diperlihatkan tokoh pemuda memilih untuk melompati kereta api yang
melintas.
4.2.1.7 Scene 7
Gambar 4.13 Tampilan Visual Dalam Scene 7
Ikon Icon
Dalam potongan gambar tersebut keberadaan tokoh pemuda yang mengendarai sepeda motor disebut sebagai ikon. Dalam potongan
gambar diatas terlihat tokoh pemuda mengendarai sepeda motornya, namun tokoh pemuda ini dalam keadaan melawan arus lalu lintas.
Seperti scene 1 dan 2 sebelumnya, perilaku ini merupakan perilaku antisosial yang melanggar hukum. Undang – undang yang dilanggar
adalah undang – undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas pasal 285 ayat 1 “Setiap pengendara sepeda motor yang tidak dilengkapi
kelayakan kendaraan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson,
pengukur kecepatan dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp.250.000”, dan juga
melanggar pasal 287 “Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dan batas kecepatan dipidana dengan pidana kurungan paling lama
2 bulan atau denda paling banyak Rp.500.000”.
Indeks Index
Index yang ditunjukkan oleh gambar diatas apabila dikaitkan dengan iklan Surya 12 Premium versi “Taklukan Tantanganmu” adalah
perilaku berani yang dilakukan oleh tokoh pemuda dengan mengendarai sepeda motornya. Perilaku ini meskipun menunjukkan keberanian dan
kejantanan seorang laki – laki dapat dikategorikan sebagai perilaku antisosial.
Simbol Symbol
Simbol yang terlihat dalam potongan gambar diatas adalah simbol dari tindakan kriminal, karena tokoh pemuda disini diperlihatkan
dengan sengaja dirinya membahayakan keselamatan jiwa orang lain selain itu tokoh pemuda juga melanggar undang – undang lalu lintas.
Level Realitas
a. Setting
Setting yang digunakan dalam scene ini adalah di luar ruangan Out Door,yaitu dijalan yang diseblah kanan kirinya
terdapat pembatas jalan dan beberapa pohon. Jalan dalam scene ini mirip sekali dengan bentuk jalan tol. Sama seperti scene 1 dan 2,
Setting latar seperti ini tentu mempunyai peraturan – peraturan yang harus ditaati karena merupakan jalan umum sehingga perilaku yang
dilakukan tokoh pemuda itu dapat dikategorikan sebagai perilaku antisosial karena telah melanggar peraturan – peraturan berkendara
di jalan.
b. Suara dan Musik
Scene ini sama sekali tidak iring musik, suara yang ada hanya suara kendaraan bermotor yang pada scene ini adalah suara sepeda
motor dan truk disertai bunyi klakson truk. Suara dan musik yang terdapat pada scene ini menggambarkan suatu ketegangan akan
terjadinya suatu kecelakaan akibat perilaku antisosial yang dilakukan tokoh pemuda.
Level Representasi
a. Teknik Kamera
Teknik kamera pada scene ini scene ini adalah Long Shot. Long Shot digunakan untuk menunjukkan adanya jarak antara tokoh
pemuda yang mengendarai sepeda motor denga truk yang ada didepannya. Teknik kamera ini banyak digunakan pada iklan ini
karena Long shot berguna untuk memperlihatkan hubungan antara objek, subjek dan latar belakang.
b. Penampilan dan Kostum
Sama seperti sebelumnya, tokoh pemuda disini mengenakan jaket kulit, celana panjang, sepatu dan helm yang semuanya
berwarna hitam. Warna hitam disini memberikan kesan kekuatan, sensualitas, kematian, misteri dan ketakutan. Kesan – kesan tersebut
diperlihatkan oleh tokoh pemuda melalui perilaku antisosial yang dilakukannya.
c. Penataan Musik
Tidak terdapat adanya musik yang mengiringi pada scene ini. Yang terdapat pada scene ini hanyalah suara kendaraan bermotor
serta suara klakson yang mampu memberikan gambaran akan terjadinya suatu kecelakaan.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penggambaran scene 7 adalah tokoh pemuda yang melawan arah di sebuah jalan dan di arah
yang berlawanan terdapat truk. Tindakan melawan arah yang dilakukan tokoh pemuda ini merupakan perilaku antiosial. Karena menurut
Narwoko dan Suyanto 2006:101, sebuah perilaku termasuk sebagai perilaku antisosial jika perilaku itu merupakan tindakan kriminal, yaitu
secara jelas dan nyata melanggar peraturan – peraturan hukum yang berlaku serta mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat dan
juga semua pelakunya akan mendapatkan sanksi.
4.3 Analisis dan Interpretasi Perilaku Antisosial yang Terkonstruksi Dalam