kuisioner, maka peneliti merancang “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan
metode bernyanyi” yang terdiri dari 3 bagian yaitu: a. Bagian Pertama
Bagian ini memuat materi penjumlahan dan pengurangan untuk kelas 1 SD. Pada materi ini memperkenalkan formasi jari-jari bilangan, proses tambah
kurang dengan jari. b. Bagian Kedua
Bagian kedua memuat: 5 lagu terkait dengan materi penjumlahan dan pengurangan: lagu 1 dan 2 pada saat kegiatan pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan, lagu 3 mengenai konsep Matematika, lagu 4 dan 5 mari berhitung.
b. Bagian Ketiga Pada bagian ketiga ini terdapat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP,
peneliti menyantumkan RPP tentang materi penjumlahan dan pengurangan. RPP dikembangkan sesuai dengan kurikulum 2013 kelas 1 tema 2
“Kegemaranku”, sub tema 2 “Gemar bernyanyi dan menari”; pembelajaran 3. RPP yang telah diuji cobakan menggunakan metode pembelajaran bernyanyi,
hal ini dapat dilihat pada setiap kegiatan dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan.
Gambar 4.1 Sampul Produk
Gambar 4.2 Lagu Kegiatan Pembelajaran
Gambar 4.3 RPP
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah desain produk secara rasional efektif untuk digunakan. Validasi desain
dilakukan untuk memperoleh beberapa kritik dan saran yang disertai penilaian produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. Produk yang
divalidasi oleh dosen ahli Matematika, dosen seni musik Universitas Sanata Dharma dan guru kelas 1 SD Negeri Kawunganten 01 Cilacap. Berikut ini
hasil validasi dari ketiga validator: Tabel 4.3 Hasil Rekap Validasi
No Komponen
yang dinilai
Skor 1-4 Komentar
Validator
Validator 1
ahli matematika
Validator 2 ahli seni
Validator 3
guru kelas I
1. BAHASA
2 3
3 Ahli mat:
Perbaiki kembali penyusunan
kalimat dalam
RPP ProTotipe pembelajaran
memuat huruf, kata, dan tanda baca yang
sesuai dengan kaidah penulis yang baik dan
benar Ahli seni:
- Guru kelas:
-
2. Kalimat
dalam lirik
menggunakan bahasa
yang sesuai
dengan kaidah
- -
3 Ahli mat:
- Ahli Seni:
-
Guru kelas -
3. Susunan kalimat dapat
dipahami oleh
guru maupun siswa
4 3
3 Ahli mat:
- Ahli Seni:
-
Guru kelas -
SISTEMATIKA PENYAJIAN BUKU
Ahli mat: Cover
buku
1. Judul prototipe sesuai
dengan isi
dari pembelajaran
yang dikembangkan
4 4
3 perlu
diberi gambar
yang merujuk
pada materi
matematika dan pengurangan
Ahli Seni -
Guru kelas: -
2. Kata pengantar dalam
prototipe menjelaskan tentang
ucapan terimakasih
dan manfaat pembelajaran
matematika melalui
lagu 4
4 4
Ahli mat: Kalimat
dalam kata
pengantar seharusnya lebih
subyektifitas Ahli seni:
- Guru kelas:
-
3. Pendahuluan
menjelaskan tentang isi prototipe
. 3
3 3
Ahli mat: Pastikan gambar
tidak mengganggu
tulisan,
lebih subjektif dalam
penulisan, kalimat
perlu ditambahkan
dengan penulisan yang baik dan
benar Ahli seni:
-
Guru Kelas -
4. Daftar isi menunjukkan
informasi yang
ada dalam prototipe yang
dikembangkan 4
3 3
Ahli mat: -
Ahli seni: -
Guru kelas: -
5. Kepustakaan
sesuai dengan sumber yang
digunakan sebagai
referensi dalam
prototipe 4
3 3
Ahli mat: Pada
bagian penilaian
RPP masih
perlu diperbaiki
Ahli seni: -
Guru kelas: -
6. Lagu yang digunakan
sesuai dengan
kompetensi dasar yang ada dalam tema 2
subtema 2
Pembelajaran 3. 2
- 4
Ahli Mat: Lagu
tidak muncul
dalam RPP
Ahli seni: -
Guru kelas: -
7. Isi prototipe terdiri dari
2 bagian. Bagian 1 adalah lagu dan bagian
2 adalah RPP. -
4 -
Ahli mat: -
Ahli seni: -
Guru kelas: -
8. RPP
disusun berdasarkan
kaidah kurikulum 2013 yang
telah direvisi. -
4 -
Ahli mat: -
Ahli seni: -
Guru kelas: -
9. RPP disusun dengan
memuat 5M
Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, dan
Mengkomunikasikan. -
3 -
Ahli mat: -
Ahli seni: -
Guru kelas: -
10 Lagu
yang dikembangkan
terintegrasi dalam
langkah-langkah pembelajaran.
