Penentuan Fungsi Kendala Kedua

� � � � �=1 ≤ � � Y jk o k=1 � �=1 + � � Q jk t o k=1 � � =1 dimana: Q = pembatas fuzzy t = konstanta nilai fuzzy, bernilai 0 dan 1 Nilai Q untuk mesin tiup pada bulan Agustus dapat dihitung sebagai berikut: Q 81 = Persentase Kerusakan x Jumlah Produksi Mesin Tiup = 3,18 x 528000 = 167904 Fungsi kendala pertama untuk bulanAgustus 2012 adalah: X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 167904t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 4400000 – 191840t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 7920000 – 303336t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 256080t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 7040000 – 209792t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 6160000 – 138600t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 229152t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 110352t

5.2.5. Penentuan Fungsi Kendala Kedua

5.2.5.1. Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Waktu Siklus

Waktu siklus yang telah dikumpulkan diolah terlebih dahulu dengan melakukan uji keseragaman dan uji kecukupan data. Pengujian ini dilakukan pada Universitas sumatera utara waktu siklus proses produksi setiap jenis bola lampu. Penelitian menggunakan tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian 5. Pengujian terhadap waktu proses produksi dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Keseragaman Data Pengujian keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu proses berada dalam batas kontrol atau tidak, pada peta kontrol. Contoh pengujian keseragaman pada proses ketiga, yaitu proses pemasangan filamen pada tiang steam dengan mesin otomatis filamen pada produk Dai-Ichi G40 adalah sebagai berikut: a. Perhitungan nilai rata-rata waktu siklus x �= ∑ xi k i=1 k x � = 1,60+1,61+1,65+1,74+1,71+1,71+1,73+1,70+1,62+1,65 10 x � = 1,67 b. Perhitungan nilai standar deviasi σ =� ∑ xi- x � 2 N-1 σ =� ∑ 1,60-1,67 2 + 1,61-1,67 2 +1,65-1,67 2 +…..+1,65-1,67 2 10-1 σ = 0,05 c. Perhitungan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah BKA dan BKB Universitas sumatera utara Untuk tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5, maka nilai Z α2 yang dipakai adalah 2. BKA = x � + Z α2 σ BKB = x � − Z α2 σ BKA = 1,67 + 20,05 BKB = 1,67 - 20,05 BKA = 1,69 BKB = 1,46 Peta kontrol untuk proses ketiga, yaitu proses pemasangan filamen pada tiang steam dengan mesin otomatis filamen pada produk Dai-Ichi G40 dapat dilihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.3. Peta Kontrol Waktu Siklus Proses Ketiga Dai-Ichi G40 Dari Gambar 5.3., jelas terlihat bahwa keseluruhan data waktu siklus untuk proses ketiga berada dalam batas kontrol. Pengujian keseragaman data untuk waktu siklus proses yang lain juga dilakukan dengan cara yang sama. Hasil rekapitulasi uji keseragaman jenis bola lampu Dai-Ichi G40 untuk proses yang lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.20. 1,45 1,50 1,55 1,60 1,65 1,70 1,75 1,80 Waktu Siklus Waktu Siklus Rata-Rata BKB BKA Universitas sumatera utara Tabel 5.20. Rekapitulasi Uji Keseragaman Waktu Siklus dari Setiap Proses Dai-Ichi G40 Mesin Pengamatan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 x � BKB BKA 1 1,52 1,52 1,53 1,67 1,62 1,59 1,52 1,53 1,62 1,62 1,57 1,46 1,69 2 1,63 1,61 1,72 1,64 1,65 1,60 1,68 1,67 1,68 1,68 1,66 1,58 1,73 3 1,60 1,61 1,65 1,74 1,71 1,71 1,73 1,70 1,62 1,65 1,67 1,57 1,78 4 1,76 1,79 1,81 1,88 1,70 1,88 1,75 1,72 1,85 1,78 1,79 1,67 1,92 5 1,92 1,89 1,88 1,89 1,89 1,90 1,90 1,84 1,92 1,88 1,89 1,85 1,94 6 1,92 1,93 1,93 1,95 1,93 1,92 1,91 1,92 1,99 1,97 1,94 1,89 1,99 7 1,75 1,75 1,83 1,84 1,71 1,77 1,74 1,80 1,76 1,72 1,77 1,68 1,85 8 1,79 1,78 1,68 1,76 1,76 1,74 1,66 1,65 1,60 1,75 1,72 1,59 1,85 Hasil rekapitulasi uji keseragaman jenis bola lampu Dai-Ichi G40 untuk proses yang lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Rekapitulasi Uji Keseragaman Waktu Siklus dari Setiap ProsesStanless Star G-20 Mesin Pengamatan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 x � BKB BKA 1 1,64 1,56 1,53 1,67 1,62 1,58 1,51 1,6 1,57 1,52 1,58 1,47 1,69 2 1,73 1,67 1,79 1,73 1,77 1,64 1,69 1,68 1,61 1,77 1,71 1,59 1,83 3 1,63 1,76 1,70 1,70 1,77 1,78 1,74 1,62 1,64 1,74 1,71 1,59 1,83 4 1,93 1,83 1,99 1,92 1,95 1,96 1,92 1,82 1,98 1,92 1,92 1,81 2,04 5 1,83 1,93 1,87 1,81 1,92 1,83 1,91 1,83 1,93 2,00 1,89 1,76 