Penentuan Fungsi Kendala Ketiga

5.2.6. Penentuan Fungsi Kendala Ketiga

5.2.6.1. Formulasi Fungsi Kendala Ketiga

Fungsi kendala ketiga merupakan fungsi kendala pemakaian bahan baku. Hal ini untuk melihat hubungan antarapemakaian dan ketersediaan bahan bakudengan jumlah produk yang dihasilkan. Data yang digunakan untuk fungsikendala dapat dilihat pada Tabel 5.11. Formulasi yang digunakan untuk merumuskan fungsikendala ketiga ini adalah: � � � � � � � �=1 � �=1 ≤ � � � � �=1 dimana: c = jumlah pemakaian bahan baku bola lampu jenis i X = variabel keputusan untuk jenis bola lampu ke-i T = ketersedian bahan baku i = jenis bola lampu, i = 1,2,...,m l = jenis bahan baku, l = 1,2,...,p c 1 = jumlah pemakaian tabung kaca c 2 = jumlah pemakaian lidi kaca c 3 = jumlah pemakaian tembaga c 4 = jumlah pemakaian filamen c 5 = jumlah pemakaian base-cap single filament c 6 = jumlah pemakaian base-cap double filament c 7 = jumlah pemakaian timah c 8 = jumlah pemakaian gas argon Universitas sumatera utara c 9 = jumlah pemakaian tepung philips Sehingga formulasi fungsi kendala pemakaian bahan baku untuk satu bola lampu tiap bulannya adalah: 7,20 X 1 + 8,30 X 2 + 10,8 X 3 ≤ 25000000 0,67 X 1 + 0,77 X 2 + 1,00 X 3 ≤ 2000000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 2500000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 2500000 X 1 + X 2 ≤ 2000000 X 3 ≤ 400000 0,07 X 1 + 0,08 X 2 + 0,10 X 3 ≤ 250000 0,84 X 2 + 1,09 X 3 ≤ 1750000 0,04 X 1 + 0,04 X 2 + 0,05 X 3 ≤ 150000

5.2.6.2. Penentuan Nilai Toleransi untuk Fungsi Kendala Ketiga

Penentuan nilai toleransi interval untuk fungsi kendala ketiga memakaidata penambahan bahan baku. Kebijakandari PT. Sinar Sanata yang mengizinkan adanyapenambahan bahan bakumengingat bahwaadanya keterbatasan penyediaan bahan baku tersebut seperti biaya pembelian yangtinggi, biaya penyimpanan yang tinggi ataupun untuk mengantisipasi permintaanyang berlebih. Dengan menggunakan pendekatan konsep logika fuzzy, makaterdapat 2 toleransi yang terjadi yaitu: 1. Nilai t = 0, mengindikasikan bahwa tidak ada penambahan order quantity. 2. Nilai t = 1, mengindikasikan bahwa ada penambahan order quantity. Universitas sumatera utara Adapun penambahan bahan bakuyang diizinkan dapat dilihat pada Tabel5.10. Ketersediaan bahan bakuditambah dengan nilai pembatas fuzzy yang secara matematis dapat dituliskansebagai berikut: dimana: � � � � � � � �=1 � �=1 ≤ � � � � �=1 + � � � U = pembatas fuzzy yaitu penambahan order quantity t = konstanta nilai fuzzy Dengan adanya nilai toleransi interval ini maka fungsi kendala untukpemakaian bahan bakuuntuk tiap bulannyamenjadi: 7,20 X 1 + 8,30 X 2 + 10,8 X 3 ≤ 25000000 + 1000000t 0,67 X 1 + 0,77 X 2 + 1,00 X 3 ≤ 2000000 + 500000t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 2500000 + 500000t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 2500000 + 500000t X 1 + X 2 ≤ 2000000 + 100000t X 3 ≤ 400000 + 100000t 0,07 X 1 + 0,08 X 2 + 0,10 X 3 ≤ 250000 + 20000t 0,84 X 2 + 1,09 X 3 ≤ 1750000 + 250000t 0,04 X 1 + 0,04 X 2 + 0,05 X 3 ≤ 150000 + 10000t

5.2.7. Penentuan Model Linear Programming dengan Logika Fuzzy