- 3
- Ahli mat:
- Ahli seni:
- Guru kelas:
- 1.
ISI PROTOTIPE
2 3
4 Ahli mat:
Hindari angka
yang berulang-
ulang a. Terdiri dari 2 dua
bagian: Bagian 1 berisi lagu:
Lagu 1 berisi tentang konsep
penjumlahan dan pengurangan
Ahli seni: Sudah berkaitan
dengan lagu
b. Lagu berisi lirik tentang penjumlahan
c. Lagu berisi lirik tentang pengurangan
d. Lagu terdapat notasi Guru kelas:
-
2. Bagian lagu terdiri dari
lirik dan notasi angka -
4 -
Ahli mat: -
Ahli seni: Lirik dalam lagu
harap disesuaikan
dengan
letak notasi
Guru kelas: -
3. Lirik
lagu sesuai
dengan materi yang diajarkan
- 4
- Ahli mat:
- Ahli seni:
Notasi dan lirik harus
sesuai letaknya
Guru kelas: -
4. Nada dan irama lagu
menarik untuk anak -
3 -
Ahli mat: -
Ahli seni: Ritmis
dibetulkan Guru kelas:
-
5. Bagian 2 berisi tentang
perangkat pembelajaran yaitu Silabus dan 2
RPP tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 3 dan 5
2 -
4 Ahli mat:
- Ahli seni:
-
Guru kelas: -
1. KESESUAIAN
PROTOTIPE DENGAN
PEMBELAJARAN 4
3 3
Ahli mat: Sudah sesuai
Kesesuaian lagu
dengan tujuan
pembelajaran Ahli seni:
- Guru kelas:
-
2. Kesesuaian
prototipe dengan materi
3 3
3 Ahli mat:
Sudah sesuai
dengan materi Ahli seni:
-
Guru kelas: -
3. Komponen
dalam prototipe lengkap KI,
KD, Indikator, Tujuan 4
3 4
Ahli mat: -
Ahli seni: -
Guru kelas: -
4 Kesesuaian
metode dengan perkembangan
peserta didik -
- 3
Ahli mat: -
Ahli seni: -
Guru kelas: Sebaiknya
soal hanya 5 nomor
saja Jumlah Skor
60 42
47 Rata-rata skor
3,3 3,25
3,35
Berdasarkan hasil validasi menunjukkan bahwa desain produk sudah sangat baik untuk digunakan, karena rata-rata skor hasil penilaian validasi dari
validator pertama yaitu 3,3. Hasil validasi kedua menunjukkan rata-rata 3,25, sedangkan hasil penilaian ketiga rata-rata 3,35. Maka rata-rata skor dari ketiga
validator yaitu 3,3. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa produk berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan untuk kelas 1 SD memiliki kualitas sangat baik, namun ada beberapa komentarsaran yang perlu dipertimbangkan agar produk tersebut menjadi lebih
baik. Komentarsaran dapat menjadi acuan untuk melakukan revisi desain. Cara mengetahui kualitas produk berdasarkan jumlah skor, peneliti menggunakan
pedoman penggolongan kualitas produk dengan rumus skala empat menurut widoyoko 2009: 238.
Tabel 4.4 Pedoman penggolongan Kualitas Validasi
Interval Skor Kualifikasi
3,25 M 4,00 Sangat Baik
2,50 M 3,24 Baik
1,75 M 2,49 Kurang Baik
0,00 M 1,74 Tidak Baik
5. Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan komentar dari ketiga validator. Bagian produk yang mengalami revisi atau perubahan adalah gambar
sampul prototipe diganti karena terdapat gambar animasi jepang, pada bagian penulisan yang kurang karena pada saat pengetikan ada beberapa kata yang
kurang sempurna dan kurang tepat, penggunaan tanda baca dalam kalimat perlu diperbaiki, penulisan dalam notasi angka pada lagu masih ada yang tidak tepat
dan tidak sesuai letaknya dengan lirik lagu. Penulisan format penilaian dalam RPP masih perlu diperbaiki.