2,01 6 1,95 1,99 1,94 1,9 1,95 1,94 1,95 1,9 1,95 1,91 1,94 1,88 1,99 7 2,07 1,96 2,09 1,97 2,07 2,1 2,08 2,05 1,97 1,92 2,03 1,90 2,16 8 2,26 2,26 2,26 2,16 2,25 2,17 2,29 2,21 2,13 2,22 2,22 2,12 2,33 Hasil rekapitulasi uji keseragaman jenis bola lampu Dai-Ichi G40 untuk proses yang lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.22. Universitas sumatera utara Tabel 5.22. Rekapitulasi Uji Keseragaman Waktu Siklus dari Setiap ProsesStanless Star S-25 Mesin Pengamatan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 x � BKB BKA 1 1,57 1,68 1,66 1,50 1,64 1,53 1,55 1,64 1,61 1,52 1,59 1,46 1,72 2 1,73 1,60 1,66 1,79 1,76 1,74 1,71 1,65 1,63 1,76 1,70 1,58 1,83 3 1,87 1,93 1,93 1,89 1,96 1,86 1,97 1,94 1,91 1,86 1,91 1,83 1,99 4 2,09 2,13 2,17 2,16 2,12 2,09 2,18 2,18 2,15 2,10 2,14 2,07 2,21 5 2,09 2,10 2,03 2,15 2,12 2,04 2,14 2,09 2,11 2,02 2,09 2,00 2,18 6 2,04 2,01 2,07 2,09 2,08 2,03 2,04 2,03 2,05 2,03 2,05 2,00 2,10 7 2,10 2,08 2,05 1,97 1,92 2,07 1,96 2,09 1,97 2,07 2,03 1,90 2,16 8 2,16 2,26 2,17 2,24 2,15 2,10 2,11 2,13 2,18 2,17 2,17 2,06 2,27 Berdasarkan hasil rekapitulasi pada Tabel 5.20. sampai dengan Tabel 5.22., dapat disimpulkan bahwa semua data pengamatan waktu siklus proses produksi berada pada batas kontrol in control. 2. Uji Kecukupan Data Pengujian kecukupan data dilakukan setelah semua data waktu siklus tiap proses jenis bola lampu dinyatakan seragam pada pengujian keseragaman. Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu siklus yang dikumpulkan selama pengamatan telah memenuhi jumlah yang semestinya atau belum. Rumus yang digunakan dalam pengujian kecukupan data adalah sebagai berikut: � ′ = � ��2 � × �� ∑ ��2 − ∑��2 ∑ �� � 2 Dimana: � ′ = jumlah data yang diperlukan N = jumlah data yang diperlukan Xj = data hasil pengamatan ke-j Universitas sumatera utara Z α2 = Titik Z yang diperoleh dengan mencari nilai area kurva sebesar α2 pada tabel distribusi normal untuk tingkat keyakinan sebesar 95, maka nilainya = 2 s = tingkat ketelitian yang digunakan, yaitu sebesar 5 Pada pengujian kecukupan data, jika N � ′ , maka data dinyatakan cukup, dan sebaliknya jika N � ′ , maka data yang diambil belum cukup sehingga harus dilakukan penambahan jumlah sampel. Contoh perhitungan uji kecukupan data pada proses ketiga untuk jenis bola lampu Dai-Ichi G40 dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23. Uji Kecukupan Data Proses Ketiga Pengamatan ke- Waktu Siklus X X 2 1 1,60 2,56 2 1,61 2,59 3 1,65 2,72 4 1,74 3,03 5 1,71 2,92 6 1,71 2,92 7 1,73 2,99 8 1,70 2,89 9 1,62 2,62 10 1,65 2,72 Jumlah 16,72 27,98 � ′ = � ��2 � × �� ∑ ��2 − ∑��2 ∑ �� � 2 � ′ = � 2 0,05 × �1027,98 − 16,72 2 16,72 � 2 � ′ = 1,39 Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai � ′ = 1,39, yang berarti N � ′ 101,39, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah data waktu siklus pada Universitas sumatera utara proses ketiga sudah cukup diambil selama pengamatan. Hasil rekapitulasi uji kecukupan data waktu siklus jenis bola lampu Dai-Ichi G40 untuk proses selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Siklus dari Setiap Proses Produksi Bola Lampu Dai-Ichi G40 Proses ke- � ′ N Keterangan 1 1,84 10 Cukup 2 0,71 10 Cukup 3 1,39 10 Cukup 4 1,78 10 Cukup 5 0,13 10 Cukup 6 0,21 10 Cukup 7 0,88 10 Cukup 8 2,03 10 Cukup Hasil rekapitulasi uji kecukupan data waktu siklus jenis bola lampu Dai- Ichi G40 untuk proses selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.25. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Siklus dari Setiap Proses Produksi Bola Lampu Stanlee Star G-20 Proses ke- � ′ N Keterangan 1 1,62 10 Cukup 2 1,76 10 Cukup 3 1,77 10 Cukup 4 1,26 10 Cukup 5 1,53 10 Cukup 6 0,30 10 Cukup 7 1,51 10 Cukup 8 0,81 10 Cukup Hasil rekapitulasi uji kecukupan data waktu siklus jenis bola lampu Dai- Ichi G40 untuk proses selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.26. Universitas sumatera utara Tabel 5.26. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Siklus dari Setiap Proses Produksi Bola Lampu Stanlee Star S-25 Proses ke- � ′ N Keterangan 1 2,34 10 Cukup 2 2,03 10 Cukup 3 0,65 10 Cukup 4 0,41 10 Cukup 5 0,68 10 Cukup 6 0,22 10 Cukup 7 1,51 10 Cukup 8 0,80 10 Cukup Berdasarkan hasil rekapitulasi pada Tabel 5.24. sampai dengan Tabel 5.26., dapat disimpulkan bahwa jumlah data untuk semua waktu siklus produksi bola lampu telah cukup diambil selama pengamatan.

