79
Hipotesis II H02 : Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
Ha2 : Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
Hipotesis III H03 : Tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Sleman. Ha3 : Ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Hipotesis IV
H04 : Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di
Kabupaten Bantul. Ha4 : Ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul.
Hipotesis V H05 : Tidak ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Ha5 : Ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Pengujian Hipotesis
1 Untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-Square.
Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: a
Mencari Nilai Chi-Square x
2
Uji Chi-Square x
2
digunakan untuk menguji perbandingan variabel adapun rumusnya adalah sebagai berikut Siregar,
2010: 231: ∑
Keterangan: f
o
: frekuensi observasi f
e
: frekuensi yang diharapkan x
2
: Chi-Square jika frekuensi harapan f
e
tidak diketahui maka dapat dicari dengan rumus:
∑
Keterangan: n : jumlah data
b Kriteria Pengujian
Jika nilai Asymp.sig dari 0,05 maka Ho diterima yang menunjukkan tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi,
pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif
terhadap intensi berwirausaha siswai SMK kelas XI di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kabupaten Bantul maka tidak perlu dilakukan penentuan besarnya derajat asosiasi. Jika Ha diterima yang menunjukkan
ada pengaruh c maka langkah selanjutnya mencari besarnya derajat asosiasi.
c Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi
Apabila Ha diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas mempengaruhi variabel
terikat, maka koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C
max
, adapun rumusnya adalah sebagai berikut Sudjana, 2002: 282:
√
√
Keterangan: C
: Koefisien kontingensi C
max
: Koefisien kontingensi maksimum x
2
: Koefisien Chi-Square m
: Jumlah minimum antara baris dan kolom n
: Banyaknya sampel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Secara umum kriteria rasio CC
max
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.23 Kriteria Rasio CC
max
CC
max
Interpretasi
0,80 – 1,000
Sangat Tinggi 0,60
– 0,799 Tinggi
0,40 – 0,599
Sedang 0,20
– 0,399 Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien
kontingensi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows.
d Penarikan Kesimpulan Hipotesis
Jika nilai Sig α = 0,05, maka H
a
diterima. Artinya ada pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan,
akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswai
SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05 maka H
diterima. Artinya ada tidak pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses
terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswai
SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2016 dengan
subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama
Bantul dan SMK 17 Bantul. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan
peneliti berjumlah 6 variabel, yaitu intensi berwirausaha, kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang
pekerjaan orang tua dan kreatifitas dan inovatif. Variabel – variabel tersebut
akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II.
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 185 siswa SMK kelas XI. Selanjutnya pada bagian ini akan disajikan data hasil penelitian dalam
bentuk tabel dan perhitungan nilai-nilai statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows serta pembahasan hasil penelitian.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Asal Sekolah
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
No Asal Sekolah
F Frekuensi Relatif
1. SMK N 1 Bantul
135 73,91
2. SMK Putra Tama Bantul
40 21,62
3. SMK 17 Bantul
10 5,40
Jumlah 185
100 Lampiran 2; Data Induk Responden
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah 185 siswa. Rinciannya sebagai
84
berikut: 135 siswa 73,81 dari SMK N 1 Bantul, 40 siswa 21,62 dari SMK Putra Tama Bantul, dan 10 siswa 5,40 dari SMK 17
Bantul. b.
Status Sekolah
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah
No Asal Sekolah
Status F
Frekuensi Relatif
1. SMK N 1 Bantul
Negeri 135
73 2.
SMK Putra
Tama Bantul
Swasta 50
27 3.
SMK 17 Bantul Swasta
Jumlah
185 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 185 yang terdiri dari 135 siswa 73
dari SMK Negeri dan 50 siswa 27 dari SMK Swasta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden berasal
dari SMK Negeri.
2. Deskritif Variabel penelitian
a. Intensi Berwirausaha
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 7 butir dari 9 butir. Jadi jumlah butir pertanyaanpernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 7, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 7 x 5 = 35, sedangkan untuk skor minimum adalah
7 x 1 = 7. Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
85
Tabel 4.3 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Intensi Berwirausaha
No Interval
Frekuensi Presentasi
Kategori 1.