Berikut adalah revisi yang telah dilakukan peneliti: a. Peneliti melakukan revisi prototipe rancangan pembelajaran Matematika sesuai
saran validator. Berikut adalah gambar hasil dari bagian cover prototipe, perubahan judul dari “Pengembangan Prototipe Pembelajaran Matematika
Penjumlahan dan Pengurangan denga n Lagu” menjadi “Prototipe Rancangan
Pembelajaran Tematik Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah dengan Metode Bernyanyi untuk Kelas I SD”. Peneliti juga
melakukan perbaikan pada penggunaan warna menjadi lebih kuat dan ukuran huruf.
Sebelum direvisi Sesudah direvisi
Gambar 4.4 Sampul produk sebelum dan sesudah revisi Peneliti melakukan perbaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah pada halaman 1 dan 2 pada bagian materi seharusnya ada proses berhitung. Perubahan pada materi tersebut peneliti lakukan sesuai saran validator.
Gambar 4.5 Materi Penjumlahan dan Pengurangan
2. Lagu Peneliti melakukan perbaikan lagu dalam hal notasi angka, ritme lagu serta
penulisan notasi angka yang belum sesuai dengan irama lagu. Berikut hasil perbaikan yang telah peneliti perbaiki.
Gambar 4.6 Lagu
Berdasarkan penilaian dan komentar dari validator maka peneliti melakukan revisi desain, bagian produk yang mengalami revisi atau perubahan
adalah bagian penulisan yang kurang karena pada saat pengetikan ada beberapa kata yang kurang sempurna dan kurang tepat, penulisan dalam notasi angka pada
lagu masih ada yang tidak tepat dan tidak sesuai letaknya dengan lirik lagu.
3. RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dan SBdP lagu. Produk disusun berdasarkan
latar belakang dalam penelitian ini. Peneliti mencermati kurikulum 2013 yang mempelajari Matematika dan seni musik. Menentukan metode bernyanyi dengan
sebuah lagu untuk memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah kemudian menyusun RPP untuk pembelajaran 3. Judul produk adalah
“Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 Sekolah
Dasar”. Isi desain produk meliputi: 1 Teori bilangan cacah, dan konsep penjumlahan dan pengurangan. 2 Metode bernyanyi dengan memuat 5 lagu
terkait dengan materi penjumlahan dan pengurangan: lagu 1 dan 2 pada saat kegiatan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan, lagu 3 mengenai konsep
Matematika, lagu 4 dan 5 mari berhitung, 3 RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika penjumlahan dan pengurangan dan SBdP lagu.
Berikut ini penjelasan mengenai bagian-bagian produk.
Gambar 4.7 RPP
6. Uji Coba Produk
Desain produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan di SD Negeri Kawunganten 01 beralamat di Jalan Raya Kawunganten No. 326, Cilacap.
Pelaksanaan uji coba pada tanggal 1 Febuari 2017. Prototipe diujicobakan secara terbatas kepada 20 peserta didik pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah menggunakan RPP pembelajaran 3. Pada pembelajaran 3 terdapat tiga materi yaitu Matematika, SBdP, dan Bahasa Indonesia.
Uji coba diawali dengan mata pelajaran Matematika materi penjumlahan yang diintegrasikan dengan SBdP, peneliti meminta peserta didik untuk
mengamati benda-benda yang ada di sekitar dan mencoba untuk mengerjakan soal penjumlahan dengan menyanyikan lagu. Pembelajaran selanjutnya materi Bahasa
Indonesia yang dikaitkaitkan dengan SBdP, peneliti mengajarkan kepada peserta didik membaca puisi. Setelah peserta didik sudah selesai mempelajari materi
tersebut, peneliti membagikan LKS Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui pemahaman peserta didik yang terkait materi tersebut. Berikut foto-foto pada saat
pelaksanaan uji coba. a.
