Scene 4 Paradigma Pada Level Realitas, Level Representasi, Dan Level

4.2.1.4 Scene 4

Gambar 4.7 Tampilan Visual Dalam Scene 4 Gambar 4.8 Tampilan Visual Dalam Scene 4 Ikon Icon Sama seperti scene 3, ikon dalam scene tersebut adalah tokoh pemuda yang mengendarai kendaraan bermotor dan orang – orang yang sedang beraktivitas. Pada scene ini, perilaku antisosial yang dilakukan tokoh pemuda selain tidak sopan juga membahayakan orang dibawahnya. Seperti yang terlihat pada gambar 4.7, lapak pada suatu pasar ditempat seperti itu biasanya hanya terbuat dari bahan apa adanya yaitu kayu dan genting asbes yang tidak seberapa kuat menahan beban dan tidak seharusnya untuk dilewati kendaraan karena bisa roboh. Indeks Index Indeks yang ditunjukkan dalam scene 4 diatas adalah tindakan tokoh pemuda yang mengendarai kendaraanya diatas lapak pasar. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lapak pasar seperti pada scene 4 itu tidak seharusnya dilalui oleh sepeda motor karena tidak dapat menahan beban yang berlebih dan sewaktu – waktu bisa roboh. Selain itu, tindakan ini juga tidak sopan karena orang – orang yag berada dibawah lapak pasar adalah orang yang lebih tua dari tokoh pemuda. Simbol Symbol Perilaku yang dilakukan oleh tokoh pemuda dalam iklan diatas merupakan simbol ketidaksopanan. Dikatakan tidak sopan karena orang yang berada dibawah tokoh pemuda adalah orang yang lebih tua dan sudah seharusnya lebih dihormati tanpa memandang status sosialnya. Level Realitas a. Setting Sama seperti scene 3, setting pada scene 4 ini menampilkan suatu pasar di jalan yang sempit yang dipenuhi para penjual dan pembeli yang saling bertransaksi. Setting latar ini memberikan kesan kotor dan kumuh yang biasanya terdapat pada pasar di tempat seperti itu. Selain itu orang – orang yang biasanya berada pada tempat seperti itu merupkan orang orang dengan kelas sosial menengah kebawah. Yang mana hal ini mampu mendorong tokoh pemuda untuk melakukan perilaku antisosial karena menganggap orang – orang ini memiliki status sosial yang lebih rendah dari dirinya. b. Suara dan Musik Musik pada scene ini masih mengulang – ulang musik pada scene – scene sebelumnya, yaitu musik yang bertempo cepat dan terburu – buru disertai suara kendaraan bermotor. Tempo yang berkesan terburu – buru ini mampu menggambarkan secara lebih detail alasan tokoh pemuda melakukan perilaku antisosial. Salah satu hal yang mendorong seseorang melakukan perilaku antisosial adalah keadaan terburu – buru karena adanya hal – hal yang mendesak. Pada akhir scene ini tempo musik berubah menjadi sedikit pelan yang memberikan kesan adanya jeda yang digambarkan melalui adegan dimana tokoh pemuda menghentikan kendaraannya. Level Representasi a. Teknik Kamera Teknik kamera yang digunakan masih sama dengan sebelumnya yaitu Long Shot LS. Pengambilan gambar Long Shot ini mampu menggambarkan dan memberikan informasi kepada penonton mengenai penampilan tokoh termasuk pada body language, ekspresi tubuh, gerakan, dan sebagainya dari ujung rambut sampai kaki yang kemudian mengarah pada karakter serta situasi kondisi yang sedang terjadi pada scene tersebut. Namun pada scene ini, Long Shot dilakukan dari bawah dengan objeknya terdapat dibagian atas frame. b. Penampilan dan Kostum Sama seperti sebelumnya, tokoh pemuda disini mengenakan jaket kulit, celana panjang, sepatu dan helm yang semuanya berwarna hitam. Warna hitam disini memberikan kesan kekuatan, sensualitas, kematian, misteri dan ketakutan. Kesan – kesan tersebut diperlihatkan oleh tokoh pemuda melalui perilaku antisosial yang dilakukannya. c. Penataan Musik Sama seperti scene sebelumnya, volume pada scene ini sudah cukup tinggi dan nada musiknya bertempo cepat yang terkesan seperti keadaan yang terburu – buru disertai suara – suara kendaraan bermotor dan keramaian pasar. Kesimpulan Perilaku tidak sopan yang dilakukan terhadap orang lain seperti berkendara diatas kepala orang lain yang direpresentasikan tokoh pemuda merupakan suatu bentuk perilaku yang tidak terpuji dan tergolong antisosial. Selain itu, perilaku ini juga membahayakan orang lain. Secara umum, perilaku tokoh pemuda ini sebenarnya merupakan bentuk perilaku yang nonconform. Sama seperti scene 3 sebelumnya, perilaku ini dapat dengan mudah dilakukan tokoh pemuda karena tokoh pemuda merasa memiliki status sosial yang lebih tinggi dari orang disekitarnya.

4.2.1.5 Scene 5