Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

116 5. Pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,985 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,159 lebih besar dari  0,05 sehingga H 05 ditolak dan H a5 diterima, yang artinya tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan ayah terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 0,327 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,568 lebih besar dari  0,05 sehingga H 05 ditolak dan H a5 diterima, yang artinya tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan ibu terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata sebagaian besar orang tua ayah bekerja bukan sebagai wirausaha yaitu 162 orang dan 23 orang sebagai wirausaha, sedangakan untuk orang tua ibu sebagaian besar juga bukan wirausaha 153 orang dan 32 wirausaha. Tidak ada pengaruh tersebut diduga karena siswa tidak ingin mengikuti jejak pekerjaan orang tuanya, walaupun orang tuanya adalah wirausaha dan para siswa lebih memilih pekerjaan yang berbeda dengan orang tuanya dan lebih memilih pekerjaan di suatu perusahaan yang sudah lama berdiri. Keinginan siswa untuk memulai mendirikan suatu usaha sangat rendah karena berbagai alasan. Siswa yang orang tuanya bekerja bukan wirausaha maka anak cenderung juga mengikuti pekerjaan orang tuanya atau 117 sederajat dengan pekerjaan orang tuanya, namun ada pula anak yang tidak mengikuti pekerjaan orang tuanya karena anak cenderung berpikir tidak mau memulai usaha dari awal karena membutuhkan waktu yang panjang sehingga mereka lebih memilih pekerjaan di perusahaan yang sudah berdiri. Oleh sebab itu orang tua ayah dan ibu hendaknya melakukan komunikasi yang aktif kepada anaknya untuk memberikan gambaran – gambaran peluang yang dapat diraih anak sehingga anak dapat berwirausaha dimasa mendatang dengan bekal yang lebih memadai. Dan seharusnya orang tua mengajak anak berpikir bahwa dimasa yang akan datang mendapatkan pekerjaan itu sulit. 6. Pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul Pada tabel 4.20 diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 17,290 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari  0,05 sehingga H 05 dititerima dan H a5 ditolak, yang artinya ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria raso CC max koefisien 0,35 berada pada rentang 0,20 – 0,39 dengan interpretasi rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha dapat diinterpretasikan rendah. Peneliti melakukan pengkajian terhadap kriteria rasio yang sebesar 35 bahwa intensi berwirausaha di kalangan siswa kelas XI SMK di Kabupaten 118 Bantul ditentukan oleh potensi kreatifitas dan inovatif sebesar 35 dan sebagian yang lain 65 dipengaruhi oleh variabel yang lain. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa 88 siswa 47,57 menyatakan sikap kreatifitas dan inovatif dengan kategori sangat baik, 82 siswa 44,32 menyatakan dengan kategori baik, 15 siswa 8,11 menyatakan dengan kategori cukup, 0 siswa 0 menyatakan dengan kategori tidak baik, 0 siswa 0, menyatakan dengan kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap kreatifitas dan inovatif yang dimiliki siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul tergolong baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data menunjukkan bahwa kreatifitas dan inovatif siswa kelas XI SMK dapat dikategorikan tinggi. Dalam hal ini kreatifitas dan inovatif dapat digunakan untuk memprediksi tingkat intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Semakin baik pendidikan kewirausahaan akan semakin tinggi intensi berwirausaha. Dan sebaliknya, semakin rendah kreatifitas dan inovatif akan semakin rendah intensi siswa untuk berwirausaha. Sehingga pendidikan kewirausahaan siswa sangat diperhatikan untuk meningkatkan intensi berwirausaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kreatifitas dan inovatif tergolong tinggi, namun derajat asosiasi menunjukan rasio 0,35 dan tergolong rendah. Atas dasar hasil penelitian tersebut maka peneliti memiliki keyakinan bahwa masih ada indikator faktor krearifitas dan inovatif yang lain selain: 1 mampu berpikir kreatif, 2 pentingnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 sesuatu yan baru, 3 mampu memecahkan masalah, 4 tidak terpaku pada yan dipelajari, 5 menganalisis peluang dan 6 mampu bertindak inovatif yang belum terungkap dan menjadi penentu untuk memberikan porsi pengaruh terhadap intensi berwirausaha khususnya siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Pengembangan dan penemuan indikator faktor kreatifits dan inovatif yang lain sebagai indikator yang diyakini memiliki peranan besar untuk meningkatkan intensi berwirausaha dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya dalam penelitian yang serupa. Menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa kreatifitas dan inovatif merupakan modal penting yang harus dimiliki calon wirausaha karena kreatifitas dan inovatif merupakan daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan. Orang berusaha berpikir kreatif karena adanya keinginan yang kuat pada pribadinya untuk menghasilkan suatu kemajuan, akbiat dari adanya dorongan untuk berprestasi tinggi, serta adanya kesadaran akan pentingnya sesuatu yang baru tersebut. Kreatifitas dan inovatif memiliki pengaruh terhadap intensi siswa untuk berwirausaha, karena bagi seorang wirausaha setiap saat harus siap menghadapi persaingan. Dengan penelitian ini memiliki derajat hubungan yang rendah sangat jauh dari kategori tinggi, maka pelaksanaan kreatifitas dan inovatif pada siswa harus lebih ditingkatkan lagi karena dengan adanya kreatifitas dan inovatif sangat baik karena seorang wirausaha harus mampu berpikir kreatif, tanpa adanya kreatifitas wirausaha tidak akan mampu berkembang dan mempertahankan bisnisnya. Kreatifitas yang sudah tertanam dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 diri seseorang harus segera dieksekusi agar ide-ide yang sudah tertanam terealisasi dengan baik. 121