Fase mengamati Pada fase mengamati dapat terlihat pada awal kegiatan pembelajaran yang
diajarkan oleh guru dengan memutarkan sebuah video terkait penjumlahan. Peserta didik dapat menyimpulkan secara singkat isi dari
video pembelajaran tersebut dan pada pertemuan ini peserta didik lebih paham dengan materi penjumlahan. Melalui lagu yang telah dibuat oleh
guru, peserta didik dapat mengamati terlebih dahulu lirik dan notasi lagu
agar dapat menyanyi bersama dengan baik yang terkait dengan materi penjumlahan.
Gambar 4.8 Peserta didik mengamati lirik lagu b.
Fase menanya Pada fase ini terlihat bahwa peserta didik mendapat kesempatan untuk
bertanya materi yang belum dipahami. Dari 20 peserta didik, 5 peserta didik yang belum memahami materi yang disampaikan dikarenakan
peserta didik tersebut kurang terlatih dalam berhitung.
Gambar 4.9 Peserta didik bertanya kepada guru
e. Fase mencoba
Fase mencoba dapat terlihat ketika peserta didik diminta oleh guru untuk mengerjakan soal latihan terkait penjumlahan dan pengurangan. Dalam
kegiatan mengerjakan soal, peserta didik senang dikarenakan telah menyanyikan lagu terkait penjumlahan dan pengurangan.
Gambar 4.10 Peserta didik mencoba berhitung dengan bantuan lirik lagu c.
Fase menalar Fase menalar terlihat ketika peserta didik dapat mengerjakan soal
penjumlahan dan pengurangan dengan baik. Pada fase ini peserta didik sangat aktif dan kerjasama dengan teman yang belum memahami soal
latihan. Soal latihan yang diberikan guru berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik pada materi penjumlahan dan pengurangan.
Gambar 4.11 Peserta didik mengerjakan soal LKS
d. Fase mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan bernyanyi bersama dengan teman kelompoknya. Setelah itu peserta didik menuliskan refleksi
tentang pembelajaran yang sudah dilakukan berdasarkan panduan guru secara lisan.
Gambar 4.12 Peserta didik dapat menyanyikan kembali lagu yang telah dinyanyikan bersama teman kelompoknya
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan refleksi yang terdiri dari 3 item sebagai berikut:
1 Hari ini kamu mempelajari matematika tentang penjumlahan dan
pengurangan dengan lagu, apakah kamu merasa senang belajar dengan lagu? Berikan alasanmu
2 Apakah kamu ingat bagaimana cara berhitung penjumlahan? Berikan
alasanmu 3
Apakah kamu ingat bagaimana cara berhitung pengurangan? Berikan alasanmu
Tabel 4.6 Rekapitulasi pertanyaan refleksi peserta didik
No Peserta didik
Jawaban peserta didik per item 1
2 3
1 Ek
Senang, karena lagu bagus, semangat
Ingat, saya mengetahui cara penjumlahan
Ingat, saya mengetahui cara pengurangan
2. Dn
Senang, bahagia Berhitung
maju penjumlahan
Berhitung mundur
pengurangan 3.
Ed Ya
Bisa belajar
penjumlahan Bisa belajar pengurangan
4. Dv
Ya senang Saya memahami cara
penjumlahan berhitung maju
Saya memahami
cara pengurangan berhitung
mundur 5.
Dni Senang
bahagia lagunya bagus
Berhitung maju
penjumlahan Berhitung
mundur pengurangan
6. Byu
Senang bernyanyi Berhitung
maju penjumlahan
Berhitung mundur
pengurangan 7.
Bry Aku senang sekali
Berhitung penjumlahan dari angka yang paling
besar dulu,
hitung tambah maju
Berhitung pengurangan
dari angka yang paling besar dulu, hitung kurang
mundur. 8.
Rs Senang
bisa bernyanyi
Penjumlahan hitung
maju Pengurangan
hitung mundur
9. Rk
Senang sekali Paham,
hitung maju
penjumlahan Hitung
mundur pengurangan
10. Ey
Ya, senang Belajar
menghitug penjumlahan
Belajar menghitung
pengurangan 11.
Glh Senang
Hitung maju
penjumlahan Hitung
mundur pengurangan
12. Ri
Senang bernyanyi Hitung
maju penjumlahan
dengan teliti
Hitung maju pengurangan dengan teliti
13. Ay
Senang, karena
mendapat nyanyian
baru Penjumlahan
ditambahkan angkanya Pengurangan mengurangi
angka 14.
