Borneo HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

65 menggambarkan bahwa Nawara dengan sedia membantu Ubuh hingga Ubuh sembuh dari depresinya.

g. Borneo

Borneo merupakan tokoh anak lelaki Nawaran dan Panglima Adayak yang berumur 10 tahun. Borneo digambarkan sebagai anak kecil yang sangat nakal. Hal ini dibuktikan dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan berikut ini. 117 Dada perempuan tua yang tak berbaju atas itu kembang kempis menahan amarah. “Berhenti, anak nalak Atau kulaporkan pada ayahmu supaya kau dipukulnya nanti,” jeritnya sambil merendahkan posisi tongkat kayu yang dipegangnya agar sejajar dengan pinggang bocah itu. Akmal, 2011 : 13 118 Anak lelaki berusia sepuluh tahun itu berlari lebih cepat daripada gerakan lamban seorang nenek. Ekspresi kemarahan yang meletus di wajah perempuan itu tak bisa menghentikan langkah borneo yang lincah. Akmal, 2011 : 13 Dusun Ponti Tembawang merupakan daerah pemelihara babi. Borneo termasuk menjadi salah satu pemelihara babi. Dia memiliki 5 ekor babi yang masih kecil. Kelima babi tersebut memiliki nama layaknya hewan peliharaan yaitu Jakarta, Lady Gaga, Kapuas, Border, dan Justin Bieber. Hal ini dibuktikan dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan berikut ini 119 “Selamat siang, pak Adeus,” sapa anak yang menggendong seekor babi itu kepada Adeus. Akmal, 2011 : 133 120 Di ruang depan, Nawara sedang bersama Adeus dan Jales. Sementara itu, Borneo yang berada di luar rumah menampakkan wajah tidak sabar, ingin segera mengajak Jales melihat babi-babi miliknya. “Ayo Ibu ... kita lihat babi,” katanya dengan ekspresi yang membuat Jales tersenyum. Akmal, 2011 : 147 121 “Tapi Ibu Jales masih mau lihat Lady Gaga, Kapuas, Border, dan Justin Bieber, kan?” katanya dengan merajuk. Akmal, 2011 : 151 122 Tak ada kata lain yang lebihy menggembirakan bagi Borneo selain mendengar kata „babi‟ diucapkan. Baginya, mendengar kata itu adalah seperti anak- anak kota mendengarkan kata „es krim‟. Akmal, 2011 : 255 66 Borneo juga merupakan murid SD yang sedang diselidiki oleh Jaleswari. Borneo seharusnya sudah naik ke kelas 3, tetapi karena sistem pengajaran yang terjadi di SD tersebut membuat Borneo harus tinggal kelas dengan alasan yang tidak jelas. Hal ini dibuktikan dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan berikut ini. 123 “Seharusnya kelas 3 SD,” jawab Borneo. Akmal, 2011 : 160 124 Borneo menggeleng. “Belajarnya nggak jelas Bu, Pak Adeus Cuma sendirian, dan sering tidak ada di sekolah,” Borneo mendekati pintu tempat Jales berdiri. “Aku mau nyalakan lampu dulu ya, Bu.” Akmal, 2011 : 161 Ponri Tembawang merupakan daerah yang kental dengan kiebiasaan berburu. Putra Dayak di dusun tersebut dari kecil diharuskan untuk sudah bisa berburu, termasuk Borneo. Borneo sangat gemar sekali berburu. Hal ini dibuktikan dengan teknik tidak langsung atau dramatik melalui kutipan berikut ini. 125 “Maaf, Neekk ...,” jawab Borneo sambil menolehkan wajahnya dari jauh. “Aku Borneo Panglima Adayak sedang berburu babi untuk makan wargaku,” katanya sambil menggerak-gerakkan tombak kayu kecil di tangan kanannya. Akmal, 2011 : 14 126 Di belakang Borneo, beberapa anak lelaki mengikutinya berlari sambil mengacung- acungkan “senjata” perburuan mereka masing- masing, mulai dari mandau kecil, tombak berujung tumpul, sumpit, sampai dengan perisai. Akmal, 2011 : 14 127 Di satu tempat dengan kumbangan lumpur yang banyak babi sedang berleha-leha, dari mengendus-endus makanan di sekitar itu sampai merendam mendinginkan tubuh, Borneo langsung mengambil peran sebagai pemimpin pemburu. Dia berjalan mengendap-endap diikuti kawan-kawannya dengan Jales berada di barisan paling belakang. Akmal, 2011 : 222 Teknik pelukisan tokoh yang digunakan dalam novel Batas antara Keinginan dan Kenyataan karya Akmal Nasery Basral adalah teknik langsung 67 atau ekspositori dan tidak langsung atau dramatik. Dalam pelukisan tokoh Borneo, teknik langsung atau ekspositori dapat dilihat melalui kutipan 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123 dan 124. Sedangkan teknik penulisan tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui kutipan 125, 126, dan 127. Berdasarkan kutipan 117 dan 1188 dijelaskan bahwa Borneo merupakan anak kecil berumur 10 tahun dan dalam usianya yang masih kecil Borneo juga digambarkan sebagai anak yang nakal. Kutipan 119 hingga 122 menjelaskan bahwa Borneo sangat menyukai babi, dan dia mempunyai 5 ekor babi yang diberinya nama Jakarta, Lady Gaga, Justin Bieber, Kapuas, dan Border. 123 dan 124 menjelaskan bahwa Borneo termasuk salah satu murid di SD yang sedang diselidiki oleh Jaleswari. Kutipan 125 hingga 127 menggambarkan bahwa Borneo suka sekali berburu.

h. Otiq

Dokumen yang terkait

ANALISIS PATOLOGI SOSIAL NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL

0 31 9

ANALISIS PATOLOGI SOSIAL NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL

1 28 19

KARAKTERISASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

8 53 61

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

23 124 79

Analisis Tokoh Pada Novel “Batas Antara Keinginan Dan Kenyataan” Karya Akmal Nasery Basral (Kajian Psikoanalisis Sastra).

6 24 23

ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA Aspek Religiusitas Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Kajian Antropologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMP.

1 5 13

PENDAHULUAN Aspek Religiusitas Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Kajian Antropologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMP.

0 2 7

DIMENSI SOSIALNOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Dimensi Sosialnovel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 0 12

PENDAHULUAN Dimensi Sosialnovel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Tinjauan Sosiologi Sastra.

1 5 28

DIMENSI SOSIALNOVEL SANG PENCERAHKARYA AKMAL NASERY BASRAL: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Dimensi Sosialnovel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 0 14