Laporan Hasil Penelitian Pendampingan Iman di Asrama Dharmawati Sintang Kalimantan Barat

c. Menjadi pribadi yang dewasa dalam iman

d. Menambah

wawasan pengetahuan iman 16 8 32 16 6 Sarana prasarana kegiatan pendampingan iman di a. sangat memadai b. Memadai c. Cukup memadai d. Tidak memadai 5 10 19 16 10 20 38 32 7 Motode- metode pendampingan iman. a. Dialog b. Ceramah c. Dinamika kelompok d. Lain-lain 14 21 15 28 42 30 8 Kemampuan suster pendamping a. Sangat baik b. baik c. cukup baik d. Tidak baik 11 23 16 22 46 32 9 Pendampingan iman disenangi a. Rekoleksi Retret b. Ziarah c. Misa d. Ibadat sabda 14 16 11 9 28 32 22 18 10 Pendampingan iman kurang disenangi a. Rekoleksi Retret b. Ziarah 10 9 20 18 30 c. Misa d. Ibadat sabda 15 16 32 11 Alasan kurang disenangi a. model pendampingan membosankan dan membuat ngantuk b. Materi tidak sesuai c. c. Berisi nasihat-nasihat d. Metode-metodenya tidak menarik e. ….. 16 5 4 15 10 32 10 8 30 20 12 Peningkatan pendampingan iman a. Sangat perlu b. Perlu c. Ragu-ragu d. Tidak perlu 31 19 62 38 13 Manfaat pendampingan iman a. Semakin mendekatkan diri kepada Tuhan b. Mengembangkan hidup rohani c. Mengenal diri dan sesama d. Menambah wawasan pengetahuan iman 20 13 9 8 40 26 18 12 Data yang diperoleh hasil penelitian dari segi pendampingan iman yang dilaksanakan di asrama Dharmawati tertera pada tabel 3. Tabel 3 no 4 menunjukkan motivasi responden dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman.Dari 50 responden, sejumlah 17 responden atau 34 menyatakan wajib mengikuti kegiatan pendampingan iman karena aturan asrama. Tabel 3 no 5 menunjukkan tujuan adanya pendampingan iman. Dari 50 respoden, sejumlah 16 responden atau 32 yang menyatakan tujuan pendampingan iman membantu remaja menjadi pribadi yang dewasa dalam iman. Tabel 3 no 6 menunjukkan sarana prasarana yang mendukung pendampingan iman. Sejumlah 19 responden atau 38 yang menyatakan cukup mendukung, ada 16 responden atau 32 yang menyatakan tidak mendukung. Tabel 3 no 7 menunjukkan metode- metode yang sering digunakan dalam pendampingan iman. Dari 50 reponden, sejumlah 21 responden atau 42 yang menyatakan metode yang sering digunakan adalah ceramah. Tabel 3 no 8 menunjukkan kemampuan suster pendamping. Sejumlah 21 responden atau 42 yang menyatakan suster pendampingnya baik. Tabel 3 no 9 menunjukkan pendampingan iman yang disenangi warga asrama. Sejumlah 16 responden atau 32 menyatakan rekoleksiretret dan 14 responden atau 28 yang menyatakan ziarah. Selain kegiatan pendampingan yang disenangi ada juga kegiatan pendampingan yang kurang disenangi. Dari 50 responden, sejumlah 16 responden atau 32 yang menyatakan kegiatan pendampingan iman yang kurang di senangi yaitu ibadat sabda. Tabel 3 no 11 menunjukkan alasan tidak senangnya dengan kegiatan pendampingan iman rekoleksi, retret, ziarah, misa, ibadat sabda. Ada 16 responden atau 32 yang menyatakan model yang digunakan dalam pendampingan iman tersebut membosankan dan membuat ngantuk. Tabel 3 no 12 menunjukkan perlunya usaha peningkatan pendampingan iman di asrama Dharmawati. Sejumlah 31 responden atau 62 yang menyatakan pendampingan iman sangat perlu ditingkatkan. Tabel 3 no 13 menunjukkan manfaat pendampingan iman bagi remaja di asrama Dharmawati. Sejumlah 20 responden atau 40 yang menyatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari pendampingan iman adalah semakin mendekatkan diri kepada Tuhan serta kuat dalam iman.