Di Senang sekali bisa
menyanyi sambil
belajar Penjumlahan berhitung
tambah Pengurangan
berhitung mundur
15. Rg
Aku senang sekali Penjumlahan berhitung
tambah Pengurangan
berhitung tambah
16. Fv
Senang bisa
menyanyi bersama Berhitung penjumlahan
dengan menambahkan
angka Berhitung
pengurangan dengan mengurangi angka
17. Dv
Senang sekali Belajar
penjumlahan dengan jari tangan
Belajar pengurangan
dengan hitung mundur 18.
Ar Senang bisa belajar
menyanyi dan
menghitung Belajar
penjumlahan dengan hitung maju
Belajar pengurangan
dengan hitung mundur 19.
Ai Senang sekali bisa
menyanyi Belajar berhitung maju
Belajar berhitug mundur 20.
Eh Senang
bisa menyanyi
sambil belajar
Belajar menghitung
maju Belajar
menghitung mundur
Dari hasil evaluasi peneliti mendapatkan data: 100 20 peserta didik memahami penjumlahan, 80 16 peserta didik memahami
pengurangan, dan 100 20 peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah dengan menggunakan lagu.
4.1.2 Deskripsi Kualitas Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Kelas I dengan Metode Lagu
Saat melakukan uji coba prototipe peneliti mengajarkan materi memahami konsep penjumlahan dan pengurangan menggunakan lagu
sebagai metode pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan kekhasan dari pendekatan dalam kurikulum 2013, yaitu
pendekatan saintifik mengamati, mencoba, menalar, menanya, dan mengkomunikasikan. Adapun proses pembelajaran sebagai berikut:
Dari hasil evaluasi peneliti mendapatkan data: 100 20 peserta didik memahami penjumlahan, 80 16 peserta didik memahami
pengurangan, dan 100 20 peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah dengan menggunakan lagu. Tabel 4.7 Hasil Rekap Nilai LKS
Indikator memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
No Peserta didik
Hasil nilai LKS materi penjumlahan
Hasil nilai LKS materi pengurangan
1. Ek
100 100
2. Dn
100 100
3. Ed
100 90
4. Dv
100 90
5. Dni
80 80
6. Byu
90 85
7. Bry
100 80
8. Rs
80 80
9. Rk
100 85
10. Ey
80 65
11. Glh
100 100
12. Ri
80 65
13. Ay
80 65
14. Di
100 65
15. Rg
80 100
16. Fv
80 100
17. Dv
90 80
18. Ar
90 85
19. Ai
90 90
20. Eh
90 90
Pada saat peserta didik mengerjakan soal LKS penjumlahan mendapatkan nilai 100 8 peserta didik, 5 peserta didik yang
mendapat nilai 90, dan 7 peserta didik yang mendapat nilai 80. Mengerjakan soal LKS pengurangan yang mendapatkan nilai 100 5
peserta didik, nilai 90 4 peserta didik, nilai 85 3 peserta didik, 80 4 peserta didik, nilai 65 4 peserta didik Hasil tersebut bahwa peserta
didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM yaitu diatas 65. Dapat disimpulkan bahwa prototipe ini peneliti susun dapat
membantu nilai siswa menjadi lebih baik dan mencapai nilai KKM.
4.2 Pembahasan
Hasil validasi prototipe oleh ketiga validator mendapatkan skor rata-rata 3,3 yang artinya sangat baik sehingga layak untuk
diujicobakan. Pelaksanaan ujicoba dilakukan pada tanggal 1 Febuari 2017 di SD Negeri Kawunganten 01 Cilacap 20 peserta didik yang
hadir. Peneliti mendapatkan data: 100 20 peserta didik memahami penjumlahan, 80 16 peserta didik memahami pengurangan, dan
100 20 peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan
menggunakan lagu.
