128
sama. Perayaan panen tersebut selalu dilakukan setiap tahunnya. Perayaan tersebut bernama gawai.
368 Tiga pekan kemudian masyarakat Ponti Tembawang menggelar
gawai, upacara adat berkaitan dengan sukses panen. Panglima Adayak memimpin upacara, dengan beberapa hasil tanaman ladang
di jajarkan dengan berbagai perlengkapan adat upacara. Beberapa pemuda memainkan alat musik sape, diiringi gong. Para remaja
menari dengan gerakan meriah Akmal, 2011 : 302.
Kutipan 365 hingga 368 merupakan bukti bahwa dalam novel Batas antara Keinginan dan kenyataan karya Akmal Nasery Basral, budaya yang
dikenalkan adalah budaya masyarakat Dayak khususnya dusun Ponti Tembawang. Hal tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik untuk
mengenal budaya dari daerah lain di Indonesia.
4.2.6 Silabus terlampir
4.2.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terlampir
4.3 Pembahasan
Setelah melakukan penelitian dengan menjawab semua rumusan masalah, nilai moral dalam novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan
karya Akmal Nasery Basral telah ditemukan dengan cara mencermati tokoh dan penokohan, latar, dan tema. Dalam teori terdapat 7 bentuk sikap
moral, yaitu 1 kejujuran, 2 nilai-nilai otentik, 3 kesediaan bertanggung jawab, 4 kemandirian moral, 5 keberanian moral, 6
kerendahan hati, 7 realitas dan kritis.
129
Peneliti menggunakan tiga penelitian yang relevan. Penelitian pertama menemukan 4 sikap nilai moral yaitu hati nurani, hak dan
kewajiban, kebebasan dan tanggung jawab, serta nilai dan norma. Penelitian yang relevan kedua menemukan 6 bentuk sikap moral yaitu
moralitas kepada Allah SWT, moralitas kepada Rasullulah SAW, moralitas kepada didir sendiri, moralitas kepada keluarga, moralitas
kepada kehidupan sosial, dan moralitas kepada negara. Sedangkan dalam penelitian relevan yang ketiga menemukan 7 bentuk sikap moral yaitu
kesabaran, tawakal, taat ibadah, penolong, rajin, pengendalian diri, dan penyesalan.
Dari teori yang digunakan dan hasil penelitian yang ditemukan ketiganya dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA
kelas XII semester II. Standar Kompetensi yang sesuai dengan penelitian ini adalah memahami buku biografi, novel, dan hikayat. Kompetensi dasar
yang sesuai adalah mengungkapkan hal-hal yang menarik yang dapat diteladani dari tokoh.
130
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Novel Batas antara keinginan dan Kenyataan karya Akmal Nasery Basral ini merupakan sebuah novel yang telah difilmkan. Novel ini menceritakan
perjuangan perempuan yang bernama Jaleswari yang ditugaskan oleh kantornya untuk mencari tahu alasan tidak berjalannya pembangunan SD di pelosok
Kalimantan Barat. Dalam misinya Jaleswari mendapat hambatan-hambatan, tetapi dia tetap berjuang demi tugas dari kantornya. Dan pada akhirnya Jales berhasil
menemukan beberapa alasan yang membuat berhentinya pembangunan SD di
dusun tersebut.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap tokoh dan penokohan, dapat diketahui bahwa Jaleswari merupakan tokoh utama di dalam
novel tersebut. Jaleswari dapat disimpulkan sebagai tokoh utama karena menjadi pusat narasi penceritaan, paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan
paling terlibat dalam konflik, klimaks dan tema. Tokoh tambahan dalam novel ini adalah mama Jaleswari, Ubuh, Arifin, Panglima Adayak, Nawara, Borneo, Adeus,
Otiq, dan pagau. Peran mereka tidak terlalu pokok, namun keberadaannya mendukung tokoh utama.
Latar dalam novel Batas antara Keinginan dan Kenyataan karya Akmal Nasery Basral ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu latar tempat, latar waktu, dan
latar sosial. Latar tempat digambarkan oleh pengarang yaitu di Kalimantan Barat
130