Karyawan non shift merupakan karyawan yang tidak berada pada lantai produksi, Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB. Yang
termasuk karyawan Non Shift adalah karyawan bagian personalia, administrasi, pemasaran, logistik dan maintenance.
2. Karyawan shift Karyawan shift merupakan karyawan yang bekerja di lantai produksi. Jam
kerja yang diterapkan adalah: a. Shift I
Hari Senin – Sabtu : Pukul 08.00 – 12.00 WIB b. Shift II
Hari Senin – Jumat : Pukul 12.00 – 16.00 WIB Jam istirahat terbagi dalam dua gelombang yaitu pukul 12.00 WIB -
13.00 WIB adalah untuk karyawan yang bekerja di bagian operasi mesin sedangkan proses operasi mesin digantikan oleh pekerja bagian packing, dan
pukul 13.00 WIB – 14.00 WIBuntuk karyawan bagian packing. Jika waktu produksi tidak mencukupi, maka perusahaan akan
menggunakan waktu lembur yaitu dari pukul 16.00-18.00 WIB.
2.7. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry mengikuti sistem Upah Minimum Sektor Kota UMSK. Sistem pengupahan pada PT. Sinar
Sanata Electronic Industry terbagi dua yaitu: 1. Karyawan Tetap
Universitas sumatera utara
Karyawan tetap menerima gaji bulanan sebesar Rp 2,000,000. Pembayaran gaji dilakukan pada setiap akhir bulan.
2. Karyawan harian Karyawan harian mendapat gaji sebesar Rp 1,100,000 perbulan. Pembayaran
gaji dilakukan pada setiap akhir minggu hari Sabtu.Karyawan harian ini direkrut berdasarkan kebutuhan perusahaan, dimana perusahaan hanya akan
mempekerjakannya apabila memerlukannya untuk sebagai tambahan pada bagian produksi, security, dan transportasi saja.
Selain pemberian upah, perusahaan juga akan memberikan fasilitas kepada setiap karyawan tetap antara lain :
1. Tunjangan hari besar keagamaan THR, besarnya tujangan yang diberikan ditentukan oleh perusahaan.
2. Tunjangan kesehatan, dimana apabila terjadi kecelakan kerja di lantai produksi, maka perusahaan akan membiayai seluruh pengobatan hingga
pekerja sembuh total dan dapat bekerja kembali. 3. Adanya jaminan sosial tenaga kerja Jamsostekmeliputi jaminan kecelakaan,
kematian, dan pesangon.
2.8. Proses Produksi 2.8.1. Standar Mutu BahanProduk
Standar mutu bahanproduk disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan, yaitu bola lampu kendaraan bermotor dan rumah tangga. Mutu produk
dinilai dari fungsi bola lampu menyalamati dan daya tahan bola lampu.
Universitas sumatera utara
Standar mutu yang digunakan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah Standar Nasional Indonesia SNI 9002 untuk semua jenis bola lampu.
2.8.2. Bahan yang Digunakan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi bola lampu adalah sebagai berikut:
a. Bahan baku Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan
sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Berikut ini adalah bahan baku yang digunakan oleh PT. Sinar Sanata
Electronic Industry untuk pembuatan bola lampu : 1. Tabung Kaca Glass Tube
2. Lidi Kaca 3. Tembaga
4. Kawat Filamen 5. Base Cap Stainless
6. Timah 7. Gas Argon
8. Tepung Philips Khusus untuk proses bola vakum
Universitas sumatera utara
b. Bahan penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan
ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk. Bahan penolong ini tidak akan tampak
secara fisik pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan untuk membantu proses produksi antara lain:
1. Gas Oksigen O
2
Gas oksigen ini banyak digunakan untuk proses pembakaran pada saat pembentukan bola lampu. Gas ini diperoleh dari alam dan ditampung
dalam sebuah tabung dan dialirkan melalui pipa pembakaran pada saat proses pembentukan bola lampu.
2. Metanol CH
3
OH Zat kimia ini digunakan sebagai bahan campuran untuk penguat filamen.
3. Zat Fosfor P Zat kimia ini digunakan untuk menguatkan filamen, agar filamen kuat
berdiri pada saat digunakan saat proses produksi. c. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi sekaligus memberikan nilai tambah pada produk. Bahan
tambahan tampak pada produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan bola lampu ini adalah:
Universitas sumatera utara
1. Cat khusus untuk bola warna Cat ini terdiri dari berbagai warna dan dipilih sesuai dengan warna yang
dipesan oleh konsumen. 2. Kotak kemasan
Kotak kemasan digunakan untuk mengemas bola lampu. 3. Kotak kardus
Kotak kardus digunakan untuk mengemas bola lampu yang sudah dikemas dalam kotak kemasan.