Peneliti menyusun prototipe tersebut sehingga dapat membantu peserta didik memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Prototipe memuat konsep Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
Prototipe rancangan pembelajaran tematik memuat konsep Matematika terutama materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah untuk kelas 1 SD. Konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah penting untuk dipahami oleh peserta didik agar mudah
mempelajari materi tersebut. Bilangan cacah merupakan suatu himpunan dinyatakan dari nol dan seterusnya. Bilangan cacah dimulai
dari 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. Penjumlahan adalah menggabungkan dua bilangan “a + b”= c. Pengurangan adalah mencari perbedaan
diantara dua bilangan dengan cara menghilangkan sebuah bilangan dari bilangan yang lain “a – b”= c. Pengenalan konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah dalam prototipe ini dibuat dengan menggunakan metode bernyanyi menggunakan lagu agar mudah
dipahami oleh peserta didik.
b. Prototipe memuat konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan lagu sesuai dengan unsur penyusunan
1. Lirik lagu Lirik lagu adalah susunanrangkaian kata yang bernada. Menyusun
lirik lagu tidak semudah menyusun sebuah ceritakarangan, namun dapat diperoleh dari berbagai inspirasi. Pada penelitian ini lirik lagi
disusun berdasarkan tema 2 “Kegemaranku”, subtema 2 “Gemar Bernyanyi dan Menari” untuk kelas 1 SD, yaitu pada materi
Matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan SBdP lagu.
2. Notasi Notasi adalah lambang atau tulisan musik, sedangkan notasi balok
adalah tulisan musik dengan mempergunakan lima garis datar guna menunjuk tinggi rendahnya suatu nada. Notasi musik adalah sistem
penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not. Dalam notasi angka, not ditentukan dengan angka 1 do, 2 re, 3
mi, 4 fa, 5 sol, 6 la dan 7 si. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa notasi
musik adalah angka atau gambar yang menunjukkan tinggi rendahnya suatu nada. Pada penelitian ini lagu disusun dengan menggunakan
notasi yang mudah dimengerti oleh peserta didik kelas 1 SD. 3. Irama
Irama dalam musik terbentuk oleh bunyi dan diam, dengan bermacam-macam bervariasi yaitu ketukan dapat lebih kuat, lebih lama,
lebih pendek, atau pelan dari yang lainnya. Lestari, 2012. Ritme atau irama adalah variasi horizontal dan aksen dari suatu suara yang teratur.
Irama sangat berkaitan dengan ketukan dan tempo. Irama akan menentukan karakteristik ciptaan musik.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa irama adalah alunan panjang pendeknya bunyi dan nada dalam sebuah lagu atau
nyanyian. Pada penelitian ini menggunakan irama senang dan gembira agar peserta didik semakin tertarik dan semangat untuk menyanyikan
lagu. 4. Birama
Birama adalah suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan
dalam satu ruas birama. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Sedangkan menurut
Ma’rifah, 2009 Birama adalah ketukan yang tercipta pada sebuah lagu nyanyian.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa birama adalah suatu tanda jumlah ketukan pada sebuah lagu nyanyian.
Lagu tersebut dapat dijadikan sarana pembelajaran untuk pembelajaran SBdP. Guru dapat menggunakan metode bernyanyi
dengan memperhatikan unsur dalam sebuah lagu untuk membantu peserta didik memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah.
c. Prototipe berisi RPP tematik
Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode
bernyanyi dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013 dengan menggunakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik yang menggabungkan beberapa mata pelajaran dengan
kegiatan-kegiatan yang
dipilih dalam
pelaksanaan pembelajaran. Penggabungan mata pelajaran dalam prototipe ini adalah
mengintegrasikan pelajaran Matematika dan SBdP. Prototipe
dikembangkan sesuai tema 2 “Kegemaranku”, subtema 2 ”Gemar Bernyanyi dan Menari” pada pembelajaran 3 yang terdapat materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Pelajaran Matematika ditekankan pada konsep berhitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dan SBdP dengan lagu. Pelajaran Matematika dengan metode bernyanyi dengan memuat 5 lagu
yaitu lagu 1 dan 2 pada saat kegiatan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan, lagu 3 mengenai konsep Matematika, lagu 4 dan 5 mari
berhitung. Prototipe ini menggunakan pendekatan saintifik mengamati,
mencoba, menalar, menanya, dan mengkomunikasikan merupakan kekhasan dari Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal berbagai materi yang ditemukan. Pada saat kegiatan mengamati pada awal kegiatan dengan
memutarkan sebuah video terkait materi penjumlahan. Peserta didik dapat menyimpulkan secara singkat isi dari video pembelajaran tersebut
dan pada pertemuan ini peserta didik lebih paham dengan materi penjumlahan. Kegiatan menanya ketika peserta didik diberikan
kesempatan untuk bertanya jika belum bisa bernyanyi, lalu kegiatan menalar ketika peneliti mengenalkan konsep penjumlahan dan
pengurangan bilanga cacah kepada peserta didik. Pada saat kegiatan mencoba peserta didik bernyanyi bersama dan mengerjakan soal
mengenai materi penjumlahan dan pengurangan. Setelah semua peserta didik sudah selesai mengerjakan, kegiatan mengkomunikasikan dengan
cara mempresentasikan hasil jawaban yang telah dikerjakan di depan kelas.
