Pengertian Kualitas Layanan Kualitas Layanan

11 loyalitas nasabah dengan di antarai oleh kepuasan nasabah. Kualitas produk berpengaruh negatif dan nonsignifikan terhadap loyalitas nasabah. Namun kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan di antarai oleh kepuasan nasabah. Persamaan penelitian Rizal 2001 dan Hidayat 2005, dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan variabel kualitas layanan sebagai variabel independen dan kepuasan pelanggan sebagai variabel dependen. Perbedaan penelitian Rizal 2001 dengan penelitian ini yaitu terletak pada obyek penelitiannya, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Hidayat yaitu pada variabel independen, pada penelitian Hidayat menggunakan tiga variabel independen, sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan kualitas layanan, perbedaan lainnya yaitu terletak pada obyek penelitiannya.

2.2. Tinjauan Teori

2.2.1. Kualitas Layanan

2.2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan

Pengertian kualitas jasa atau pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas layanan menurut Stanton dengan alih bahasa Lamarto 1996:220 adalah : Tingkat baik buruknya kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakekatnya bersifat intangible, yang 12 merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lainnya. Untuk menghasilkan jasa mungkin perlu atau tidak dipergunakan penggunaan benda nyata tangible. Akan tetapi sekalipun penggunaan benda itu perlu, namun tidak terdapat adanya pemindahan hak milik atas benda tersebut. Menurut Tjiptono 2002:59 yang dimaksud dengan pelayanan adalah : Seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harpan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh. Keunggulan suatu produk jasa tergantung pada keunikan serta kualitas yang diberikan oleh penyedia jasa. Apakah telah sesuai atau belum dengan ekspektasi pelanggan. Untuk mengukurnya diperluan servqual service quality, yang dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima perceived service dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan atau diinginkan expected service. Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu. Dan apabila kenyataan sama dengan harapan maka layanan disebut memuaskan. Menurut Zeithaml dalam Tjiptono 2002:28 harapan pelanggan sebagai berikut : Harapan diyakini memiliki peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk jasa dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya ada korelasi yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian, harapan pelangganlah yang melatarbelakangi mengapa dua organisasi pada bisnis yang sama 13 dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam konteks pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang diterimanya. Pengertian ini didasarkan pada pandangan bahwa harapan merupakan standar prediksi. Selain standar prediksi, adapula yang menggunakan harapan sebagai standar ideal.

2.2.1.2. Dimensi Kualitas Layanan