10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Excellent Good Fair
Poor Jitter ms Sepi
Jitter ms Normal Jitter ms Sibuk
Gambar 4.32. Grafik rata-rata jitter access point- SMAN1SEWON
4.5.5 Kondisi access point-SMA1SEWON 4.5.5.1 Throughput
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk. Besaran rata-
rata throughput access point-SMA1SEWON dapat digambarkan seperti Gambar 4.33. Kualitas sinyal
keseluruhan throughput yang dihasilkan pada sinyal excellent
lebih besar dari pada saat sinyal good, fair, dan poor.
Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan nilai throughput menjadi kecil. Tabel 4.14 menunjukan
besaran rata-rata data pengukuran throughput terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang
dilakukan selama enam hari.
Dari hasil throughput menunjukan bahwa selain kualitas sinyal perbedaan kondisi sepi, normal, dan sibuk
mempengaruhi besaran rata-rata throughput. Perbedaan antara kondisi sepi terlihat throughput lebih besar daripada
kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk dan beban jaringan
bertambah, sehingga besaran throughput menjadi semakin kecil.
Tabel. 4.14. Rata-rata throughput access point- SMA1SEWON Selama enam hari dalam Mbps.
Sesuai dengan teori, semakin besar throughput, semakin baik kualitas jaringan tersebut. Kepadatan pada
jam sibuk dan rendahnya kualitas sinyal membuat SMA1SEWON
Kuat Sinyal Throughput Mbps
Sepi Normal
Sibuk Excellent
28.316 21.25
12.683 Good
18.616 11.9
4.046 Fair
9.753 5.296
1.095 Poor
3.615 1.321
0.285
5 10
15 20
25 30
Excellent Good
Fair Poor
Throughput Mbps Sepi
Throughput Mbps Normal
Throughput Mbps Sibuk
throughput lebih. Hasil throughput sebesar 28.166 Mbps
pada kualitas sinyal excellent pada jam sepi sudah cukup baik untuk standar 802.11n.
Gambar 4.33. Grafik rata-rata throughput access point- SMA1SEWON
4.5.5.2 Packet Loss
Pengujian besaran rata-rata packet loss access point- SMA1SEWON dapat digambarkan seperti Gambar 4.34.
Kualitas sinyal keseluruhan packet loss yang dihasilkan pada sinyal excellent lebih kecil dari pada saat pengujian
sinyal good, fair, dan poor. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan packet loss menjadi besar.
Perbedaan lainnya terlihat pada kondisi sepi dimana besaran packet loss lebih kecil daripada kondisi normal
dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran packet loss semakin besar.
Tabel 4.15 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran packet loss
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari.
.
Tabel 4.15. Rata-rata packet loss access point- SMA1SEWON Selama enam hari dalam .
Secara keseluruhan besaran packet loss pada kualitas sinyal excellent, good, fair, dan poor saat kondisi
sepi, normal, dan sibuk termasuk dalam kategori bagus sesuai dengan standar THIPON yaitu kurang dari 3.
Namun besaran packet loss kualitas sinyal excellent saat sepi, normal, dan sibuk, pada kualitas sinyal good saat
SMA1SEWON
Kuat Sinyal Packet Loss
Sepi Normal
Sibuk Excellent
Good 0.043
Fair 0.106
0.535 Poor
0.125 0.855
2.033333
0.5 1
1.5 2
2.5
Excellent Good
Fair Poor
Packet Loss Sepi
Packet Loss Normal
Packet Loss Sibuk
kondisi sepi dan sibuk, pada kualitas sinyal fair saat kondisi sepi termasuk dalam kategori sangat bagus sesuai
standar THIPON yaitu 0. Kinerja packet loss pada Gambar 4.34 menunjukan
trendline packet loss bahwa semakin rendah kualitas
sinyal pada kondisi sibuk, maka nilai packet loss semakin naik. Semakin baik kualitas sinyal pada kondisi sepi nilai
packet loss semakin rendah bahkan 0. Hal ini
menggambarkan bahwa semakin rendah kualitas sinyal pada kondisi sibuk akan mudah terkena interfensi sehingga
paket data yang dikirim menjadi hilang.
Gambar 4.34. Grafik rata-rata packet loss access point- SMA1SEWON.
4.5.5.3 Jitter
Tabel 4.16 menunjukan data besaran rata-rata dari jitter
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk selama enam hari. Gambar 4.35 menunjukan
kinerja jitter berdasarkan kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk.
Sesuai dengan standar THIPON nilai jitter access point-
SMA1SEWON secara kesuluruhan pada kualitas sinyal excellent, good, fair, dan poor pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms.
Tabel. 4.16. Rata-rata jitter access point-SMA1SEWON Selama enam hari dalam ms.
SMA1SEWON
Kuat Sinyal Jitter Mbps
Sepi Normal
Sibuk Excellent
0.933 4.600
9.524 Good
4.070 9.447
20.172 Fair
8.061 19.1675
33.087 Poor
16.273 30.207
44.652
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Excellent Good
Fair Poor
Jitter ms Sepi Jitter ms Normal
Jitter ms Sibuk
Hasil trendline Jitter access point-SMA1SEWON pada Gambar 4.35 menunjukan semakin rendah kualitas
sinyal pada kondisi sibuk, maka nilai jitter semakin besar . Hal ini terjadi karena traffic jaringan pada kondisi sibuk
lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sepi dan normal. Hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin rendahnya
kualitas sinyal pada kondisi sibuk akan menyebabkan semakin besar peluang terjadinya congestion, sehingga
nilai jitter akan semakin besar.
Gambar 4.35. Grafik rata-rata jitter access point- SMA1SEWON
4.5.6 Kondisi access point-TU-SEWON 4.5.6.1 Throughput