d. Prototipe membantu peserta didik dalam mengembangkan intelegensi matematis-logis dan musikal
1. Matematis-logis Kecerdasan matematis-logis merupakan kepekaan dan kemampuan
untuk mengamati pola-pola logis dan numerik bilangan serta kemampuan untuk berpikir rasionallogis. Dalam hal ini dapat
mengembangkan kecerdasan matematis logis dengan melakukan kegiatan berhitung yang bersangkutan dengan penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah. Hal ini dapat dilihat dari data lembar kerja peserta didik 100 20 peserta didik memahami penjumlahan, 80
16 peserta didik memahami pengurangan, dan 100 20 peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan lagu.
Pada kecerdasan intelegensi musikal peserta didik dapat melatih kemampuan bernyanyi dengan mendengarkan dan menikmati lagu yang
bermanfaat bagi dirinya. Peserta didik juga akan sangat senang menjadi pendengar yang baik dalam berbagai bentuk alunan musik.
Peserta didik yang berusia 7-8 tahun lebih banyak belajar dengan lingkungan sekitar. Beberapa tugas perkembangan belajar yang harus
dikuasai oleh peserta didik adalah belajar menguasai konsep-konsep dasar. Hal ini dapat dilihat dari hasil refleksi bahwa 100 20 peserta
didik bahwa mereka senang belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan lagu. Prototipe ini
dapat membantu peserta didik untuk memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi. Peserta
didik mampu melaksanakan tugas di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut untuk masa depannya.
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah satuan sampai puluhan
4.3.1 Kelebihan produk
4.3.1.1 Prototipe ini mengintegrasikan Matematika dengan SBdP. 4.3.1.2 Prototipe berisi 3 bagian yaitu bagian 1 adalah teori penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah, bagian 2 adalah lagu, dan bagian 3 yaitu RPP pembelajaran 3.
4.3.1.3 Bagi guru-guru yang memiliki kemampuan beryanyi dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kecerdasan
intelegensi matematis-logis, dan musikal.
4.3.2 Kekurangan produk
4.3.2.1 Pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode bernyanyi hanya mampu diajarkan oleh guru yang mampu
bernyanyi. 4.3.2.2 Bagi peserta didik yang hanya memiliki minat menyanyi mudah
untuk menyanyikannya.
93
BAB V PENUTUP
Bab V ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing subbab sebagai berikut 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas I
Sekolah Dasar dikembangkan menggunakan enam langkah penelitian pengembangan, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3
desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, dan 6 uji coba produk. 5.1.2 Kualitas prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi mendapat hasil validasi dari 3 validator yaitu 3,3 sehingga sangat baik dan layak untuk
diujicobakan. Pemahaman peserta didik terhadap materi penjumlahan dan pengurangan yaitu nilai 100 20 peserta didik memahami penjumlahan,
80 16 peserta didik memahami pengurangan, dan 100 20 peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan lagu.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang menjadikan keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini hanya mengintegrasikan Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dan SBdP lagu, seharusnya juga meliputi
mata pelajaaran Bahasa Indonesia mengenai membaca puisi anak. 2. Produk diujicobakan hanya satu sekolah.
3. Prototipe belum bisa disosialisasikan kepada guru-guru kelas 1 SD.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian
selanjutnya sebaiknya
mengembangkan RPP
yang mengintegrasikan pembelajaran tematik di kelas I Sekolah Dasar.
2. Pada penelitian lain sebaiknya melakukan ujicoba lebih dari satu SD. 3. Peneliti lain selanjutnya mensosialisasikan kepada kepala sekolah, guru
kelas 1 SD, dan lingkungan masyarakat.