2.8.3. Uraian Proses Produksi
Uraian proses produksi bola lampu dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Proses Pembentukan Mangkuk Bola
Proses ini menggunakan Mesin Tiup. Proses ini dimulai dengan memasukkan tabung kaca glass tube ke dalam cetakan mal pada mesin. Ukuran cetakan
mal tergantung pada besar daya bola lampu yang akan dibuat. Masing- masing daya bola lampu memiliki ukuran yang berbeda, seperti berikut :
a. Daya 25 Watt-45Watt Panjang = 15mm - 15,5mm
Lebar = 11mm - 11,5mm b. Daya 5 Watt berukuran:
Panjang = 20mm – 21mm Lebar = 18mm – 19,5mm
c. Daya 7,5 Watt Panjang = 10mm – 11mm
Universitas sumatera utara
Lebar = 16mm – 16,5mm d. PS-47
Panjang = 29mm – 30mm Lebar = 18mm – 19mm
e. PS-60 Daya 60 Watt Panjang = 35mm
Lebar = 20mm – 21mm Tabung kaca glass tube yang telah dimasukkan pada mal kemudian
dilelehkan menggunakan panas api sehingga tercetak pada mal. Pada saat proses pemanasan dilakukan, sekaligus terjadi proses pendinginan dengan
penyemprotan dengan air yang dilakukan secara otomatis oleh mesin. Hasil keluaran output dari mesin ini adalah mangkuk bola lampu.
2. Proses Steam Proses Steam merupakan proses pembentukan tiang steam dengan Mesin
Steam. Proses ini dilakukan dengan memasukkan lidi kaca ke dalam Steam. Mesin kemudian melakukan proses pemanasan dengan bantuan api dan secara
otomatis membuat bentuk pada ujung bagian atas lidi kaca. Hasil keluaran output dari proses ini adalah tiang steam.
3. Proses Pemasangan Filamen Proses pemasangan filamen ini dilakukan oleh Mesin Otomatis Filamen.
Sebelum filamen diletakkan pada wadah yang terdapat di mesin, filamen direndam terlebih dahulu dengan zat fosfordan metanol untuk menguatkan
filamen. Khusus untuk produk Dai-Ichi, filamen direndam lagi dengan
Universitas sumatera utara
Tepung Philips untuk menambah daya tahan dari bola lampu. Setelah filamen yang direndam diletakkan pada wadah, tiang steam yang telah terbentuk juga
diletakkan pada wadah tiang pada mesin, selanjutnya mesin secara otomatis memasangkan filamen pada tiang steam. Hasil keluaran output dari proses
ini adalah tiang steam berfilamen. 4. Proses Sealing
Proses Sealing merupakan penyatuan tiang dengan mangkuk bola lampu dengan menggunakan Mesin Sealing. Tiang steam berfilamen pada proses
sebelumnya dipasang secara manual dengan mangkuk bola lampu oleh operator. Setelah pemasangan dilakukan, hasil pemasangan tersebut kemudian
diletakkan pada wadah mesin dan mesin kemudian menyatukan pemasangan tersebut dengan bantuan api. Hasil keluaran output proses ini adalah
mangkuk bola yang telah menyatu dengan tiang steam berfilamen. 5.
Proses Vakum Proses Vakummerupakan proses penghisapan udara dalam bola lampu dengan
Mesin Vakum. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya pencampuran udara dengan zat lain dalam bola lampu untuk mencegah putusnya bola lampu.
Khusus untuk produk Stanlee star, dihembuskan Gas Argon ke dalam bola lampu untuk menjaga kondisi bola lampu. Hasil dari proses sebelumnya
kemudian diletakkan pada wadah mesin dan mesin melakukan penghisapan udara yang terdapat pada bola lampu. Udara di dalamnya berasal dari proses
Sealing. 6. Proses Penyatuan Base Cap dengan Bola Lampu
Universitas sumatera utara
Proses ini dilakukan untuk menyatukan Base-Cap dengan bola lampu dengan menggunakan mesin Base-Cap. Base-Cap ini terbuat dari bahan stainless dan
aluminium. Base-Cap merupakan jalan arus masuk dari sumber arus menuju bola lampu. Base-Cap dan bola lampu mangkuk bola yang telah menyatu
dengan tiang steam berfilamen dan dalam keadaan hampa dipasang secara manual oleh operator sebelum diletakkan pada wadah mesin. Setelah
pemasangan dilakukan, mesin melakukan penyatuan agar pemasangan menjadi semakin erat. Hasil keluaran output dari proses ini adalah bola
lampu. 7. Proses Penyolderan
Proses penyolderan berguna untuk menyatukan dan menguatkan Base-Cap dengan bola lampu dengan menggunakan Mesin Solder.Proses ini dilakukan
agar tidak ada ruang bagi gas dari bola lampu untuk keluar dari bola lampu dan tidak ada jalan masuk udara bebas ke dalam bola lampu yang dapat
membuat bola lampu putus. Selain itu juga ditambahkan timah pada Base-Cap sebagai tempat penyambungan arus listrik pada saat penggunaannya.
