Keterbatasan Penelitian METODE PENELITIAN
Yogyakarta paling banyak terjadi pada kelompok usia anak-anak yaitu umur ≤ 4
tahun sebesar 87,5 dengan banyak pasien yaitu 14 pasien n=16. Hasil penelitian ini mendukung beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya. Penelitian Berawi 2013 menunjukkan bahwa selama periode Januari-
Oktober 2013 di Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung terdapat 184 kasus infeksi saluran pernafasan akut pada balita dan semuanya 100 didiagnosis
sebagai penderita pneumonia. Data yang tercatat berdasarkan umur menunjukkan bahwa penderita kelompok umur 12 - 35 bulan paling banyak yakni 52,2. Usia
merupakan salah satu faktor risiko utama pada beberapa penyakit. Hal ini disebabkan karena usia dapat memperlihatkan kondisi kesehatan seseorang. Anak-
anak yang berusia 0-24 bulan lebih rentan terhadap penyakit pneumonia dibanding anak-anak yang berusia diatas 2 tahun. Hal ini disebabkan oleh
imunitas yang belum sempurna dan saluran pernafasan yang relatif sempit. Selain itu, pada pediatri kondisi tubuh anak masih lemah, dimana fungsi hampir seluruh
sistem organ masih dalam perkembangan sehingga kelompok pasien ini mempunyai kemungkinan lebih besar terinfeksi oleh agen infektan ISPA.
Pada masa balita belum mempunyai daya tahan tubuh yang kuat untuk melawan kumanvirus yang masuk ke dalam tubuh. Batuk dan pilek merupakan
salah satu bentuk ISPA yang sering menyerang balita. ISPA paling banyak terjadi pada usia fase awal balita hingga usia 6-7 tahun. Pada masa ini balita cenderung
memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Hal ini bisa sebagai perantara masuknya kuman ke dalam tubuh. Pengawasan dari keluarga sangat diperlukan. Disamping
itu, lingkungan keluarga harus mendukung agar balita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal Ngastiyah, 2002.
Secara ringkas hasil penelitian ini akan disajikan pada gambar 4 sebagai berikut:
Gambar 4. Persentase Distribusi Jumlah Pasien ISPA Kelompok Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli- September
2013 Berdasarkan Usia n=16