31.25 Jumlah pasien ISPA berdasarkan usia

4. Jumlah pasien ISPA berdasarkan lama perawatan

Lama perawatan berkisar 1-7 hari, dengan paling banyak selama 3 hari. Lama perawatan yang tidak panjang dan pemulangan yang lebih awal membuat pasien dapat segera kembali melakukan aktifitas normalnya. Selain itu, dapat pula mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan mengurangi biaya rumah sakit. Menurut Penelitian Puteri 2012, lama rawat inap pasien ISPA kelompok umur pediatri yang dirawat di instalasi rawat inap IRNA Anak RSUP DR. M. Djamil Padang dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kategori efektif yaitu dengan lama rawat inap ≤ 9 hari dan kategori tidak efektif dengan lama rawat inap ≥ 10 hari. Penelitian ini termasuk dalam kategori efektif karena lama perawatan berkisar 1-7 hari dan paling banyak selama 3 hari terdapat 6 pasien 37,5 yang berarti lama perawatan ≤ 9 hari. Secara ringkas hasil penelitian ini akan disajikan pada gambar 5 sebagai berikut: Gambar 5. Persentase Distribusi Jumlah Pasien ISPA Kelompok Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli-September 2013 Berdasarkan Lama Rawat n=16

31.25 37.5

18.75 12.5

5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 5 6 7 Lama Hari Rawat Ju m la h Pa sie n Lama Hari Rawat

B. Pola Penggunaan Antibiotika Pada Pasien ISPA

1. Penggunaan antibiotika pada pasien ISPA berdasarkan sub golongan

dan jenis antibiotika Semua pasien di dalam penelitian ini menggunakan antibiotika sebagai terapi. Hasil penelitian berkaitan dengan persentase jenis antibiotika yang diresepkan dalam penatalaksanaan terapi ISPA. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan golongan antibiotika apa saja yang diresepkan dokter kepada pasien ISPA di RS. Panti Rapih Yogyakarta. Berdasarkan data dari rekam medis, antibiotika yang digunakan dari total 16 pasien ISPA terdiri dari 6 jenis yaitu sefiksim, amoksisilin, seftriakson, sefotaksim, eritromisin, dan paromomisin sulfat. Penggunaan jenis antibiotika yang paling tinggi adalah jenis sefiksim yaitu sebanyak 36,84. Sefiksim dipercaya sebagai antibiotik spektrum luas dengan berbagai indikasi. Sefiksim memiliki keberhasilan yang sangat baik 92 dalam pemberantasan mikroorganisme dan efek samping yang terjadi sama dengan sefalosporin lainnya Dreshaj et al, 2011. Sefiksim bersifat bakterisid dan berspektrum luar terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif, seperti golongan sefalosporin oral yang lain, sefiksim mempunyai aktivitas yang poten terhadap mikroorganisme gram positif seperti Streptococcus sp., Streptococcus pneumoniae, dan gram negatif seperti Branhamella catarrahalis, Escherichia coli, Proteus sp., Haemophilus influenza Dexa, 2009. Sefiksim bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel. Sefiksim memiliki afinitas tinggi terhadap Penicillin-binding-protein PBP 1 1a, 1b, dan 1c dan 3, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung jenis organismenya. Sefiksim stabil terhadap β-laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil β-laktamase, yang berikatan dengan PBP yang terletak di dalam maupun permukaan membran sel sehingga dinding sel bakteri tidak terbentuk yang berdampak pada kematian bakteri Depkes, 2005. Paromomisin sulfat digunakan untuk terapi amubiasis intestinal ringan sampai sedang akut maupun kronik yang disebabkan Entamoeba histolytica dan sebagai terapi penunjang untuk koma hepatikum. Dosis pada amubiasis adalah 25- 35 mgkgBBhari, terbagi dalam 3 dosis, selama 5-10 hari dan pada koma hepatikum adalah 4g sehari dalam dosis terbagi, 5-6 hari BPOM Republik Indonesia dan Ikatan Apoteker Indonesia, 2013. Pada penelitian ini, antibiotika paromomisin sulfat tidak direkomendasikan untuk pengobatan ISPA, sehingga tidak dapat dievaluasi penggunaan antibiotikanya. Secara ringkas hasil penelitian ini disajikan pada gambar 6 sebagai berikut: Gambar 6. Persentase Distribusi jenis antibiotika untuk pengobatan ISPA Kelompok Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013 n=19 10.53 10.53

15.79 21.05

36.84 5.26

sefiksim amoksisilin seftriakson sefotaksim eritromisin paromomisin sulfat

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Batu Saluran Kemih Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010

2 30 113

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 3 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 6 17

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 0 14

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 1 18

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009.

0 5 26

EVALUASI DOSIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Dosis Penggunaan Obat pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Assalam Gemolong Sragen Tahun 2008-2009.

0 0 14

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus kaki diabetika di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2012 - USD Repository

0 1 69