Analisis Konfirmatori Terhadap Variabel Penelitian

81 Karena penelitian ini secara total menggunakan 100 data observasi, dengan demikian data dapat diasumsikan berdistribusi normal.

4.2.2. Analisis Konfirmatori Terhadap Variabel Penelitian

Pada tahap ini terdapat 2 dua jenis pengujian, yaitu: 1 Confirmatory Factor Analysis CFA Measurement Model dan 2 Structural Equation Model SEM. Analisis konfirmatori Confirmatory Factor Analysis CFA dilakukan untuk meneliti variabel-variabel yang membentuk sebuah model yang pengukurannya tidak dilakukan secara langsung, akan tetapi melalui indikator-indikator dari variabel yang bersangkutan. Dengan kata lain analisis CFA diarahkan untuk menyelidiki unidimensionalitas dari indikator-indikator yang menjelaskan sebuah faktor atau variabel laten. Analisis atas indikator-indikator tersebut akan memberikan makna terhadap label yang diberikan pada variabel-variabel laten atau konstruk-konstruk lain yang dikonfirmasikan. Sebagaimana pada analisis konfirmatori CFA, maka pengujian SEM juga dilakukan dengan 2 dua jenis pengujian yaitu: Uji kesesuaian model serta uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien estimasi. Sebelum dilakukan pengujian terhadap model penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi serta tindakan seperlunya terhadap pelanggaran yang terjadi. Setelah asumsi dipenuhi, kemudian dilakukan analisis model fit dengan memakai kriteria model fit yaitu: Goodness of 82 Fit Index GFI, Adjusted GFI AGFI, Comparative of Fit Index CFI, dan Root Mean Square Error of Approximation RMSEA, baik untuk model individual maupun untuk model secara keseluruhan overall. Dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis CFA, hasil perhitungan terhadap berbagai dimensi dan indikator variabel yang membentuk suatu konstruk atau variabel laten akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Formalisasi X1

Indikator-indikator yang diajukan untuk mengukur variabel kualitas layanan X1 pada model awal terdiri dari: bukti langsung X1.1, keandalan X1.2, daya tanggap X1.3, jaminan X1.4, dan empati X1.5. Semua indikator tersebut dianalisis dengan Confirmatory Factor Analysis CFA. Hasil uji indikator variabel kualitas layanan X1 dievaluasi berdasarkan goodness of fit index dengan criteria model yang dilakukan menunjukkan bahwa evaluasi terhadap indikator secara keseluruhan menghasilkan nilai probalilitas di bawah 0,05 atau nilai critical ratio lebih besar dari t tabel, hal ini menunjukkan bahwa model telah sesuai dengan data sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya. Variabel yang dapat digunakan sebagai dimensi atau indikator dari kualitas layanan dapat dilihat dari besarnya nilai loading factor atau koefisien lambda ג serta tingkat signifikansinya, yang mencerminkan masing-masing variabel sebagai indikator dari 83 kualitas layanan X1 seperti yang nampak pada Tabel 4.8. di bawah ini. Tabel 4.8 Loading Factor Pengukuran Kualitas Layanan No Indikator Loading Factor Critical Ratio R 2 1 X1.1 0,19 2,44 0,043 2 X1.2 0,33 3,08 0,069 3 X1.3 0,25 2,72 0,060 4 X1.4 0,23 2,56 0,049 5 X1.5 0,29 3,22 0,10 Cronbach Alpha = 0,780 Sumber : Data primer diolah, 2010. Nilai loading factor dari masing-masing indikator variabel kulitas layanan X1 di atas, menunjukkan bahwa semua dari indikator tersebut merupakan indikator yang baik bagi variabel kualitas layanan. Ini dapat dilihat dari besarnya nilai loading factor, yang dibuktikan oleh nilai t hitung critical ratio lebih besar dari t tabel 1,98. Indikator yang paling kuat untuk mengukur variabel kualitas layanan adalah indikator keandalan X1.2 dengan nilai loading factor tertinggi 0,33, sedangkan indikator X1.1 yaitu bukti langsung dengan nilai loading factor paling rendah sebesar 0,19. Berdasarkan uji reliabilitas untuk variabel kualitas layanan hasilnya menunjukkan nilai cronbach alpha 0,780 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat konsistensi pada pola jawaban responden terhadap indikator yang mengukur variabel laten kualitas layanan. 84

2. Variabel Kepuasan Pelanggan Y

Indikator yang diajukan untuk mengukur variabel kepuasan pelanggan Y pada adalah : pemberian pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan Y1.1, merekomendasikan kepada orang lain Y1.2, kesesuaian harapan dan kenyataan yang diterima pelanggan Y1.3, dan pembelian ulang Y1.4. Semua indikator tersebut dianalisis dengan Confirmatory Factor Analysis CFA. Hasil uji indikator variabel kepuasan pelanggan Y dievaluasi berdasarkan goodness of fit index dengan criteria model yang dilakukan menunjukkan bahwa evaluasi terhadap indikator secara keseluruhan menghasilkan nilai critical ratio lebih besar dari t tabel, hal ini menunjukkan bahwa model telah sesuai dengan data sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya. Variabel yang dapat digunakan sebagai dimensi atau indikator dari kepuasan pelanggan dapat dilihat dari besarnya nilai loading factor atau koefisien lambda ג serta tingkat signifikansinya, yang mencerminkan masing-masing variabel sebagai indikator dari sentralisasi seperti yang nampak pada Tabel 4.9. di bawah ini. Tabel 4.9 Loading Factor ג Pengukuran Kepuasan Pelanggan Y No Indikator Loading Factor Critical Ratio R 2 1 Y1.1 0,29 0,00 0, 11 2 Y1.2 0,55 2,99 0, 32 3 Y1.3 0,66 3,17 0, 52 4 Y1.4 0,69 3,20 0, 57 Crobach Alpha = 0,716 Sumber: Data primer diolah, 2010. 85 Berdasarkan loading factor ג dari masing-masing indikator variabel kualitas pelanggan Y yang disajikan pada di atas, menunjukkan bahwa semua indikator tersebut merupakan indikator yang baik bagi variabel kepuasan pelanggan. Ini dapat dilihat dari besarnya nilai loading factor yang dibuktikan oleh nilai t hitung critical ratio lebih besar dari t tabel. Adapun indikator yang paling kuat mengukur variabel tujuan organisasi adalah indikator keempat yaitu pembelian ulang Y1.4 dengan nilai loading factor tertinggi sebesar 0,69. Selanjutnya diikuti oleh indikator Y1.3 yaitu kesesuaian harapan dan kenyataan yang diterima pelanggan dengan nilai loading factor sebesar 0,66, kemudian diikuti berturut-turut oleh indikator merekomendasikan kepada orang lain Y1.2 dengan nilai loading factor 0,55, dan indikator pemberian pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan Y1.1. yang memiliki nilai loading factor paling rendah sebesar 0,29. Berdasarkan uji reliabilitas untuk variabel kepuasan pelanggan hasilnya menunjukkan nilai cronbach alpha 0,716 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat konsistensi pada pola jawaban responden terhadap indikator yang mengukur variabel laten kepuasan pelanggan. 86

4.3. Pengujian Structural Equation Modeling SEM