3. Faktor-faktor Pendukung Pendampingan Iman di asrama

Pada bagian ini penulis melaporkan hasil penelitian dari variabel tentang faktor-faktor pendukung pelaksanaan pendampingan iman di asrama Dharmawati yang terungkap dalam tabel 4. Tabel 4 Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Pendampingan Iman N =50 No Item Aspek Yang diungkap Alternatif Jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 14 Faktor pendukung pendampingan  Pendamping yang perhatian 9 8 18 16 iman  Materi sesuai dengan situasi  Sarana prasarana memadai  Metode dan model pendampingan bervariasi  Kerjasama antara pendamping dengan seluruh anggota asrama  Adanya staf inti asrama sebagai tim kerja yang terlibat aktif membantu memperlancar kegiatan yang dilaksanakan  Kesadaran diri 7 6 8 5 7 14 12 16 10 14 Data pada tabel 4 di atas yang menunjukkan faktor- faktor pendukung pelaksanaan pendampingan iman. Tabel 4 no 14, yang menyatakan pendampingnya perhatian ada 9 responden 18 , ada 8 responden atau 16 yang menyatakan materi yang sesuai, ada 8 responden atau 16 yang menyatakan kerjasama antara pendamping dengan seluruh anggota asrama.

4. Faktor-faktor Penghambat Pendampingan Iman

Pada bagian ini penulis menguraikan hasil penelitian dari variabel faktor penghambat pelaksanaan pendampingan iman yang terungkap dalam tabel 5. Tabel 5 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan pendampingan iman N = 50 No Item Aspek Yang diungkap Alternatif Jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 15 Faktor penghambat pelaksanaan pendampingan iman  Pendamping yang kurang kreatif  Sarana dan prasarana kurang mendukung dalam melaksanakan pendampingan iman.  Metode dan model yang digunakan kurang menarik.  Tema-tema pendampingan iman kurang menarik dan 4 7 9 6 8 14 18 12 tidak sesuai dengan keadaan remaja  Keterbatasan waktu karena banyaknya tugas sekolah  Rasa malas dan cuek sehingga mengikuti kegiatan pendampingan karena wajib ikut.  Kurangnya tenaga pendamping 10 6 8 20 12 16 Faktor penghambat pelaksanaan pendampingan iman. Dari 50 responden, ada 9 responden atau 18 menyatakan metode dan model pendampingan kurang menarik dan ada 10 responden atau 20 yang menyatakan keterbatasan waktu karena banyaknya tugas sekolah.

