4.5.4 Kondisi access point-SMAN1SEWON 4.5.4.1 Throughput
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk. Besaran rata-
rata throughput access point-SMAN1SEWON pada saat pengujian dapat digambarkan seperti Gambar 4.30.
Kualitas sinyal keseluruhan throughput yang dihasilkan pada sinyal excellent lebih besar dari pada saat sinyal
good, fair, dan poor. Kualitas sinyal yang semakin rendah
menyebabkan nilai throughput menjadi kecil. Tabel 4.11 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran throughput
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari.
SMAN1SEWON
Kuat Sinyal Throughput Mbps
Sepi Normal
Sibuk Excellent
22.383 17.983
12.1 Good
18.266 11.866
6.603 Fair
6.633 2.14
0.676 Poor
1.251 0.648
0.154
5 10
15 20
25
Excellent Good
Fair Poor
Throughput Mbps Sepi
Throughput Mbps Normal
Throughput Mbps Sibuk
Tabel. 4.11. Rata-rata throughput access point- SMAN1SEWON Selama enam hari dalam Mbps.
Dari hasil throughput menunjukan perbedaan kondisi sepi, normal, dan sibuk mempengaruhi besaran
rata-rata throughput. Perbedaan antara kondisi sepi terlihat throughput
lebih besar daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi
sibuk dan beban jaringan bertambah, sehingga besaran throughput
menjadi semakin kecil. Sesuai dengan teori, semakin besar throughput,
semakin baik kualitas jaringan tersebut. Kepadatan pada jam sibuk dan rendahnya kualitas sinyal membuat
throughput lebih. Hasil throughput sebesar 22.38 Mbps
pada kualitas sinyal excellent pada jam sepi sudah cukup baik untuk standar 802.11g.
Gambar 4.30. Grafik rata-rata throughput access point- SMAN1SEWON
4.5.4.2 Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran besaran rata-rata packet loss
access point-SMAN1SEWON pada saat pengujian dapat digambarkan seperti Gambar 4.31.
Kualitas sinyal keseluruhan packet loss yang dihasilkan pada sinyal excellent lebih kecil dari pada saat pengujian
sinyal good, fair, dan poor. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan packet loss menjadi besar.
Perbedaan lainnya terlihat pada kondisi sepi dimana besaran packet loss lebih kecil daripada kondisi normal
dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran packet loss semakin besar.
Tabel 4.12 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran packet loss
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari.
SMAN1SEWON
Kuat Sinyal Packet Loss
Sepi Normal
Sibuk Excellent
Tabel. 4.12. Rata-rata packet loss access point- SMAN1SEWON Selama enam hari dalam .
Besaran packet loss pada sinyal excellent, good, dan fair
saat kondisi sepi dan pada kualitas sinyal excellent saat normal termasuk dalam kategori sangat bagus sesuai
dengan standar THIPON yaitu 0. Besaran packet loss pada kualitas sinyal poor saat kondisi sepi, pada kualitas
sinyal good, fair, dan poor saat kondisi normal, dan kualitas sinyal excellent, good, dan fair saat kondisi sibuk
dalam kategori bagus sesuai dengan standart THIPON yaitu kurang dari 3. Sedangkan kualitas sinyal poor pada
kondisi sibuk dalam kategori sedang. Kinerja packet loss pada Gambar 4.31 menunjukan
trendline packet loss bahwa semakin rendah kualitas
sinyal pada kondisi sibuk, maka nilai packet loss semakin naik. Semakin baik kualitas sinyal pada kondisi sepi nilai
packet loss semakin rendah bahkan 0. Hal ini
menggambarkan bahwa semakin rendah kualitas sinyal Good
0.1 0.161
Fair 0.355
1.8 Poor
0.125 1.983
3.466
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Excellent Good
Fair Poor
Packet Loss Sepi
Packet Loss Normal
Packet Loss Sibuk
pada kondisi sibuk akan mudah terkena interfensi sehingga paket data yang dikirim menjadi hilang.
Gambar 4.31. Grafik rata-rata packet loss access point- SMAN1SEWON
4.5.4.3 Jitter
Tabel 4.13 menunjukan data besaran rata-rata dari jitter
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk selama enam hari. Gambar 4.32 menunjukan
kinerja jitter berdasarkan kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk.
Sesuai dengan standar THIPON nilai jitter access point-
SMAN1SEWON pada kualitas sinyal excellent, good, fair,
dan poor pada kondisi sepi dan normal dan kualitas sinyal excellent, good, dan fair saat kondisi sibuk
dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms. Hasil
jitter untuk kualitas sinyal poor pada kondisi sibuk
termasuk dalam kategori sedang.
SMAN1SEWON
Kuat Sinyal Jitter ms
Sepi Normal
Sibuk Excellent
1.070 5.536
11.934 Good
5.911 12.656
24.482 Fair
13.767 24.550
41.049 Poor
22.723 40.629
91.085
Tabel. 4.13. Rata-rata jitter access point-SMAN1SEWON Selama enam hari dalam ms.
Hasil trendline Jitter access point-SMAN1SEWON pada Gambar 4.32 menunjukan semakin rendah kualitas
sinyal pada kondisi sibuk, maka nilai jitter semakin besar . Hal ini terjadi karena traffic jaringan pada kondisi sibuk
lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sepi dan normal. Hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin rendahnya
kualitas sinyal pada kondisi sibuk akan menyebabkan semakin besar peluang terjadinya congestion, sehingga
nilai jitter akan semakin besar.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Excellent Good Fair
Poor Jitter ms Sepi
Jitter ms Normal Jitter ms Sibuk
Gambar 4.32. Grafik rata-rata jitter access point- SMAN1SEWON
4.5.5 Kondisi access point-SMA1SEWON 4.5.5.1 Throughput