Penentuan Variabel Keputusan Penentuan Fungsi Tujuan Penentuan Fungsi Kendala Pertama 1. Formulasi Fungsi Kendala Pertama

Tabel 5.18. Permintaan Produk Bola Lampu Bulan 2012 Bulan Produk Dai-Ichi G40 Stanlee Star G-20 Stanlee Star S-25 Agustus 316.817 unit 1.669.172 unit 400.173 unit September 315.339 unit 1.698.055 unit 443.051 unit Oktober 313.205 unit 1.725.947 unit 489.697 unit

5.2.2. Penentuan Variabel Keputusan

Variabel keputusan merupakan variabel yang akanmempengaruhi nilai tujuan yang hendak dicapai. Dalam penelitian ini, variabelkeputusan disimbolkan dengan Xi.Adapun variabel keputusan tersebut adalah: X 1 = Bola Lampu Dai-Ichi Tipe G40 X 2 = Bola Lampu Stanless Star Tipe G-20 X 3 = Bola Lampu Stanless Star Tipe S-25 dimana :i = Tipe Bola Lampu i = 1,2,...,m

5.2.3. Penentuan Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan adalah fungsi yang akan dimaksimumkan ataudiminimumkan terhadap fungsi kendala. Fungsi tujuan dari model ini adalahuntuk memaksimumkan keuntungan marjinal Z dari tiap bola lampu yang diproduksi. Perhitungan keuntungan marjinalproduk Dai-Ichi G40 adalah sebagai berikut: Universitas sumatera utara ���������� �������� = ����� �������� − ����� ������������ = ��. 910 − ��. 820 = ��. 90 Dari perhitungan di atas, maka didapatkan keuntungan dari setiap penjualan bola lampu adalah : 1. Dai-Ichi Tipe G40 : Rp. 90unit 2. Stanless Star Tipe G-20 : Rp.110unit 3.Stanless Star Tipe S-25 : Rp.140unit Secara matematis formulasi untuk fungsi tujuan dapat dituliskan sebagaiberikut : ��� � = � �� � � �=1 dimana : Z = keuntungan yang ingin dicapai dari seluruh bola lampu yang diproduksi H = keuntungan marjinal per unit bola lampu X = variabel keputusan i = jenis bola lampu i = 1,2,...,m Sehingga formulasi fungsi tujuan dari penelitian ini dapat dituliskansebagai berikut : MAXZ = 90X 1 + 110X 2 + 140 X 3 Universitas sumatera utara 5.2.4. Penentuan Fungsi Kendala Pertama 5.2.4.1. Formulasi Fungsi Kendala Pertama Pada penelitian ini, yang menjadi fungsi kendala pertama adalah kapasitasproduksi terpasang setiap mesin.Secara matematis formulasi fungsi kendala pertama untuk kapasitasproduksi terpasang pada tahun 2012 adalah: � � � � �=1 ≤ � � Y jk o k=1 � � =1 dimana: X = Variabel keputusan Y = Jumlah Produksi Maksimum i = jenis bola lampu i = 1,2,3 j = bulan j = 1,2,...,n k = mesin k = 1,2,…,8 Formulasi fungsi kendala untuk kapasitas produksi terpasangselama bulan April untuk mesin tiup dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Jumlah Produksi Maksimum Mesin Tiup = Kapasitas Produksi x Jumlah Waktu Kerja x Jumlah Mesin = 24000 unithari x22 hari x 10 = 5280000 unit Universitas sumatera utara Jumlah mesin, kapasitas produksi mesin dan jumlah waktu kerja dapat dilihat pada Tabel 5.3.dan Tabel 5.5. Jumlah produksi maksimum setiap mesin dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Jumlah Produksi MaksimumMesin Setiap Bulan No Nama Mesin Bulan Agustus September Oktober 1 Mesin Tiup 5280000 6000000 6240000 2 Mesin Steam 4400000 5000000 5200000 3 Mesin Otomatis Filamen 7920000 9000000 9360000 4 Mesin Sealing 5280000 6000000 6240000 5 Mesin Vakum 7040000 8000000 8320000 6 Mesin Base-cap 6160000 7000000 7280000 7 Mesin Solder 5280000 6000000 6240000 8 Mesin Quality Control 5280000 6000000 6240000 Maka fungsi kendala pertama untuk bulan Agustus dapat ditulis sebagai berikut: X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 4400000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 7920000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 7040000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 6160000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 Universitas sumatera utara

5.2.4.2. Penentuan Nilai Toleransi untuk Fungsi Kendala Pertama

Penentuan nilai toleransi interval untuk fungsi kendala pertama menggunakan data persentase kerusakan mesin. Seperti yang diketahui, pada saat produksi berlangsung, terdapat kemungkinan terjadinya kerusakan mesin. Dan hal ini dapat mempengaruhi jumlah produk yang dapat diproduksi. Dengan menggunakanpendekatan konsep logika fuzzy, maka terdapat 2 kemungkinan yang terjadi yaitu: 1. Nilai t = 0, mengindikasikan bahwa kegiatan produksi tidak terganggu olehkerusakan mesin. 2. Nilai t = 1, mengindikasikan bahwa kegiatan produksi terganggu olehkerusakan mesin. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh persentase kerusakan tersebut makaakan dihitung nilai rata-rata kerusakan mesin pada tahun 2010dan 2012. Waktu kerusakan mesin dapat dilihat padaTabel 5.4. Persentase kerusakan mesintiup untuk bulan Agustus diperoleh dari: Persentase Kerusakan Mesin Tiup = 4,15 + 2,2 2 = 3,18 Setelah diketahui nilai persentase tersebut, maka fungsi kendala akanberubah sesuai dengan besarnya nilai persentase tersebut. Dengan adanya nilai inimaka akan diperjelas bahwa jumlah produk yang dihasilkan harus lebih kecil atausama dengan kapasitas produksi terpasang ditambah dengan nilai pembatas fuzzyyang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Universitas sumatera utara � � � � �=1 ≤ � � Y jk o k=1 � �=1 + � � Q jk t o k=1 � � =1 dimana: Q = pembatas fuzzy t = konstanta nilai fuzzy, bernilai 0 dan 1 Nilai Q untuk mesin tiup pada bulan Agustus dapat dihitung sebagai berikut: Q 81 = Persentase Kerusakan x Jumlah Produksi Mesin Tiup = 3,18 x 528000 = 167904 Fungsi kendala pertama untuk bulanAgustus 2012 adalah: X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 167904t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 4400000 – 191840t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 7920000 – 303336t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 256080t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 7040000 – 209792t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 6160000 – 138600t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 229152t X 1 + X 2 + X 3 ≤ 5280000 – 110352t

5.2.5. Penentuan Fungsi Kendala Kedua