Pengertian Jenis Pekerjaan Pengertian Orang Tua

38 a. Keterbukaan dalam pengalaman; b. Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa; c. Keingintahuan; d. Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan; e. Dan menerima perbedaan; f. Percaya pada diri sendiri; g. Tekun; h. Berani mengambil resiko; dan i. Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok. 4. Hambatan-hambatan dalam berpikir kreatif Menurut Riani Laksmi Asri, dkk, 2014:67-68, hambatan-hambatan dalam berpikir kreatif sebagai berikut: a. Hambatan yang berasal dari dalam diri yaitu: 1 Hambatan emosional emotional barriers, yaitu ketidak mampuan berpikir kreatif akibat perasaan-perasaan tertentu yang menganggu, misalnya adanya perasaan takut berbuat salah, takut dianggap bodoh, takut gagal, takut ditertawakan orang, takut mendapatkan kritikan yang berlebihan, takut menghadapi kebingungan, dan takut berbeda dengan orang lain. Perasaan-perasaan tersebut menyebabkan individu kurang mampu mengeluarkan ide-ide yang mungkin sangat baik yang ada dalam pikirannya. 2 Hambatan persepsi perceptual barries, yaitu hambatan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual, di mana individu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 kurang mampu mempersepsikan masalah yang dihadapi secara jelas dan benar, misalnya dalam memandang masalah dari satu segi saja, kurang memperhatikan pemecahan masalah dari aspek-aspek yang lain. Juga karena kebiasaan yang dilakukan individu hanya memandang masalah dari unsur-unsur yang pokok saja, sehingga yang lain tidak terjangkau. 3 Hambatan yang dipelajari learned barries, yaitu hambatan berpikir kreatif karena terpaku pada apa yang dipelajari. b. Hambatan yang berasal dari luar diri antara lain: 1 Hambatan karena kebudayaan Kebudayaan yang dianut oleh anggota masyarakat misalnya aturan- aturan yang berlaku, pedoman, nilai yang dianut oleh warga sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kreatif warganya. Pandangan mensyaratkan bahwa berfantasi adalah waktu yang terbuang, permainan itu hanya bagi anak-anak saja, pendapat yang diterima adalah yang logis beralasan dan disertai angkat saja, sedang yang bersifat intuitif, kesenangan, humor adalah masalah yang tidak perlu mendapat pemecahan merupakan aspek kebudayaan yang menghambat kreativitas. 2 Hambatan yang berasal dari lingkungan kerja Kemampuan berpikir kreatif dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja individu yang bersangkutan, misalnya atasan dan teman- temannya. Atasan atau pemimpin yang kurang menghargai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 pemikiran bawahan akan mengurangi kreativitas bawahan tersebut dalam bekerja, misalnya gagasan baru yang dimunculkan selalu ditolak atau disalahkan. Demikian juga atasan yang bersifat otoriter, tidak memberi kesempatan kepada bawahan untuk menciptakan cara kerja baru. Selain atasan teman-teman kerja karyawan juga berpengaruh terhadap kemunculan ide-ide kreatif dari seseorang. Ide yang tidak mendapat sambutan, penghargaan, bahkan ide tersebut ditertawakan atau diejek akan menimbulkan keengganan bagi seseorang untuk memunculan ide baru. c. Hambatan yang berasal dari lingkungan keluarga Keluarga adalah tempat anak-anak mula-mula belajar mengemukakan pendapat atau ide-ide mulai dari yang paling sederhana sampai ide yang paling tinggi kompleks. Bila orang tua kurang memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir kreatif maka dorongan anak untuk berpikir kreatif akan hilang karena takut disalahkan, ditertawakan, atau dianggap aneh-aneh. 5. Sedangkan menurut Basrowi,2011:42, hambatan dalam berpikir kreatif adalah adanya pembatasan-pembatasan dalam berpikir. Pembatasan- pembatasan tersebut adalah pembatasan situasi dan pembatasan mental. Pembatasan situasi adalah pembatasan yang nyata, misalnya keterbatasan uang, umur, waktu, fisik, pendidikan, dan norma dalam masyarakat. Semua itu adalah fakta yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang. Pembatasan mental adalah pikiran-pikiran yang membatasi proses berpikir 41 kreatif seseorang. Misalnya kekhawatiran seseorang tentang dana terbatas, waktu yang tidak cukup, pihak lain yang enggan membantu, dan sebagainya. 6. Pengertian Inovatif Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau trobosan baru. Sedangkan kemampuan inovatif adalah seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang atau gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Basrowi,2011: 35. 7. Pentingnya Inovatif Apabila wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan usahanya, ia harus membuat produk-produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru sebab dalam dunia bisnis pada zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovasi tidak akan berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam berwirausaha. Keterlambatan berinovasi dalam produk dan pelayanan akan mengakibatkan kegagalan bagi seorang wirausaha. Dengan adanya bisnis, akan membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi Joseph Schumpeter dalam Basrowi, 2011: 35. Menurut basrowi, ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain sebagai berikut: a. Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovasi.