Bilangan cacah Pembelajaran Tematik Kelas I Sekolah Dasar

1. Sifat tertutup Pada operasi penjumlahan bilangan, hasil dari operasi tersebut akan menghasilkan bilangan bulat positif. Setiap bilangan bulat positif a dan b berlaku a + b = c, dengan c merupakan bilangan bulat positif. Contoh: 22 + 12 = 34 22 dan 12 merupakan bilangan bulat positif, sedangkan 34 juga merupakan bilangan bulat positif. 2. Sifat Komulatif Komulatif dalam hal ini disebut pertukaran. Pada operasi penjumlahan sifat komulatif berarti penjumlahan dua atau lebih selalu diperoleh hasil yang sama walaupun dua atau lebih bilangan tersebut ditukar tempatnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan a + b = b + a. Contoh: 22 + 12 = 12 + 22 = 34 3. Mempunyai unsur identitas Nol 0 merupakan unsur identitas pada operasi penjumlahan. Hal ini berarti apabila bilangan bulat positif dijumlahkan dengan 0, maka hasil dari operai tersebut adalah bilangan itu sendiri. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sifat tersebut berarti a + 0 = 0 + a = a 22 + 0 = 0 + 22 = 22

2.1.2.4 Pengurangan

Kompetensi selanjutnya yang dipelajari untuk kelas I Sekolah Dasar adalah pengurangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 616, pengurangan adalah proses, cara serta perbuatan mengurangi atau mengurangkan, sedangkan mengurangi adalah mengambil sebagian, menjadikan berkurang KBBI, 2008: 616. Dengan kata lain, pengurangan adalah proses mengurangi atau mengambil sebagian dari hasil yang telah diperoleh. Pengertian lain tentang pengurangan juga disampaikan oleh Sukayati 2011: 24 berpendapat bahwa pengurangan merupakan kebalikan dari penjumlahan, namun tidak memiliki beberapa sifat yang dimiliki oleh penjumlahan. Dari dua pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pengurangan merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan dan digunakan untuk mencari selisih pada benda. Tujuan dari operasi pengurangan adalah mencari selisih dari dua bilangan atau lebih untuk menyelesaikan permasalahan pada soal Walle, 2007: 235. Metode yang digunakan untuk mengajarkan pengurangan paling awal adalah menghubungkan dengan konsep penjumlahan, yaitu dengan pendekatan menghitung ke atas seperti: 3 + ? = 8, bukan menggunakan pendekatan menghitung ke bawah seperti 8 – 3 = ?. Hal tersebut dilakukan karena dengan menggunakan pendekatan menghitung ke atas, peserta didik dapat menggunakan pemahaman yang telah dipelajari pada operasi penjumlahan Goenawan dan Santoso, 2014: 23. Dapat disimpulkan bahwa pengurangan adalah mencari selisih dari dua bilangan atau lebih untuk menyelesaikan sebuah soal.

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar.

0 1 184

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 1 112

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar

0 0 182

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan kelas 1 SD dengan media Kokoru

1 10 192

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi

0 7 156

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan tarian

0 0 135

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 0 110