D. Hasil Wawancara dengan Staf Inti Asrama Dharmawati Sintang

Berdasarkan hasil wawancara dengan satf inti asrama pada tanggal 2-4 Desember 2014, diperoleh data sebagai berikut; pendampingan iman di asrama Dharmawati berjalan sesuai dengan kegiatan pokok harian, mingguan yang sudah terjadwal. Namun kenyataannya pelaksanaan pendampingan iman tidak sesuai dengan jadwal yang ada. Keterbatasan waktu karena banyaknya tugas dari sekolah yang harus dikerjakan, pendamping mempunyai tugas lain selain sebagai pendamping asrama. Ketika ditanya mengenai motivasi mengikuti kegiatan pendampingan iman di asrama banyak diantara mereka mengatakan wajib ikut karena aturan asrama, ada yang mengatakan karena merasa itu adalah suatu kebutuhan yang dapat membantu diri mereka untuk berkembang. Metode yang digunakan dalam pendampingan iman adalah metode ceramah, dinamika kelompok dan dialog. Metode yang paling sering yaitu ceramah dimana yang banyak berbicara adalah pendamping. Pendampingan iman yang disenangi di asrama adalah ziarah dan rekoleksiretret. Bagi remaja di asrama kegiatan ziarah, rekoleksiretret sangat menyenangkan karena dilaksanakan di tempat lain seperti ke gua Maria, rumah retret. Kegiatan pendampingan iman yang kurang disenangi adalah ibadat sabda. Bagi remaja ibadat sabda sangat membosankan selain monoton metode dan model pendampingan kurang bervariasi. Misalkan renungan yang panjang berbelit-belit sulit untuk dipahami membuat ngantuk. Faktor pendukung pendampingan iman adalah pendamping yang perhatian dan mau mendengarkan. Mendengarkan apa yang menjadi keluh kesah mereka, baik mengenai belajar maupun hal yang lain-lainnya. Di asrama Dharmawati terjalin kerjasama yang baik antara pendamping dengan seluruh anggota asrama. Adanya staf inti asrama sebagai tim kerja, sangat membantu terlaksananya kegiatan yang sudah dijadwalkan. Selain itu juga adanya semangat kebersamaan antara sesama warga asrama. Hal- hal tersebut sangat membantu proses perkembangan pribadi, baik secara jasmani maupun rohani. Hambatan yang terjadi dalam pendampingan iman adalah keterbatasan waktu karena banyaknya tugas sekolah sehingga pelaksanaan pendampingan di asrama tidak sesuai dengan jadwal sebelumnya, model dan metode yang digunakan kurang bervariasi. Selain itu juga kurangnya sarana prasana yang mendukung kegiatan pendampingan iman di asrama, rasa malas dan cuek sehingga mengikuti kegiatan pendampingan karena kewajiban, tema-tema pendampingan iman kurang menarik dan tidak sesuai dengan keadaan remaja serta kurangnya tenaga pendamping. Pendampingan iman yang dilaksanakan oleh asrama sangat bermanfaat bagi perkembangan remaja. Meskipun motivasinya bermacam-macam, mereka mengatakan pendampingan iman mengajak mereka semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, mengembangkan diri terutama kerohanian, menambah wawasan baru tentang pengetahuan iman, semakin mengenal diri dan sesama, semakin dewasa dan bertanggung jawab. E. Pembahasan Hasil Penelitian Pendampingan Iman Remaja di Asrama Dharmawati Sintang Kalimantan Barat Pada bagian ini penulis membahas hasil penelitian yang telah dilaporkan pada bagian sebelumnya. Pembahasan ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut hasil penelitian yang menggambarkan pendampingan iman di asrama Dharmawati Sintang. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi identitas responden, pendampingan iman yang dilaksanakan di asrama Dharmawati, faktor-

Dokumen yang terkait

Usaha meningkatkan pelaksananaan pembinaan iman mantan penderita kusta di lingkungan Sitanala Tangerang Keuskupan Agung Jakarta melalui katekese model Shared Christian Praxis (SCP).

0 1 119

Belajar dari Kitab Ayub: menemukan makna dibalik penderitaan manusia dan aplikasinya melalui katekese pembebasan model Shared Christian Praxis (SCP).

0 4 185

Belajar dari Kitab Ayub menemukan makna dibalik penderitaan manusia dan aplikasinya melalui katekese pembebasan model Shared Christian Praxis (SCP)

0 29 183

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

SKRIPSI BELAJAR DARI MAZMUR 13: MEMAKNAI PENDERITAAN ORANG BENAR DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE MODEL SCP (SHARED CHRISTIAN PRAXIS)

0 1 125

PENINGKATAN KESADARAN ORANG TUA AKAN PERANNYA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DI LINGKUNGAN BRAYAT MINULYO WILAYAH SANTA MARIA KALASAN BARAT PAROKI MARGANINGSIH KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S

0 0 146

Pendampingan iman keluarga kawin campur beda agama dalam menghayati hidup perkawinan kristiani di Paroki Santo Paulus, Palu, Sulawesi Tengah, melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 144

Katekese model SCP (Shared Christian Praxis) dalam pembinaan iman remaja Katolik di Paroki St. Maria Assumpta Tanjung, Ketapang Kalimantan Barat - USD Repository

0 2 161

Pembinaan iman mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral , Institut Pastoral Indonesia Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Kalimantan Barat, melalui katekese umat model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 0 152

PENGARUH KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN KRISTIANI ORANG MUDA KATOLIK DI PAROKI PENYELENGGARAAN ILAHI LUBUKLINGGAU, SUMATERA SELATAN SKRIPSI

1 1 168