4.6.3 Kondisi WLAN-SMAN1SEWON
Access point -SMAN1SEWON ini berada di ruang kepala
sekolah SMA Negeri 1 Sewon. Access point-SMAN1SEWON terkoneksi kabel melalui switch yang berada di ruang tata usaha
dan dari switch terkonesi kesebuah router server yang berada di ruang PSB Pusat Siswa Belajar. Jarak antara router server ke
switch + 55m dan jarak switch ke access point-Smase-01 + 15m.
4.6.3.1 Throughput
Berdasarkan hasil pengukuran WLAN yang telah dilakukan terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk. Besaran rata-rata throughput WLAN- SMAN1SEWON dapat digambarkan seperti Gambar 4.45.
Kualitas sinyal keseluruhan throughput yang dihasilkan pada sinyal excellent lebih besar dari pada saat pengujian
pada sinyal good, fair, dan poor. Dibandingkan dengan hasil pengukuran access point yang telah dilakukan hasil
throughput dari WLAN mengalami penurunan disemua
kualitas sinyal pada semua kondisi. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan throughput menjadi kecil
dan jarak yang cukup jauh antara router server ke switch mengakibatkan kualitas dari kinerja WLAN juga menurun.
Tabel 4.26 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran
throughput terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari.
SMAN1SEWON
Kuat Sinyal Throughput Mbps
Sepi Normal
Sibuk Excellent
18.716 16.316
10.033 Good
14.283 10.366
5.603 Fair
5.546 1.815
0.589 Poor
1.037 0.577
0.154
Tabel. 4.26. Rata-rata throughput WLAN- SMAN1SEWON Selama enam hari dalam Mbps.
Dari hasil throughput terhadap kualitas sinyal perbedaan antara kondisi sepi, normal, dan sibuk
mempengaruhi besaran rata-rata throughput. Perbedaan antara kondisi sepi terlihat throughput lebih besar
daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran
throughput menjadi semakin kecil. Sesuai dengan teori,
semakin besar throughput, semakin baik kualitas jaringan tersebut. Kepadatan pada jam sibuk dan rendahnya
5 10
15 20
Throughput Mbps Sepi
Throughput Mbps Normal
Throughput Mbps Sibuk
kualitas sinyal membuat throughput lebih jelek daripada jam sepi pada kualitas sinyal excellent. Hasil throughput
WLAN sebesar 18.716 Mbps pada kualitas sinyal excellent pada jam sepi sudah cukup baik untuk standar 802.11g.
Gambar 4.45. Grafik rata-rata throughput WLAN- SMAN1SEWON
4.6.3.2 Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran WLAN yang telah dilakukan terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk. Besaran rata-rata packet loss access point
-SMAN1SEWON pada
saat pengujian
dapat digambarkan seperti Gambar 4.46. Kualitas sinyal
keseluruhan packet loss yang dihasilkan pada sinyal excellent
lebih kecil dari pada saat pengujian access point- SMAN1SEWON pada sinyal good, fair, dan poor.
Dibandingkan dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan pada access point-SMAN1SEWON hasil packet
loss untuk pengukuran jaringan WLAN-SMAN1SEWON
mengalami penurunan terjadi pada kualitas sinyal good, fair,
dan poor pada semua kondisi baik sibuk, normal, dan sepi. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan
packet loss menjadi besar dan jarak yang cukup jauh
antara router server ke switch mengakibatkan kualitas dari kinerja WLAN juga menurun. Perbedaan lainnya terlihat
pada kondisi sepi dimana besaran packet loss lebih kecil daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan
banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran packet loss
semakin besar. Tabel 4.27 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran packet loss terhadap kualitas
sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari.
SMAN1SEWON
Kuat Sinyal Packet Loss
Sepi Normal
Sibuk Excellent
0.091 Good
0.018 0.155
0.561 Fair
0.091 0.495
2.066
Tabel. 4.27. Rata-rata packet loss WLAN- SMAN1SEWON selama enam hari dalam .
Kinerja packet loss pada Gambar 4.46 menunjukan trendline packet loss
bahwa semakin rendah kualitas sinyal pada kondisi sibuk, maka packet loss semakin naik
besaran nilai packet loss. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas sinyal semakin rendah pada kondisi sibuk akan
mudah terkena interfensi sehingga paket data yang dikirim menjadi hilang. Besaran packet loss terhadap kualitas
sinyal pada semua kondisi termasuk dalam kategori bagus baik kondisi sepi, normal. Dan sibuk karena berada pada
besaran kurang dari 3. Pada kualitas siyal poor pada kondisi sibuk termasuk dalam kategori sedang karena
lebih dari 3. Poor
0.708 2.066
3.8
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Excellent Good
Fair Poor
Packet Loss Sepi
Packet Loss Normal
Packet Loss Sibuk
Gambar 4.46. Grafik rata-rata packet loss WLAN- SMAN1SEWON
4.6.3.3 Jitter
Tabel 4.28 menunjukan data berupa rata-rata dari jitter
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk. Gambar 4.47 menunjukan kinerja jitter
berdasarkan kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk selama enam hari.
SMAN1SEWON
Kuat Sinyal Jitter ms
Sepi Normal
Sibuk Excellent
1.571 5.870
11.934 Good
6.411 12.656
25.815 Fair
14.340 24.550
42.549
Poor 23.558
42.327 92.751
Tabel. 4.28. Rata-rata jitter WLAN-SMAN1SEWON Selama enam hari dalam ms.
Sesuai dengan standar THIPON nilai jitter access point-
SMAN1SEWON terhadap kualitas sinyal excellent, good, fair,
dan poor pada kondisi semua kodisi rata-rata dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms. Hanya
pada kualitas sinyal poor pada kondisi sibuk termasuk dalam kategori sedang karena besaran nilai jitter dalam 75
sd 125 ms. Dibandingkan dengan pengukuran yang telah dilakukan pada access point-SMAN1SEWON nilai jitter
dari pengukuran WLAN mengalamai peningkatan untuk semua kategori kuat sinyal dan pada semua kondisi baik
sepi, normal, dan sibuk. Trendline Jitter
WLAN-SMAN1SEWON pada Gambar 4.47 menunjukan semakin rendah kualitas sinyal
pada kondisi sibuk maka nilai jitter semakin besar .Hal ini terjadi karena traffic jaringan pada kondisi sibuk lebih
tinggi dibandingkan dengan kondisi sepi dan normal. Hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin rendahnya kualitas
sinyal pada kondisi sibuk dan jarak yang cukup jauh antara
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Excellent Good Fair
Poor Jitter ms Sepi
Jitter ms Normal Jitter ms Sibuk
router server ke switch ke access point mengakibatkan
kualitas dari kinerja WLAN juga menurun akan menyebabkan
semakin besar
peluang terjadinya
congestion, sehingga nilai jitter akan semakin besar.
Gambar 4.47. Grafik rata-rata jitter WLAN- SMAN1SEWON
4.6.4 Kondisi WLAN-SMA1SEWON