Subjek Penelitian METODE PENELITIAN
setiap kelompok jenis kelamin dengan jumlah pasien secara kesluruhan dikali 100 .
2. Distribusi jumlah pasien berdasarkan kelompok umur yang dibagi menjadi
umur ≤4 tahun, umur 5-11 tahun, dan umur 12-≤14 tahun. Persentase dihitung dengan cara membagi jumlah pasien pada setiap kelompok umur
dengan jumlah pasien secara keseluruhan dikali 100. 3.
Distribusi diagnosis dikelompokkan berdasarkan diagnosis akhir yaitu ISPA tanpa penyakit penyerta dan ISPA dengan penyakit penyerta.
Kemudian persentase dihitung dengan membagi jumlah pasien pada setiap banyaknya diagnosis dengan jumlah pasien secara keseluruhan dikali
100. 4.
Distribusi lama hari rawat dikelompokkan berdasarkan lamanya hari rawat pasien. Kemudian persentase dihitung dengan membagi jumlah pasien
pada setiap banyaknya lama hari rawat dengan jumlah pasien secara keseluruhan dikali 100.
b. Pola Penggunaan Antibiotika Pada Pasien ISPA 1 Penggunaan antibiotika pada pasien ISPA berdasarkan sub golongan dan
jenis antibiotika. Persentase masing-masing sub golongan dan jenis antibiotika dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap
golongan dan jenis antibiotika dibagi dengan jumlah total kasus dan dikalikan dengan 100
2 Gambaran durasi penggunaan antibiotika pada pasien ISPA. Persentase masing-masing kelompok durasi penggunaan antibiotika dihitung dengan
cara menghitung jumlah kasus pada tiap kelompok dibagi dengan jumlah total kasus dan dikalikan dengan 100.
c. Gambaran Ketidaktepatan Penggunaan Antibiotika 1
Ketidaktepatan dosis yaitu dosis kurang dan dosis lebih. Persentase dosis kurang dan dosis lebih dihitung dengan cara menghitung jumlah
antibiotika yang dosisnya rendah dosisnya lebih dibagi dengan jumlah total antibiotika dan dikalikan 100
2 Ketidaktepatan rute pemberian yaitu cara pemberian antibiotika harus yang
tidak sesuai. Persentase ketidaktepatan rute pemberian dihitung dengan cara menghitung jumlah antibiotika yang tidak tepat rute pemberiannya
dibagi dengan jumlah total antibiotika dan dikalikan 100. Cara pemberian antibiotika terdiri dari peroral PO dan intravena IV.
Persentase masing-masing kelompok cara pemberian antibiotika dihitung dengan cara menghitung jumlah antibiotika pada tiap jenis antibiotika
dibagi dengan jumlah total antibiotika dan dikalikan dengan 100. 3
Ketidaktepatan interval waktu pemberian dibuat sesederhana mungkin dan praktis agar dapat ditaati oleh pasien. Persentase ketidaktepatan interval
waktu dihitung dengan cara menghitung jumlah antibiotika yang tidak tepat interval waktunya dibagi dengan jumlah total antibiotika dan
dikalikan 100.