21.05 5.26 Penggunaan antibiotika pada pasien ISPA berdasarkan sub golongan

Lanjutan Tabel V. Persentase durasi penggunan Antibiotika pada Pasien ISPA Kelompok Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli-September 2013 No. Antibiotika Durasi hari Jumlah Kasus n=16 Persentase 4 Amoksisilin 3 1 5,26 4 1 5,26 5 Seftriakson 3 1 5,26 4 1 5,26 6 Paromomisin Sulfat 3 1 5,26 Jumlah 19 100

C. Gambaran Ketidaktepatan Penggunaan Antibiotika

1. Gambaran ketidaktepatan penggunaan antibiotika berdasakan dosis

Ketidaktepatan dosis diklasifikasikan menjadi dua yaitu dosis lebih adalah dosis pemberian obat yang lebih besar dari dosis yang diperhitungkan berdasarkan pustaka dan dosis kurang yaitu dosis pemberian obat yang lebih kecil dari dosis yang diperhitungkan berdasarkan pustaka. Pemberian dengan dosis kurang dapat dilakukan dengan maksud untuk mengurangi risiko pada pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal Anggriani dkk, 2012. Pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Depkes RI, 2005. Dosis antibiotika yang digunakan haruslah sesuai dengan diagnosis penyakit, tingkat keparahan infeksi, mekanisme kerja obat, serta efek samping dari obat tersebut. Adanya ketepatan dalam pemberian dosis antibiotika maka efek yang diharapkan juga akan semakin optimal. Efek terapi yang optimal dipengaruhi oleh tercapainya kadar antibiotika pada tempat infeksi. Pemberian antibiotika yang tidak memenuhi dosis regimen dapat meningkatkan resistensi antibiotika. Jika resistensi antibiotika tidak terdeteksi dan tetap bersifat patogen maka akan terjadi penyakit yang merupakan ulangan dan menjadi sulit disembuhkan. Penetapan dosis pada pasien kelompok umur pediatri haruslah diperhatikan. Organ-organ yang digunakan untuk melakukan metabolisme obat ginjal dan hati belum sempurna pada anak-anak. Apabila pemberian dosis pada anak tidak tepat, bisa jadi obat tersebut akan menjadi racun di dalam tubuh anak. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai atau tidak tepat dapat mengakibatkan hal-hal yang dapat merugikan pasien seperti meningkatnya jumlah bakteri yang resisten, timbulnya peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotik, terjadinya pemborosan biaya, dan tidak tercapainya manfaat klinik optimal dalam pencegahan maupun pengobatan infeksi Nugroho dkk, 2011. Hasil penelitian pada lampiran 3, didapatkan antibiotika yang tidak tepat dosis yaitu dosis kurang sebanyak 6 jumlah antibiotika 33,33 yaitu sefotaksim sebanyak 3 jumlah antibiotika sefotaksim dan sefiksim sebanyak 3 jumlah antibiotika sefiksim, dan dosis lebih sebanyak 3 jumlah antibiotika 16,67 yaitu sefiksim sebanyak 3 jumlah antibiotika sefiksim. Secara ringkas hasil penelitian ini disajikan pada tabel VI berikut ini: Tabel VI. Persentase Distribusi Jumlah Ketidaktepatan Dosis Antibiotika berdasarkan Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan pada Pasien ISPA kelompok umur Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013 No. Pasien Ketidaktepatan dosis Jumlah Antibiotika n=18 Persentase 3, 4, 6, 10, 12, 14 Dosis kurang 6 antibiotika 33,33 5, 15, 16 Dosis lebih 3 antibiotika 16,67

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Batu Saluran Kemih Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010

2 30 113

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 3 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 6 17

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 0 14

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 1 18

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009.

0 5 26

EVALUASI DOSIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Dosis Penggunaan Obat pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Assalam Gemolong Sragen Tahun 2008-2009.

0 0 14

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus kaki diabetika di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2012 - USD Repository

0 1 69