8. Proses Quality Control Proses Quality Control berguna untuk memeriksa apakah bola lampu
menyalamenghasilkan cahaya terang atau tidak dengan Mesin Quality Control. Proses quality control ini merupakan pemeriksaan bola lampu
terhadap beberapa voltase arus listrik, yang terdiri dari: 110 V, 140 V, 140 V, 180 V, 180 V, 200 V, 220 V, 220 V, 240 V, 240 V dan kembali ke110 V. Jika
pada saat pengecekan salah satu voltase bola lampu redup atau sama sekali
Universitas sumatera utara
tidak menyala maka bola lampu dinyatakan rusak reject, tidak layak pakai dan tidak akan dilanjutkan pada proses berikutnya packing.
9. Proses Pengemasan Packing Proses pengemasan berguna untuk mengemas bola lampu. Pada saat proses
pengemasan dilakukan, juga dilakukan penyortiran terhadap produk reject dari proses sebelumnya. Produk yang tergolong tidak rusak kemudian
dikemas dalam kotak kemasan yang kecil sesuai ukuran bola lampu. Setelah dikemas dalam kotak kemasan kecil, dilanjutkan dengan melakukan
pengemasan pada kotak kardus besar.
2.8.4. Mesin dan Peralatan
Mesin produksi yang digunakan pada proses produksi PT. Sinar Sanata Electronic Industry ini terdiri atas mesin baru dan mesin lama, antara lain yang
meliputi dari proses awal hingga proses akhir, antara lain seperti pada Tabel 2.2. Peralatan yang digunakan pada lantai produksi PT. Sinar Sanata
Electronic Industry dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Universitas sumatera utara
Universitas sumatera utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Perencanaan Produksi
1
2. Jangka Menengah Perencanaan produksi merupakan suatu proses tentang penentuan
jumlahoutput yang harus diproduksi, tingkat persediaan yang harus dijaga sepanjangrentang atau waktu rencana. Maksud dan tujuan perencanaan ialah
untukmemberikan otorisasi penguraian rencana produksi ke dalam jadwal indukproduksi, menyediakan input untuk mendukung rencana induk produksi
danmenjaga kestabilan kegiatan produksi terhadap fluktuasi permintaan. Berdasarkan periode waktu perencanaan produksi dibedakan atas
tigajenis, yaitu: 1. Jangka Panjang
Perencanaan produksi jangka panjang biasanya melihat 5 tahun atau lebihkedepan. Jangka waktu terpendeknya adalah ditentukan oleh berapa
lamawaktu yang dibutuhkan untuk mengubah kapasitas yang tersedia. Perencanaanproduksi jangka panjang dibuat dengan mempertimbangkan
ramalan umumperekonomian dan kependudukan, situasi politik dan sosial, perubahanteknologi, dan perilaku pesaing, dimana semua faktor tersebut akan
dievaluasidampaknya terhadap aktivitas perusahaan.
1
Sinulingga,Sukaria. Pengantar Teknik Industri. 2008.
Universitas sumatera utara
Perencanaan produksi jangka menengah perencanaan agregat dikembangkanberdasarkan kerangka yang telah ditetapkan pada perencanaan
produksijangka panjang. Perencanaan produksi jangka menengah didasarkan padaperamalan permintaan tahunan dari bulan dan sumber daya produktif yang
adajumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya produksi, jumlah supplier dansubkontraktor, dengan asumsi kapasitas produksi relatif tetap.
3. Jangka Pendek Perencanaan produksi jangka pendek, bentuk perencanaannya adalah
berupajadwal produksi. Tujuan dari jadwal produksi adalah
menyeimbangkanpermintaan aktual yang dinyatakan dengan jumlah pesanan yang diterimadengan sumber daya yang tersedia jumlah departemen, waktu
shift yangtersedia, banyaknya operator dan tingkat persediaan yang dimiliki sesuaidengan batasan-batasan yang ditetapkan pada perencanaan agregat.
3.2. Metode Perencanaan Agregat