Perencanaan Produksi Logika dan Himpunan Fuzzy

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Perencanaan Produksi

1 2. Jangka Menengah Perencanaan produksi merupakan suatu proses tentang penentuan jumlahoutput yang harus diproduksi, tingkat persediaan yang harus dijaga sepanjangrentang atau waktu rencana. Maksud dan tujuan perencanaan ialah untukmemberikan otorisasi penguraian rencana produksi ke dalam jadwal indukproduksi, menyediakan input untuk mendukung rencana induk produksi danmenjaga kestabilan kegiatan produksi terhadap fluktuasi permintaan. Berdasarkan periode waktu perencanaan produksi dibedakan atas tigajenis, yaitu: 1. Jangka Panjang Perencanaan produksi jangka panjang biasanya melihat 5 tahun atau lebihkedepan. Jangka waktu terpendeknya adalah ditentukan oleh berapa lamawaktu yang dibutuhkan untuk mengubah kapasitas yang tersedia. Perencanaanproduksi jangka panjang dibuat dengan mempertimbangkan ramalan umumperekonomian dan kependudukan, situasi politik dan sosial, perubahanteknologi, dan perilaku pesaing, dimana semua faktor tersebut akan dievaluasidampaknya terhadap aktivitas perusahaan. 1 Sinulingga,Sukaria. Pengantar Teknik Industri. 2008. Universitas sumatera utara Perencanaan produksi jangka menengah perencanaan agregat dikembangkanberdasarkan kerangka yang telah ditetapkan pada perencanaan produksijangka panjang. Perencanaan produksi jangka menengah didasarkan padaperamalan permintaan tahunan dari bulan dan sumber daya produktif yang adajumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya produksi, jumlah supplier dansubkontraktor, dengan asumsi kapasitas produksi relatif tetap. 3. Jangka Pendek Perencanaan produksi jangka pendek, bentuk perencanaannya adalah berupajadwal produksi. Tujuan dari jadwal produksi adalah menyeimbangkanpermintaan aktual yang dinyatakan dengan jumlah pesanan yang diterimadengan sumber daya yang tersedia jumlah departemen, waktu shift yangtersedia, banyaknya operator dan tingkat persediaan yang dimiliki sesuaidengan batasan-batasan yang ditetapkan pada perencanaan agregat.

3.2. Metode Perencanaan Agregat

2 - Fuzzy Linear Programming Banyak metode yang telah dikembangkan untuk perencanaan agregatini tetapi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: a. Dengan pendekatan Optimasi : – Linear Programming – Aturan HMMS Linier Decision Rule – Search Decision Rule 2 Arman Hakim Nasution. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. 2003. Universitas sumatera utara b. Dengan pendekatan Heuristik : – Metode grafik – Metode koefisien manajemen – Metode parametrik

3.2.1. Perencanaan Agregat dengan Metode Grafis

Metode grafis ini adalah metode perencanaan agregat yang sangatsederhana dan mudah dipahami. Dasar metode ini sebenarnya adalah “trial anderror” dengan melihat gambaran antara permintaan kumulatif dan rata- ratapermintaan kumulatifnya. Secara garis besar langkah perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Gambarkan histogram permintaan dan tentukan kecepatan produksiPt rata- rata yang diperlukan untuk memenuhi permintaan. 2. Gambarkan grafik permintaan kumulatif terhadap waktu serta grafikpermintaan rata-rata kumulatif terhadap waktu. Identifikasikan periode– periode tempat terjadinya kekurangan barang back order danperiode-periode adanya kelebihan barang inventory. 3. Tentukan strategi yang akan digunakan untuk menanggulangikekurangan dan kelebihan barang tersebut.Hitung ongkos yang ditimbulkan oleh setiap strategi dan pilih yangmemberikan ongkos terkecil.

3.2.2. Perencanaan Agregat dengan Metode Linear Programming

Universitas sumatera utara Metode transportasi melakukan perhitungan dengan variabel yangrelatif kecil.Jika variabel penambahan pengurangan tenaga kerja dilibatkan,maka model transportasi akan menggunakan biaya denda penalty cost akibataktifitastersebut. Dengan menggunakan Linear Programming, biaya- biayatersebut dapat dihitung secara eksplisit. Linear Programming memberi solusistrategi hibrid sehingga biaya total minimum.Asumsi yang digunakan untuk meggunakan model ini yaitu : 1. Laju permintaan demand rate diketahui dan diasumsikandeterministik 2. Biaya produksi pada jam kerja normal linier dan asumsikan biaya produksinormal,biaya produksi lembur dan biaya subkontrak secara berturutmemiliki besaranC3C2C1 3. Biaya perubahan biaya produksi berfungsi linier. 4. Batas atas dan batas bawah mempresentasikan ketersediaan kapasitasproduksi dan tempat penyimpanan 5. Biaya yang timbul berkaitan dengan adanya persediaanbacklog

3.3. Logika dan Himpunan Fuzzy

3 3 Sri Kusumadewi dan Hari Purnomo. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruanginput ke dalam suatu ruang output. Terdapat beberapa alasan mengapa logikafuzzy digunakan, antara lain: 1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti dan sangat fleksibel. Universitas sumatera utara 2. Memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. 3. Mampu memodelkan fungsi-fungsi non linear yang sangat kompleks. 4. Dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakarsecara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan. 5. Dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. 6. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. Pada logika fuzzi terdapat suatu himpunan tegas crisp, dimana nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yang sering ditulis dengan µ[x], memiliki 2 kemungkinan, yaitu: 1. satu 1, yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatuhimpunan, atau 2. nol 0, yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatuhimpunan. Contoh: Jika diketahui: S = {1,2,3,4,5,6} adalah semesta pembicaraanA = {1,2,3} dan B = {3,4,5}bisa dikatakan bahwa: a. Nilai keanggotaan 2 pada himpunan A, µ[2] = 1, karena 2∈A b. Nilai keanggotaan 3 pada himpunan A, µ[2] = 1, karena 3∈A c. Nilai keanggotaan 4 pada himpunan A, µ[2] = 1, karena 4∉A d. Nilai keanggotaan 2 pada himpunan B, µ[2] = 1, karena 2 ∉B e. Nilai keanggotaan 3 pada himpunan B, µ[2] = 1, karena 3∈B Universitas sumatera utara

3.4. Linear Programming