Gambar 2.10. Polarisasi Circular
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber.
4. Polarisasi Cross
Polarisasi cross
terjadi ketika
antenna pemancar
mempunyai polarisasi horizontal, sedangkan antenna penerima mempunyai polarisasi vertikal atau sebalikanya.
Gambar 2.11. Polarisasi Cross
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber.
2.8.4 Beamwidth
Beamwidth Adalah besarnya sudut berkas pancaran
gelombang frekuensi radio utama main lobe yang dihitung pada titik 3 dB menurun dari puncak lobe utama [16]. Besarnya
beamwidth adalah sebagai berikut :
B=
Dimana: B= 3dB beamwidthderajat
f= frekuensiGHz
d=diameter antennam
Apabila beamwidth mengacu kepada perolehan pola radiasi, maka beamwidthdapat dirumuskan sebagai :
β = θ
2
- θ
1
Gambar 2.12 menunjukkan tiga daerah pancaran yaitu lobe utama main lobe,nomor 1 , lobe sisi samping side lobe, nomor
dua , dan lobe sisi belakang back lobe, nomor 3 . Half Power Beamwidth
HPBW adalah daerah sudut yang dibatasi oleh titik- titik ½ daya atau -3 dB atau 0.707 dari medan maksimum pada
lobe utama. First Null beamwidth FNBW adalah besar sudut
bidang diantara dua arah pada main lobe yang intensitas radiasinya nol.
Gambar 2.12. Beamwidth Antenna
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber.
2.8.5 Tipe Antena
A. Antena Omnidirectional
Gambar 2.13. Antenna Omnidirectional
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam- antena-233481.html.
Antenna omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360º yang tegak lurus ke atas.
Omnidirectional antenna secara normal mempunyai gain
sekitar 3-12 dBi. Antenna ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360
derajat, sedangkan pada bagian atas antenna tidak memiliki sinyal radiasi[17].
Gambar 2.14. Pola radiasi antenna omni
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena-Media- Transmisiscribd.
B. Antena Grid
Gambar 2.15. Antenna Grid
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam- antena-233481.html.
Antenna Grid Wifi 2,4 GHz dengan gain 21 Db, sangat cocok digunakan untuk Antenna Wifi. Bisa digunakan
untuk Point to Point atau Point to multi point. Antena grid memiliki kekuatan sinyal hingga 24 dB, sementara
antenna parabolic hingga 18 dB. Menambah gain antenna, namun akan membuat pola pengarahan antenna
menjadi lebih sempit[13].
Gambar 2.16. Pola radiasi antenna grid
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena- Media-Transmisiscribd.
C. Antenna Parabolik
Antena Parabolik dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh dan gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi.
Gambar 2.17. Antenna Parabolic
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam- antena-233481.html.
Gambar 2.18. Pola radiasi antenna parabolic
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena- Media-Transmisiscribd.
D. Antena Sectoral
Gambar 2.19. Antena Sectoral
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam- antena-233481.html.
Antenna sectoral hampir mirip dengan antenna omnidirectional
. Antenna ini digunakan untuk access point
to serve a Pont-to-Multi-Point P2MP. Antenna sectoral
mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional
antenna di sekitar 10-19 dBi. Bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini
adalah 45-180
derajat dan
tingkat ketinggian
pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horizontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan
jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector
atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Gambar 2.20 Pola Radiasi Antenna Sectoral
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena- Media-Transmisiscribd.
2.9 Signal Strength