Jumlah pasien ISPA berdasarkan diagnosis

1c dan 3, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung jenis organismenya. Sefiksim stabil terhadap β-laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil β-laktamase, yang berikatan dengan PBP yang terletak di dalam maupun permukaan membran sel sehingga dinding sel bakteri tidak terbentuk yang berdampak pada kematian bakteri Depkes, 2005. Paromomisin sulfat digunakan untuk terapi amubiasis intestinal ringan sampai sedang akut maupun kronik yang disebabkan Entamoeba histolytica dan sebagai terapi penunjang untuk koma hepatikum. Dosis pada amubiasis adalah 25- 35 mgkgBBhari, terbagi dalam 3 dosis, selama 5-10 hari dan pada koma hepatikum adalah 4g sehari dalam dosis terbagi, 5-6 hari BPOM Republik Indonesia dan Ikatan Apoteker Indonesia, 2013. Pada penelitian ini, antibiotika paromomisin sulfat tidak direkomendasikan untuk pengobatan ISPA, sehingga tidak dapat dievaluasi penggunaan antibiotikanya. Secara ringkas hasil penelitian ini disajikan pada gambar 6 sebagai berikut: Gambar 6. Persentase Distribusi jenis antibiotika untuk pengobatan ISPA Kelompok Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013 n=19 10.53 10.53

15.79 21.05

36.84 5.26

sefiksim amoksisilin seftriakson sefotaksim eritromisin paromomisin sulfat Pada beberapa kejadian, pasien menerima terapi lebih dari 1 satu jenis antibiotika. Tujuan pemberian antibiotika lebih dari satu jenis ini dimaksudkan sebagai terapi kombinasi sefiksim dengan paromomisin sulfat maupun sebagai antibiotika pengganti sefiksim diganti dengan seftriakson. Terapi antibiotika kombinasi digunakan pada kasus khusus dan untuk beberapa tujuan tertentu seperti mencegah adanya resistensi bakteri terhadap antibiotika yang sifatnya mendadak, mendapatkan manfaat dari dua atau lebih antibiotika yang mekanisme kerjanya saling bersinergi, menangani kemungkinan adanya infeksi yang disebabkan oleh lebih dari satu jenis bakteri, dan untuk menangani suatu kasus antibiotika yang berat Murray et al., 2009. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 13 pasien 81,25 menerima terapi antibiotika tunggal yaitu amoksisilin dan seftriakson masing-masing 2 pasien 12,5 dan sefotaksim, sefiksim, dan eritromisin masing-masing 3 pasien 18,75 dan sebanyak 3 pasien 18,75 menerima terapi antibiotika kombinasi yaitu sefiksim dengan sefotaksim, sefiksim dengan paromomisin sulfat, sefiksim dengan seftriakson masing-masing 1 pasien 6,25. Secara ringkas hasil penelitian ini disajikan pada gambar 7 sebagai berikut: Gambar 7. Persentase Distribusi profil penggunaan terapi Antibiotika Tunggal dan Kombinasi untuk pengobatan ISPA Kelompok Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013 n=16

81.25 18.75

Terapi Tunggal Terapi Kombinasi Penggunaan antibiotika pada pasien ISPA yang tertinggi yaitu antibiotika dengan sub golongan sefalosporin generasi III sebanyak 13 jumlah antibiotika 68,42 yang terdiri dari sefiksim sebanyak 7 jumlah antibiotika sefiksim, sefotaksim sebanyak 4 jumlah antibiotika sefotaksim, dan seftriakson sebanyak 2 jumlah antibiotika seftriakson, sub golongan makrolida yaitu eritromisin sebanyak 3 jumlah antibiotika eritomisin 15,79, sub golongan penisilin yaitu amoksisilin sebanyak 2 jumlah antibiotika amoksisilin 10,53, dan sub golongan aminoglikosida yaitu paromomisin sulfat sebanyak 1 antibiotika paromomisin sulfat 5,26. Sefalosporin generasi III banyak digunakan karena memiliki aktivitas spektrum yang luas serta aktif terhadap bakteri gram negatif. Secara ringkas hasil penelitian ini disajikan pada tabel IV sebagai berikut: Tabel IV. Persentase Distribusi Golongan Antibiotika yang digunakan oleh pasien ISPA Kelompok Pediati di Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli-September 2013 No Nama Golongan Jenis Antibiotika Jumlah kasus n=16 Persentase 1 Sefalosporin generasi III Sefiksim 7 68,42 Seftriakson 2 Sefotaksim 4 2 Makrolida Eritromisin 3 15,79 3 Penisilin Amoksisilin 2 10,53 4 Aminoglikosida Paromomisin sulfat 1 5,26 Jumlah 19 100

2. Gambaran durasi penggunaan antibiotika pada pasien ISPA

Durasi pemberian antibiotika berkaitan dengan proses pembunuhan bakteri penginfeksi. Masing-masing antibiotika memiliki waktu optimum untuk membunuh suatu bakteri atau mikroorganisme tertentu. Sefotaksim optimal untuk

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Batu Saluran Kemih Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010

2 30 113

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 3 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 6 17

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 0 14

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 1 18

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009.

0 5 26

EVALUASI DOSIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Dosis Penggunaan Obat pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Assalam Gemolong Sragen Tahun 2008-2009.

0 0 14

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus kaki diabetika di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2012 - USD Repository

0 1 69