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV mengenai pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul diketahui dari hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 0,149 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,928 lebih besar dari  0,05. 2. Ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul. Namun dengan derajat asosiasi rendah. Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson Chi-Square x2 hitung sebesar 19,565 dan nilai Asymp. Sig 0,000  0,05. Nilai C sebesar 0,309 dan Cmax sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,37 0,3090,816. Kriteria nilai rasio C Cmax koefisien 0,46 berada pada rentang 0,20 – 0,399. 3. Tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,208 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,272 lebih besar dari  0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 4. Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ayah terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,985 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,159 lebih besar dari  0,05. Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ibu terhadap intensi berwirausaha siswa kelas XI SMK di Kabupaten Bantul diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 0,327 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,568 lebih besar dari  0,05. 5. Ada pengaruh positif dan signifikan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Namun dengan derajat asosiasi rendah. Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson Chi-Square x x2 hitung sebesar 17,290 dan nilai Asymp. Sig 0,000  0,05. Nilai C sebesar 0,292 dan Cmax sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,35 0,2920,816. Kriteria nilai rasio C Cmax koefisien 0,46 berada pada rentang 0,20 – 0,399.

B. Keterbatasan Masalah

Peneliti menyadari dalam melaksanakan penelitian masih banyak kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti tidak dapat mengendalikan kesungguhan dan kejujuran dari responden dalam menjawab kuesioner. Apabila ternyata responden tidak menjawab berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 belum memberikan gambaran yang objektif, walaupun diawal peneliti sudah meminta untuk menjawab sesuai dengan kenyataan yang ada pada responden. 2. Seluruh data dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 185 responden, peneliti tidak melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap responden sehingga penelitian ini belum menggambarkan keseluruhan keinginan dari responden. 3. Peneliti hanya menemukan beberapa indikator berdasarkan beberapa ahli saja, sehingga masih ada indikator – indikator lain yang terdapat dalam setiap variabel yang peneliti tidak temukan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian yang pertama dihasilkan bahwa tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Maka peneliti memberikan saran agar pihak sekolah dapat lebih memotivasi siswa untuk memiliki kebutuhan akan prestasi untuk memiliki intense berwirausaha. Pihak sekolah juga dapat mendatangkan motivator yang merupakan seorang wirausaha yang selalu ingin memiliki prestasi dalam menjalankan usahanya. 124 2. Dari hasil penelitian yang kedua dihasilkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Pihak sekolah diharapkan meningkatkan lagi proses pembelajaran kewirausahaan dengan berbagai metode dan mengadakan praktek nyata yang bisa dilakukan dan dirasakan langsung oleh siswa, sehingga mereka memiliki gambaran dan pengalaman bagaimana berwirausaha. 3. Dari hasil penelitian yang ketiga dihasilkan bahwa tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Penulis memberikan saran bahwa pihak sekolah bisa memperkenalkan kepada siswa bagaimana modal dapat didapatkan misalnya melalui tabungan sendiri, keluarga, teman bahkan program pemerintah dan dapat juga meminjam di Bank. 4. Dari hasil penelitian yang keempat dihasilkan bahwa tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Oleh sebab itu orang tua ayah dan ibu hendaknya melakukan komunikasi yang aktif kepada anaknya untuk memberikan gambaran – gambaran peluang yang dapat diraih anak sehingga anak dapat berwirausaha dimasa mendatang dengan bekal yang lebih memadai. Dan seharusnya orang tua mengajak anak berpikir bahwa dimasa yang akan datang mendapatkan pekerjaan itu sulit. 5. Dari hasil penelitian yang kelima dihasilkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha 125 siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Maka peneliti memberikan saran pada guru mata pelajaran agar bisa mengikuti pelatihan-pelatihan agar dapat memberikan materi pelajaran dan metode belajar yang sesuai untuk meningkatkan kreatifitas dan inovatif agar siswa lebih termotivasi. 126 DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Anwar, Muhammad. 2014. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Edisi ke-1. Jakarta: Prenada Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Ghalia Indonesia. Caecilia, Vemmy Susanti. 2012. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Otomotif di KabupatenTabalong - Kalimantan Selatan. Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 2, No. 2. Hlm. 117-126 Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media. Ginting, Mbayak dan Yuliawan, Eko. 2015. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minta Berwirausaha Mahasiswa Studi Kasus Pada STIMIK Mikroskill Medan. Vol. 5. Medan. Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jakarta : Balai Pustaka. Kasmir. 2009. Kewiausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Kountur. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: CV. Taruna Grafica. Kumaladewi, Mega Widia. 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan, Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua dan Jenis Kelamin Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Yogyakarta. Univ. Sanata Dharma. Kurniawan, Albert. 2015. Sukses Berwirausaha Dengan Kreatif: Teori dan Praktek Berwirausaha Mandiri. Bandung: Alfabeta. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.