5.2.5.2. Formulasi Fungsi Kendala Kedua

Fungsi kendala kedua merupakan fungsi kendala ketersediaan jam kerja.Hal ini untuk melihat hubungan antara waktu produksi dengan jumlah produkyang dihasilkan. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa jumlah waktu bakuatau standar dari stasiun kerja untuk masing-masing produk lebih kecil atau samadengan jam kerja yang tersedia. Formulasi yang digunakan untuk merumuskanfungsi kendala kedua ini adalah: � � � � � � �=1 ≤ � � � � � =1 dimana: a = jumlah waktu standar dari stasiun kerja untuk jenis bola lampu ke-i X = variabel keputusan untuk jenis bola lampu ke-i Universitas sumatera utara R = jumlah jam kerja yang tersedia i = jenis bola lampu, i = 1,2,...,m j = bulan, j = 1,2,...,n Jumlah waktu standar untuk setiap produk dapat dilihat padaTabel 5.6 sampai dengan Tabel 5.8. Jumlah jam kerja yang tersedia R pada bulan Agustus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Jumlah Jam Kerja = Jumlah Hari Kerja x Waktu Kerja x Total Jumlah Mesin = 22 hari x 8 jammesin x 80 mesin x 3600 detikjam = 50.688.000 detik Formulasi fungsi kendala ketersediaan jam kerja untuk bulan Agustus 2012 adalah: 14,01 X 1 + 14,99 X 2 + 15,67 X 3 ≤ 50688000

5.2.5.3. Penentuan Nilai Toleransi untuk Fungsi Kendala Kedua

PT. Sinar Sanata menetapkanadanya penambahan jam kerja. Penambahan jam kerja atau lembur yang diizinkanoleh perusahaan adalah 2 jamhari. Jumlah jam lembur yang tersedia S selamasatu bulan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Waktu kerja lembur tersedia = Jumlah hari kerjabulan x Waktu lemburhari x Total Jumlah Mesin Maka untuk bulan Agustus waktu kerja lembur tersedia adalah: S 8 = 22 hari x 2 jammesin x 80 mesin x 3600 detikjam = 12.672.000 detik Universitas sumatera utara Penentuan nilai toleransi interval untuk fungsi kendala kedua memakaidata ketersediaan jam lembur. Dengan menggunakan pendekatan konsep logikafuzzy, maka terdapat 2 kemungkinan yang terjadi yaitu: 1. Nilai t = 0, mengindikasikan bahwa tidak ada penambahanjam lembur pada kegiatan produksi. 2. Nilai t = 1, mengindikasikan bahwa adanya penambahan jam lembur pada kegiatan produksi. Dengan adanya nilai ini maka akan diperjelas bahwa jumlah waktu standardari seluruh stasiun kerja untuk masing-masing produk harus lebih kecil atausama dengan jam kerja yang tersedia ditambah dengan nilai pembatas fuzzi yangsecara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: � � � � � � �=1 ≤ � � � � � =1 + � � � dimana: S = pembatas fuzzy yaitu nilai jam kerja lembur t = konstanta nilai fuzzy Dengan adanya nilai toleransi interval ini maka fungsi kendala untukketersediaan jam kerja orang untuk bulan Agustus 2012 menjadi: 14,01 X 1 + 14,99 X 2 + 15,67 X 3 ≤50688000 + 12672000t Universitas sumatera utara

5.2.6. Penentuan Fungsi Kendala Ketiga