UDP, pengujian dilakukan dengan mengirim datagram[13]. Pada pengujian ini menggunakan Iperf secara default pada pengujian TCP dan
UDP tanpa mengubah windows size dan datagram yang dikirim. Data lengkap hasil pengujian dapat di lihat di lampiran.
4.5.1 Kondisi Access Point-Wifi-sewon 4.5.1.1 Throughput
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan
sibuk. Besaran rata-rata throughput access point-Wifi- Sewon dapat digambarkan seperti Gambar 4.21. Kualitas
sinyal keseluruhan throughput yang dihasilkan pada sinyal excellent
lebih besar dari pada saat pengujian pada sinyal good, fair,
dan poor. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan throughput menjadi kecil. Tabel 4.2
menunjukan besaran rata-rata data pengukuran throughput terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan
sibuk yang dilakukan selama enam hari.
Wifi-SEWON
Kuat Sinyal Throughput Mbps
Sepi Normal
Sibuk Excellent
20.783 17.483
8.0183
Good 13.783
8.255 2.206
Fair 7.678
2.095 0.227
Poor 2.121
0.228 0.047
Tabel. 4.2. Rata-rata throughput access point-Wifi- SEWON Selama enam hari dalam Mbps.
Dari hasil throughput terhadap kualitas sinyal perbedaan antara kondisi sepi, normal, dan sibuk
mempengaruhi besaran rata-rata throughput. Perbedaan antara kondisi sepi terlihat throughput lebih besar
daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran
throughput menjadi semakin kecil.
Sesuai dengan teori, semakin besar throughput, semakin baik kualitas jaringan tersebut. Kepadatan pada
jam sibuk dan rendahnya kualitas sinyal membuat throughput
lebih jelek daripada jam sepi pada kualitas sinyal excellent. Hasil throughput sebesar 20.783 Mbps
pada kualitas sinyal excellent pada saat jam sepi sudah cukup baik untuk standart 802.11g.
5 10
15 20
25
Excellent Good
Fair Poor
Throughput Mbps Sepi
Throughput Mbps Normal
Throughput Mbps Sibuk
Gambar 4.21. Grafik rata-rata throughput access point- Wifi-SEWON
4.5.1.2 Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran besaran rata-rata packet loss
access point-Wifi-Sewon pada saat pengujian dapat digambarkan seperti Gambar 4.22. Kualitas sinyal
keseluruhan packet loss yang dihasilkan pada sinyal excellent
lebih kecil dari pada saat pengujian access point- Wifi-Sewon pada sinyal good, fair, dan poor. Kualitas
sinyal yang semakin rendah menyebabkan packet loss menjadi besar. Tabel 4.3 menunjukan besaran rata-rata
data pengukuran packet loss terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama
enam hari.
Wifi-Sewon
Kuat Sinyal Packet Loss
Sepi Normal
Sibuk Excellent
Good 0.075
0.983 Fair
0.191 0.631
2.566 Poor
0.371 2.15
3.483
Tabel. 4.3. Rata-rata packet loss access point-Wifi- SEWON Selama enam hari dalam .
Dari hasil packet loss terhadap kualitas sinyal perbedaan antara kondisi sepi, normal, dan sibuk
mempengaruhi besaran rata-rata packet loss. Perbedaan antara kondisi sepi terlihat packet loss lebih kecil daripada
kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran packet loss
semakin besar. Kinerja packet loss pada Gambar 4.22 menunjukan
trendline packet loss semakin rendah kualitas sinyal pada
kondisi sibuk, maka semakin naik besaran packet loss. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas sinyal semakin rendah
pada kondisi sibuk akan mudah terkena interfensi sehingga
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Excellent Good
Fair Poor
Packet Loss Sepi
Packet Loss Normal
Packet Loss Sibuk
paket data yang dikirim menjadi hilang. Besaran packet loss
terhadap kualitas sinyal excellent pada kondisi sepi, normal, dan sibuk dalam kategori sangat bagus sesuai
dengan standart THIPON yaitu 0. Packet loss terhadap kualitas sinyal good kondisi sepi masuk dalam kategori
sangat bagus. Packet loss pada kualitas sinyal fair dan poor
saat sepi, good, fair, dan poor saat normal, dan pada kualitas sinyal good dan fair saat sibuk dalam kategori
bagus yaitu kurang dari 3. Sedangkan untuk kualitas sinyal poor saat kondisi sibuk dalam kategori sedang.
Gambar 4.22. Grafik rata-rata packet loss access point- Wifi-SEWON
4.5.1.3 Jitter
Tabel 4.4 menunjukan data berupa rata-rata dari jitter
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk selama enam hari. Gambar 4.23 menunjukan
jitter berdasarkan kualitas sinyal pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk.
Wifi-SEWON
Kuat Sinyal Jitter ms
Sepi Normal
Sibuk Excellent
0.800 5.576
11.376 Good
4.624 11.886
25.435 Fair
14.702 32.626
51.576 Poor
27.747 59.993
105.452
Tabel. 4.4. Rata-rata jitter access point-Wifi-Sewon Selama enam hari dalam ms.
Sesuai dengan standart THIPON jitter access point- Wifi-Sewon terhadap kualitas sinyal excellent, good, fair,
dan poor pada kondisi sepi dan normal dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms. Hasil jitter terhadap
kualitas sinyal excellent, good, dan fair pada kondisi sibuk
20 40
60 80
100 120
140
Excellent Good Fair
Poor Jitter ms Sepi
Jitter ms Normal Jitter ms Sibuk
juga termasuk dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms, sedangkan untuk kualitas sinyal poor pada kondisi
sibuk termasuk dalam kategori sedang. Trendline Jitter access point-
Wifi-SEWON pada Gambar 4.23 menunjukan bahwa semakin rendah kualitas
sinyal pada kondisi sibuk, maka nilai jitter semakin besar . Hal ini terjadi karena traffic jaringan pada kondisi sibuk
lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sepi dan normal. Hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin rendahnya
kualitas sinyal pada kondisi sibuk akan menyebabkan semakin besar peluang terjadinya congestion, sehingga
nilai jitter akan semakin besar.
Gambar 4.23. Grafik rata-rata jitter access point-Wifi- SEWON
4.5.2 Kondisi access point-Smase-01 4.5.2.1 Throughput