48
Jadi peserta didik dikenalkan tentang wirausaha guna mereka paham mengenai teori dasarnya, diharapkan setelah mendapatkan pendidikan
kewirausahaan peserta didik menjadi terdorong untuk dapat berwirausaha setelah mereka lulus.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah
menengah kejuruan. 3.
Pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi wirausaha siswa SMK Modal merupakan salah satu faktor yang penting dalam memulai
suatu usaha. Modal pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan, mulai dari persiapan sampai perusahaan tersebut
berdiri. Dengan demikian dapat dikatakan modal itu sangat berpengaruh saat akan mendirikan usaha. Namun orang yang tidak memiliki modal
tidak menutup kemungkinan untuk memulai suatu usaha. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh akses
terhadap modal terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan.
4. Pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi wirausaha siswa SMK
Orang tua memiliki peranan penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu
orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka, seperti pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan. Jenis pekerjaan orang
tua yang satu dengan yang lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain.
Namun tidak semua wirausahawan dilatar belakangi oleh pekerjaan orang tua, akan tetapi dengan pekerjaan orang tua sebagai wirausaha
secara tidak langsung dapat menanamkan sedikit intensi berwirausaha pada anak sejak dini, karena seorang anak dapat melihat langsung atau
mengetahui bagaimana pekerjaan orang tuanya, apa kelebihan dan kelemahan yang di peroleh dalam wirausaha.
Latar belakang pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan intensi anak-anak untuk berwirausaha. Jika latar belakang
orang tuanya sebagai wirausaha sukses, maka tidak menutup kemungkinan anak akan ikut terlibat di dalam usaha tersebut, bahkan memungkinkan
akan timbul niat yang tinggi pada diri anak tersebut untuk mengikuti jejak orang tuanya sebagai wirausahawan. Akan tetapi jika jenis pekerjaan
orang tuanya bukan sebagai wirausahawan maka keinginan untuk berwirausaha akan kecil, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan
adanya intensi berwirausaha akan timbul dengan sendirinya. Tetap diharapkan anak tersebut memiliki intensi untuk berwirausaha dari bekal
serta keterampilan yang telah dipelajari selama bersekolah di SMK, berdasarkan pengetahuan mereka dari membaca, dan melihat pengalaman
seseorang sukses dalam berwirausaha. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh
pekerjaan orang tua terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan.
50
5. Pengaruh Kreativitas dan Inovatif terhadap intensi wirausaha siswa SMK
Jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan, karena menjadi seorang wirausahaan dituntut memiliki kreativitas dan
inovatif yang tinggi untuk mengelola usaha agar apa yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan tentunya apa yang di hasilkan
berbeda dengan yang dihasilkan oleh orang lain. Jiwa kewirausahaan perlu ditanamkan sejak dini kepada siswa SMK guna mempersiapkan siswa
terjun kedunia kerja. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada hubungan
mengembangkan jiwa kreativitas dan inovatif terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan SMK.
J. Paradigma Penelitian
Kreatifitas dan Inovatif
Kebutuhan Akan Prestasi
Pendidikan Kewirausahaan
Akses Pada Modal
Pekerjaan Orang Tua Intensi Wirausaha
51
K. Hipotesis
Menurut Noor 2011:79, hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, maka ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan
hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. Pertanyaan harus dijawab pada hipotesis.Jawaban pada hipotesis ini
didasarkan pada teori. Dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai
berikut :
Dalam penelitan ini penulis mengajuan hipotesis sebagai berikut: 1.
Hipotesis 1 H
01
= Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha.
H
a1
= Ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha.
2. Hipotesis II
H
02
= Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha
H
a2
= Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha.
3. Hipotesis III
H
03
= Tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha
H
a3
= Ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Hipotesis IV
H
04
= Tidak ada pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha
H
a4
= Ada pengaruh pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha. 5.
Hipotesis V H
05
= Tidak ada pengaruh kreativitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha
H
a5
= Ada pengaruh kreativitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha.
53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Arikunto 2010: 3 studi kasus adalah penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau
terjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu. Setelah datanya lengkap kemudian dibuat kesimpulan, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini hanya berlaku pada sekolah yang di teliti tidak berlaku di luar populasi sasaran. Penelitian studi kasus ini menjelaskan tentang Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK di Kabupaten Bantul. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang
diarahkan untuk menjelaskan pengaruh antara dua variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat, variabel bebas yaitu kebutuhan akan prestasi,
pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, kreatifitas dan inovatif, variabel terikat yaitu intensi berwirausaha
Notoatmodjo, 2002.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2016. 2.
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul
dan SMK 17 Bantul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK di Kabupaten Bantul
No. Nama Sekolah
Alamat Sekolah 1.
SMK N 1 Bantul Jalan Parangtritis Km 11, RT.1
RW.0, Sabdodadi, BANTUL, D.I. YOGYAKARTA
2. SMK Putra Tama Bantul
Jl. Mgr. Alb. Sugiyopranoto No. 2
3. SMK Tujuh Belas Bantul
Raya Melikan Lor Bantul Sumber: Data Sekolah Siswa
– Siswi Tahun Ajaran 20162017
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17 Bantul.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah intensi berwirausaha siswa berdasarkan kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap
modal, pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek yang merupakan sifat-sifat umum. Arikunto 2010: 173
menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono 2014: 49 populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel 3.2 Data SMK Negeri dan Swasta Sebagai Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah
Alamat Sekolah Status
Jumlah Siswa
1. SMKN 1 Bantul Jalan Parangtritis Km
11, RT.1
RW.0, Sabdodadi, BANTUL,
D.I. YOGYAKARTA Negeri
258
2. SMK
Putra Tama
Jl. Mgr.
Alb. Sugiyopranoto No. 2
Swasta 75
3. SMK
Tujuh Belas Bantul
Raya Melikan
Lor Bantul
Swasta 10
Jumlah
343 Sumber: Data Sekolah Siswa
– Siswi Tahun Ajaran 20162017 2.
Sampel Penelitian Menurut Sugiyono 2014: 49 sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili
seluruh populasi. Untuk menentukan jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin yaitu sebagai berikut Siregar, 2014: 61:
Keterangan: n
= jumlah sampel N
= jumlah populasi e
= batas toleransi kesalahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI