PENUTUP Usulan Program Pendampingan 1.
                                                                                untuk  selalu  kreatif  serta  hangat,  mencintai  serta  menghormati  remaja  sehingga pendampingan  itu  bukan  karena  diwajibkan  melainkan  karena  kebutuhan  yang
menyenangkan. 2.
Model, Metode, Tema Pendampingan Iman Remaja Model  dan  metode  serta  tema  pendampingan  iman  remaja  yang  ideal
adalah  yang  melibatkan,  menggembirakan  dan  membantu  remaja  menemukan solusi  atas  permasalahan  yang  mereka  hadapi.  Model  dan  metode  serta  tema
sesuai  dengan  situasi  remaja.  Hal  ini  sesuai  dengan  tahap  perkembangan  remaja yang  ingin  diakui  keberadaanya.  Maka  pendamping  harus  mampu  menggunakan
model  dan  metode  yang  sesuai  dengan  perkembangan  remaja  dan  mampu membawa  mereka  mengalami  proses  kebersamaan  dengan  sharing,  dinamika
kelompok,  permainan,  gerak  dan  lagu  serta  tanya  jawab.  Penulis  dan  para pendamping  di  asrama  Dharmawati  Sintang,  akan  melaksanakan  salah  satu
katekese  model  Shared  Christian  Praxis.  Katekese  tersebut  sangat  membantu remaja untuk berpartisipasi aktif.
3. Sarana Prasarana
Sarana  merupakan  alat  yang  dipergunakan  untuk  memperjelas  proses pendampingan.  Dalam  pelaksanaan  pendampingan  iman  remaja,  sarana  menjadi
salah  satu  hal  yang  sangat  penting  untuk  menarik  perhatian  peserta.  Maka  pihak asrama  perlu  memikirkan  kelengkapan  sarana  prasarana  dalam  pelaksanaan
pendampingan  iman,  seperti:  LCD,  buku-buku  rohani,  gitar,  tempat  ruangan. Sarana  prasarana  yang  memadai  sangat  membantu  peserta  untuk  mengikuti
proses pelaksanaan pendampingan iman.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta
Bambang  Soetawan.  Ign.  1974.  Katekese  Untuk  Anak  Remaja.  Seri  Puskat
212.Yogyakarta: Pusat Kateketik Banawiratma. JB dan Suharyo. 1990. Umat Alllah Menegaskan Arah.
Yogyakarta: Kanisius Budyapranata,  Pr.  2002.  Memahami  Pesan  Injil  Yesus  Kristus  Menurut
SantoMatius. Darmawijaya. 1990. Aneka Tema Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius
Djam‟an  Satori  dan  Aan  Komariah.  2009.  Metodologi  Penelitian  Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Fransiskus. 2014. Lumen Fidei, Terang Iman. Seri Dokumen Gerejawi No. 94 R. P. T. Krispurwana Cahayadi, Penerjemah. Jakarta: DOKPEN KWI
Dokumen asli diterbitkan tahun 2013 Groome, Thomas, H. 1997. Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese
F.X.  Heryatno  Wono  Wulung,  Penyadur.  Yogyakarta:    Lembaga Pengembangan  Kateketik Puskat
Hardjana.  A.  M.  1993.  Penghayatan  Agama  Yang  Otentik    Tidak  Otentik Yogyakarta : Kanisius
Hurlock.  Elisabeth.  1990.  Psikologi  Perkembangan  Suatu  Pendekatan  Rentang Kehidupan
. Jakarta:  Erlangga Iswarahadi, Y. I, SJ. 2003. Beriman Dengan Bermedia. Yogyakarta : Kanisius
Konferensi  Waligereja  Indonesia.  1996.  Iman  Katolik:  Buku  Informasi  dan Refrensi.
Yogyakarta : Kanisius Konsili Vatikan II. 1990. Dei Verbum Sabda Allah. Seri Dokumen Gerejani
No. 8. R. Hardawiryana, Penerjemah. Jakarta: DOKPEN KWI Dokumen asli diterbitkan tahun 1965
_____________.  1992.  Gravissimum  Educationis  Pernyataan  tentang Pendidikan  Kristen.  Seri  Dokumen  Gerejawi  No.  23.  R.  Hardawiryana,
Penerjemah DOKPEN KWI Dokumen asli terbitkan pada tahun 1965 ______________.  1992.  Gaudium  Et  Spes  Kegembiraan    dan  Harapan.  Seri
Dokumen  Gerejawi  No.  19.    R.  Hardawiryana,  Penerjemah  DOKPEN KWI Dokumen asli terbitkan pada tahun 1965
______________.  1992.  Presbyterorum  Ordinis  Tingkat  Para  Imam.  Seri Dokumen Gerejawi No. 20  R. Hardawiryana, Penerjemah DOKPEN KWI
Dokumen asli terbitkan pada tahun 1965 Lembaga Blibika Indonesia. 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta:
Kanisius _______________. 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius
Lembaga Blibika Indonesia. 2002. Alkitab. Jakarta: Lembaga Blibika Madya  Utama.  L.  SJ,  dkk.  2002.  Dinamika  Hidup  Beriman.  Yogyakarta.
Kanisius