Tokoh dan Penokohan Landasan teori

11 Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa beberapa novel di Indonesia : Bumi Cinta Karya Habiburahman EL Shirazy, Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburraman El Shirazy, Cinta Suci Zahrana Karya Habiburahman El Shirazy, 1 tokoh dalam novel digambarkan sebagai orang yang memiliki moral yang baik, dapat dibuktikan bahwa tokoh tersebut memiliki nilai kemanusiaan tinggi, bertanggung jawab, dan memiliki perilaku yang baik dalam masyarakat. 2 kecintaan terhadap Tuhan berupa religi masih kental dalam novel-novel tersebut.

2.2 Landasan teori

2.2.1 Tokoh dan Penokohan

Sama halnya dengan plot dan latar, tokoh dan penokohan juga merupakan unsur penting dalam sebuah karya sastra. Tokoh cerita character, menurut Abrams dalam Burhan Nurgiantoro, 1995 : 165 adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Menurut Burhan Nurgiantoro 1995 : 165 istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan : “siapakah tokoh utama novel itu?”, atau “ada b erapa jumlah pelaku novel itu?”, atau “siapakah tokoh protagonis dan antagonis dan antagonis dalam novel itu?”. Sedangkan watak, 12 perwatakan, dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang telah ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Jones dalam Burhan Nurgiantoro, 1995 : 165 menyatakan bahwa penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah orang yang ada dalam sebuah cerita naratif, sedangkan penokohan adalah pelukisan gambaran watak dari seorang tokoh dalam sebuah cerita naratif atau karya sastra. a Pembedaan Tokoh 1. Tokoh utama dan tokoh tambahan Dilihat dari segi peranan pembedaan tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama cerita central character, main character, sedangkan yang kedua adalah tokoh tambahan peripheral character. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Ia sangat mempengaruhi perkembangan plot secara keseluruhan. Di pihak lain, pemunculan tokoh-tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita hanya sedikit, tidak 13 dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan tokoh utama.n Tokoh utama adalah yang dibuat sinopsisnya, yaitu dalam kegiatan pembuatan sinopsis, sedangkan tokoh tambahan biasanya diabaikan. Pembedaan antara tokoh utama dan tokoh tambahan tak dapat dilakukan secara eksak. Pembedaan itu lebih bersifat gradasi, kadar keutamaan tokoh itu bertingkat : tokoh utama yang utama, utama tambahan, tokoh tambahan utama, tambahan yang memang tambahan. b Teknik penulisan Tokoh a. Teknik Ekspositori Teknik ekspositori, yang sering juga disebut sebagai teknik analitis, pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang ke hadapan pembaca secara tidak berbelit-belit, melainkan begitu saja dan langsung disertai deskripsi kediriannya, yang mungkin berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku, atau bahkan cerita fiksinya. Pengarang tidak hanya memperkenalkan latar dan suasana dalam rangka “menyituasikan” pembaca, melainkan juga data-data kedirian tokoh cerita. Dalam hal ini, pengarang harus mempertahankan konsistensi tentang jatio diri tokoh tersebut yang artinya tokoh 14 tak dibiarkan berkembang keluar jalur sehingga sikap dan tingkah lakunya tetap mencerminkan kediriannya. Deskripsi kedirian tokoh yang dilakukan secara langsung oleh pengarang akan berwujud penuturan yang bersifat deskriptif pula. Hal inilah yang menyebabkan pembaca akan dengan mudah memahami kedirian tokoh tanpa harus menafsirkan sendiri dengan kemungkinan kurang tepat. b. Teknik Dramatik Penampilan tokoh cerita dalam teknik dramatik, artinya mirip dengan yang ditampilkan pada drama, dilakukan secara tidak langsung. Artinya, pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang membiarkan para tokoh cerita untuk menunjukkan kediriannya sendiri melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara verballewat kata maupun nonverbal lewat tindakan atau tingkah laku, dan juga melalui peristiwa yang terjadi. Berhubung sifat kedirian tokoh tidak dideskripsikan secara jelas dan lengkap, ia akan hadir kepada pembaca secara sepotong-sepotong dan tidak sekaligus. Penampilan tokoh secara dramatik dapat dilakukan dengan sejumlah teknik, yaitu : 1 teknik cakapan, 2 teknik tingkah laku, 3 teknik pikiran dan perasaan, 4 tekniuk arus kesadaran, 15 5 teknik reaksi tokoh, 6 teknik reaksi tokoh lain, 7 teknik pelukisan latar dan, 8 teknik pelukisan fisik.

2.2.2 Latar

Dokumen yang terkait

ANALISIS PATOLOGI SOSIAL NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL

0 31 9

ANALISIS PATOLOGI SOSIAL NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL

1 28 19

KARAKTERISASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

8 53 61

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

23 124 79

Analisis Tokoh Pada Novel “Batas Antara Keinginan Dan Kenyataan” Karya Akmal Nasery Basral (Kajian Psikoanalisis Sastra).

6 24 23

ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA Aspek Religiusitas Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Kajian Antropologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMP.

1 5 13

PENDAHULUAN Aspek Religiusitas Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Kajian Antropologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMP.

0 2 7

DIMENSI SOSIALNOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Dimensi Sosialnovel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 0 12

PENDAHULUAN Dimensi Sosialnovel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Tinjauan Sosiologi Sastra.

1 5 28

DIMENSI SOSIALNOVEL SANG PENCERAHKARYA AKMAL NASERY BASRAL: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Dimensi Sosialnovel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 0 14