Scene 2 Paradigma Pada Level Realitas, Level Representasi, Dan Level

perilaku antisosial yang dilakukan tokoh pemuda di jalan umum yang dapat menjadi simbol dari tindakan kriminal. Karena perilaku yang dilakukan tokoh pemuda dalam mengendarai kendaraannya dalam scene ini yaitu melompat dari pinggir jalan menuju jalan raya yang sedang padat secara nyata telah melanggar norma hukum dan membahayakn orang lain. Norma hukum yang dilanggar adalah UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas Pasal 287 tentang pelanggaran rambu – rambu selain itu juga pasal 285 ayat 1 tentang kelengkapan dan kelayakan sepeda motor karena sepeda motor yang digunakan oleh tokoh pemuda tidak dilengkapi dengan kaca spion dan lampu rem. Teknik kamera long shot yang digunakan pada scene ini semakin memperjelas perilaku antisosial yang dilakukan tokoh pemuda.

4.2.1.2 Scene 2

Gambar 4.3 Tampilan Visual Dalam Scene 2 Gambar 4.4 Tampilan Visual Dalam Scene 2 Ikon Icon Ikon dalam scene tersebut adalah tokoh pemuda yang mengendarai sepeda motornya, beberapa orang pekerja dan beberapa mobil. Tokoh pemuda disini melakukan sebuah tindakan berbahaya, yaitu mengerem secara tiba – tiba karena didepannya terjadi kemacetan akibat adanya perbaikan jalan. Lalu tokoh pemuda memutar balik kendaraannya agar dirinya tidak terjebak kemacetan. Tindakan – tindakan yang dilakukan tokoh pemuda pada scene ini dapat dikategorikan sebagai perilaku antisosial karena tindakan – tindakan tersebut melanggar Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas pasal 285 ayat 1 “Setiap pengendara sepeda motor yang tidak dilengkapi kelayakan kendaraan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp.250.000”, dan juga Pasal 287 ayat 1 “Setiap pengendara yang melanggar rambu – rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp.500.000”. Indeks Index Indeks yang ditunjukkan dalam scene 2 diatas adalah perilaku antisosial yang dilakukan oleh tokoh pemuda. Dikatakan perilaku antisosial karena perilaku itu melanggar nilai – nilai dan norma – norma yang berlaku dimasyarakat. Selain itu, perilaku antisosial itu juga membahayakan keselamatan orang lain. Simbol Symbol Simbol yang ditunjukkan dalam scene 1 diatas adalah tindakan kriminal, seperti mengerem secara tiba – tiba ditengah jalan serta memutar balik kendaraanya untuk menghindari kemacetan. Dikatakan sebagai tindakan kriminal karena perilaku itu membahaykan orang lain dan melanggar hukum yang berlaku. Level Realitas a. Setting Setting pada scene 2 tersebut adalah di luar ruangan out- door, yaitu di jalan raya. Dalam scene 2 ditampilkan gambar keadaan jalan yang mengalami kemacetan akibat adanya perbaikan jalan. Perbaikan jalan disini ditandai dengan adanya pekerja yang menggunakan helm berwarna kuning, helm ini biasanya digunakan oleh para pekerja ditempat konstruksi dan pertambangan. Setting latar seperti ini tentu mempunyai peraturan – peraturan yang harus ditaati karena merupakan jalan umum sehingga perilaku yang dilakukan tokoh pemuda itu dapat dikategorikan sebagai perilaku antisosial karena telah melanggar peraturan – peraturan berkendara di jalan. b. Suara dan Musik Pada scene ini, sama sekali tidak ada suara yang diucapkan oleh tokoh pemuda maupun tokoh lainnya yang terdapat pada scene tersebut. Tetapi pada scene ini terdapat musik instrumen yang menggiringi, nada musik instrumen yang terdapat pada scene ini mempunya tempo yang cepat dan berkesan terburu – buru disertai suara – suara kendaraan bermotor. Tempo yang berkesan terburu – buru ini mampu menggambarkan secara lebih detail alasan tokoh pemuda melakukan perilaku antisosial. Salah satu hal yang mendorong seseorang melakukan perilaku antisosial adalah keadaan terburu – buru karena adanya hal – hal yang mendesak. Level Representasi a. Teknik Kamera Sama seperti sebelumnya, pengambilan gambar dalam scene ini adalah menggunakan Long Shot LS. Pengambilan gambar Long Shot ini mampu menggambarkan dan memberikan informasi kepada penonton mengenai penampilan tokoh termasuk pada body language, ekspresi tubuh, gerakan, dan sebagainya dari ujung rambut sampai kaki yang kemudian mengarah pada karakter serta situasi kondisi yang sedang terjadi pada scene tersebut. b. Penampilan dan Kostum Tokoh pemuda disini mengenakan jaket kulit, celana panjang, sepatu dan helm yang semuanya berwarna hitam. Warna hitam disini memberikan kesan kekuatan, sensualitas, kematian, misteri dan ketakutan. Kesan – kesan seperti itu diperlihatkan oleh tokoh pemuda melalui perilaku antisosial yang dilakukannya. c. Penataan Musik Melanjutkan scene sebelumnya, volume pada scene ini sudah cukup tinngi dan nada musiknya bertempo cepat yang terkesan seperti keadaan yang terburu – buru disertai suara – suara kendaraan bermotor. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penggambaran scene 2 adalah tokoh pemuda melakukan tindakan yang melanggar norma hukum dengan memberhentikan sepeda motornya secara tiba – tiba lalu memutarbalik arah sepeda motornya dijalan satu arah karena didepannya ada kemacetan. Tindakan memberhentikan kendaraan secara tiba – tiba dan melawan arah di jalan yang satu arah dapat merupakan perbuatan yang melanggar norma hukum. Sama seperti scene sebelumnya, norma hukum yang dilanggar adalah UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas pasal 285 ayat 1 dan juga pasal 287.

4.2.1.3 Scene 3