C. Usulan Program Pendampingan 1.
Latar Belakang Usulan Program
Pada bab III telah dijelaskan situasi konkrit yang ada di asrama, baik mengenai remaja maupun permasalahan yang dihadapi. Selama ini pendampingan
iman di asrama dilaksanakan dalam kelompok besar yang diikuti oleh semua warga asrama. Pendampingan iman tersebut berupa doa bersama, devosi, misa,
rekoleksiretret. Pendampingan dalam kelompok besar sukar bagi pendamping untuk mengarahkan serta melibatkan seluruh peserta sehingga terkesan monoton,
membosankan dan kurang efektif. Terbatasnya waktu, model dan metode yang kurang bervariasi, kurangnya tenaga pendamping, sarana prasrana serta suasana
kurang mendukung dalam pelaksanaan pendampingan. Oleh karenanya pendampingan hendaknya melihat dan memperhatikan situasi konkrit hidup
peserta sehingga apa yang menjadi kegiatan pendampingan tercapai yaitu remaja semakin dewasa imannya dan dapat mempertanggungjawabkannya dalam
kehidupannya baik di asrama, keluarga serta masyarakat luas. Maka dari itu supaya semua warga asrama ambil bagian secara aktif
dalam mengikuti pendampingan iman, penulis mengusulkan dalam pelaksanaan pendampingan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah 20- 35
orang. Pembagian kelompok bermaksud untuk lebih mudah, lebih dekat, akrab satu sama lain serta semuanya dapat terlibat aktif. Pendampingan iman yang
digunakan adalah ketekese model Shared Christian Praxis, karena memberikan kesempatan kepada remaja untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi
dan berangkat dari pengalaman konkrit kaum remaja.
2. Pemilihan Tema dan Penjabaran Tema
Pemilihan tema untuk program pendampingan sesuai dengan situasi dan kebutuhan remaja yang menjadi subyek pendampingan. Pendampingan iman
remaja di asrama Dharmawati Sintang bertujuan untuk mendampingi remaja menjadi pribadi yang dewasa, bertanggungjawab serta beriman. Penulis
merumuskan tema dalam usulan program ini berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman penulis membantu mendampingi remaja di asrama selama satu tahun.
Pendampingan yang sudah dilaksanakan terasa monoton dan membosankan dan kurang kreatif, sehingga sebagian besar warga asrama mengikutinya karena
kewajiban atau aturan asrama.
Maka di bawah ini penulis mencatumkan beberapa tema yang cocok untuk situasi remaja di asrama Dharmawati Sintang. Adapun tema umum usulan
program katekese model SCP ini adalah sebagai berikut : “Aku dan sesama
ciptaan Tuhan yang berkembang menjadi dewasa sehingga mampu membangun sikap jujur serta mampu bersikap kritis terhadap media massa di zaman ini
”. Adapun tujuan dari tema ini yakni mengajak remaja mensyukuri kebaikkan
Tuhan, mampu bersikap jujur dan mengkritisi media massa dengan penuh rasa
tanggungjawab sehingga berkembang menjadi remaja yang dewasa.
Melalui tema tersebut diharapkan remaja dapat terbantu untuk semakin mensyukuri anugerah hidup yang Tuhan berikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga mengajak kaum remaja untuk bersikap jujur. Jujur terhadap diri sendiri, Tuhan dan sesama. Remaja diharapkan semakin mengkritisi
perkembangan arus zaman terutama media massa, sehingga mampu menggunakan secara tepat dan benar.
Maka dari rumusan tema dan tujuan umum di atas, penulis menjabar dalam 3 tiga tema besar dan dibagi lagi dalam subtema. Adapun tema dan
subtema, sebagai berikut:
a. Aku dan Sesama Berkembang Menjadi Dewasa
Tema di atas membantu remaja memahami dan menyadari betapa pentingnya mengenal diri sebagai pribadi yang unik dan mengembangkan potensi
diri serta membangun relasi yang baik dengan sesama dalam kehidupan sehari- hari.
1 Aku pribadi yang unik Remaja merasa kurang puas dengan perkembangan dirinya, merasa tidak
sama dengan orang lain, juga sebaliknya orang lain tidak sama seperti dirinya Tangdilintin, 1984: 8. Maka remaja perlu dibantu untuk semakin menyadari
keunikan dirinya dan menerimanya dengan penuh syukur. Mereka juga diajak untuk menyadari bahwa dirinya indah dan istimewa. Keistimewaan ini hendaknya
disadari sungguh-sungguh. Kitab Suci Kejadian menceritakan bahwa, manusia itu adalah ciptaan Tuhan yang unik dan istimewa. Allah merencanakan dan
menciptakannya menurut gambar dan rupa-Nya Kej 1: 26. 2 Mengembangkan potensi diri
Potensikemampuan adalah anugerah Tuhan, yang dalam Kitab Suci sering
disebut talenta. Setiap orang mempunyai potensikemampuan dalam ukuran
tertentu. Tuhan menghendaki agar talenta itu dikembangkan dan digunakan.