Matematika Pembelajaran Tematik Kelas I Sekolah Dasar

merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Runtukahu, 2014: 105. Hal tersebut ditegaskan kembali oleh Runtukahu 2014: 111 bahwa konsep penjumlahan dan pengurangan harus dikembangkan dari pengalaman nyata. Berdasarkan definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa penjumlahan dan pengurangan adalah operasi aritmatik dalam konsep matematika harus dikembangkan dari pengalaman nyata untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan konsep penjumlahan kepada peserta didik adalah dengan menggunakan beberapa benda-benda yang ada disekitar peserta didik seperti jari tangan, daun, batu dan sebagainya. Hal tersebut mempermudah peserta didik untuk mengajarkan konsep bilangan satuan dengan jumlah jari tangan peserta didik. Setelah peserta didik sudah berpengalaman dengan objek-objek konkret penjumlahan maka simbol penjumlahan formal + dapat dengan mudah memperkenalkannya. Pada tahap ini peserta didik harus dapat mengabstraksi konsep bilangan dengan menggunakan notasi tertulis. Urutan pengajaran yang dilakukan berdasarkan menjumlahkan dari nilai tempat satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan sebagainya Goenawan dan Santoso, 2014: 15. Oleh karena itu, dalam mengajarkan konsep penjumlahan kepada peserta didik dengan berbagai pendekatan dan metode agar peserta didik dapat merangsang pembelajaran yang telah dipelajari. Berikut merupakan paparan dari materi tersebut: 1. Penjumlahan satuan sebagai contoh 2 + 4 Pada konsep ini merupakan masa transisi dari bentuk pengajaran verbal dengan kata-kata ke bentuk pengajaran tulis. Pada tahap ini perlu melakukan proses dengan menggunakan jari tangan. Proses yang dilakukan sebagai berikut: 2 ‘DUA’ dengan dua jari tangan diangkat + ‘ditambah 4 ‘EMPAT’ dengan menambahkan satu persatu jari dari satu sampai dengan empat = ‘sama dengan’ enam jari tangan diangkat yang kemudian dituliskan 6 ‘ENAM. 2. Penjumlahan puluhan sebagai contoh 6 + 7 Pada konsep ini sudah muncul konsep abstrak tentang asosiasi posisi ‘puluhan’. Pada proses ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 6 enam dengan empat jari tangan diangkat + ‘ditambah’ 7 tujuh dengan satu persatu jari tangan dari satu sampai dengan empat ditambahkan. Pada penjumlahan ketiga, kesepuluh jari telah terangkat maka peserta didik menuliskan angka 1 ‘satu’ pada kertas, dan kemudian melanjutkan membilang lagi sampai selesai. Hasilnya yaitu tiga jari tangan diangkat dan angka 1 ‘satu’ pada kertas yang kemudian dituliskan sebagai 13 ‘tigabelas’. Penjumlahan memiliki beberapa sifat diantaranya sifat tertutup, kumutatif, dan mempunyai unsur identitas. Berikut pembahasan dari masing-masing sifat tersebut: 1. Sifat tertutup Pada operasi penjumlahan bilangan, hasil dari operasi tersebut akan menghasilkan bilangan bulat positif. Setiap bilangan bulat positif a dan b berlaku a + b = c, dengan c merupakan bilangan bulat positif. Contoh: 22 + 12 = 34 22 dan 12 merupakan bilangan bulat positif, sedangkan 34 juga merupakan bilangan bulat positif. 2. Sifat Komulatif Komulatif dalam hal ini disebut pertukaran. Pada operasi penjumlahan sifat komulatif berarti penjumlahan dua atau lebih selalu diperoleh hasil yang sama walaupun dua atau lebih bilangan tersebut ditukar tempatnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan a + b = b + a. Contoh: 22 + 12 = 12 + 22 = 34 3. Mempunyai unsur identitas Nol 0 merupakan unsur identitas pada operasi penjumlahan. Hal ini berarti apabila bilangan bulat positif dijumlahkan dengan 0, maka hasil dari operai tersebut adalah bilangan itu sendiri. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sifat tersebut berarti a + 0 = 0 + a = a 22 + 0 = 0 + 22 = 22

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar.

0 1 184

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 1 112

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar

0 0 182

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan kelas 1 SD dengan media Kokoru

1 10 192

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi

0 7 156

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan tarian

0 0 135

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 0 110