30 – 35
64 34,59
Sangat Tinggi
2. 25
– 30 108
58,37 Tinggi
3. 23
– 25 11
5,94 Sedang
4. 20
– 23 1
0,55 Rendah
5. 7
– 20 1
0,55 Sangat Rendah
Jumlah 185
100 Lampiran 2; Data Induk Responden
Tabel 4.3 menunjukkan 185 siswa yang menjadi responden. Adapun gambaran sebenarnya menunjukkan bahwa 64 siswa-siswi
34,59 memiliki intensi berwirausaha dengan kategori sangat tinggi, 108 siswa-siswi 58,37 memiliki intensi berwirausaha dengan
kategori tinggi, 11 siswa-siswi 5,94 memiliki intensi berwirausaha dengan kategori rendah, 1 siswa-siswi 0,55 memiliki intensi
berwirausaha dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata- rata mean = 28,51, nilai tengah median = 29, nilai modus = 29, dan
standard deviasi 2,891. Dengan demikian, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa intensi berwirausaha siswa-siswi SMK N 1 Bantul,
SMK Putra Tama Bantul, dan SMK 17 Bantul dapat dikategorikan
Tinggi.
b. Kebutuhan Akan Prestasi
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 9 butir dari 11 butir. Jadi jumlah butir pertanyaanpernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 9, jumlah skor maksimum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yang dicapai adalah 9 x 5 = 45, sedangkan untuk skor minimum adalah 9 x 1 = 9.
Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
Tabel 4.4 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Kebutuhan Akan Prestasi
No Interval
Frekuensi Presentasi
Kategori 1.
38 – 45
89 48,11
Sangat Tinggi
2. 33
– 38 84
45,41 Tinggi
3. 29
– 33 10
5,40 Sedang
4. 25
– 29 1
0,54 Rendah
5. 9
– 25 1
0,54 Sangat Rendah
Jumlah 185
100 Lampiran 2; Data Induk Responden
Tabel 4.4 menunjukkan 185 siswa yang menjadi responden. Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 89 siswa 48,11
memiliki kebutuhan akan prestasi dengan kategori sangat tinggi, 84 siswa 45,41 memiliki kebutuhan akan prestasi dengan kategori
tinggi, 19 siswa 5,40 memiliki kebutuhan akan prestasi dengan kategori sedang, 1 siswa 0,54 memiliki kebutuhan akan prestasi
dengan kategori rendah, dan 1 siswa 0,54 memiliki kebutuhan akan prestasi dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata
mean = 37, nilai tengah median = 41, nilai yang sering muncul modus = 40, dan standard deviasi 3,49. Dengan demikian, secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan prestasi pada siswa-siswi SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul, dan SMK 17
Bantul dinilai Tinggi.
87
c. Pendidikan Kewirausahaan
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 6 butir dari 6 butir. Jadi jumlah butir pertanyaanpernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 6, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 6 x 5 = 30, sedangkan untuk skor minimum adalah
6 x 1 = 6. Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
Tabel 4.5 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian Pendidikan
Kewirausahaan
No Interval
Frekuensi Presentasi
Kategori 1.
25 -30 47
25,40 Sangat Baik
2. 22
– 25 82
44,32 Baik
3. 19
– 22 41
22,16 Cukup
4. 17
– 19 11
5,94 Tidak Baik
5. 6
– 17 4
2,16 Sangat Tidak
Baik Jumlah
185 100
Lampiran 2; Data Induk Responden Tabel 4.5 menunjukkan 185 siswa-siswi yang menjadi
responden. Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 47 siswa 25,40 menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan
kategori sangat baik, 82 siswa 44,32 menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan kategori baik, 41 siswa 22,16
menyatakan pendidikan kewirausahaan dengan kategori cukup, 11 siswa 5,94 menyatakan pendidikan kewirausahaan dengan kategori
tidak baik, dan 4 siswa 2,16 menyatakan pendidikan kewirausahaan dengan kategori sangat tidak baik. Hasil perhitungan
88
rata-rata mean = 23, nilai tengah median = 26, nilai yang sering muncul modus = 25, dan standard deviasi 2,87. Dengan demikian,
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan kewirausahaan siswa-siswi SMK N 1 Bantul, SMK Putra Tama Bantul
dan SMK 17 Bantul dinilai Baik.
d. Akses Terhadap Modal
Jumlah variabel yang dinyatakan valid sebanyak 4 butir dari 4 butir. Jadi jumlah butir pertanyaanpernyataan kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian sebanyak 4, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 4 x 5 = 20, sedangkan untuk skor minimum adalah
4 x 1 = 4. Berikut tabel perhitungan dan inteprestasi atas data yang diperoleh:
Tabel 4.6 Perhitungan dan Inteprestasi Penilaian
Akses Terhadap Modal
No Interval
Frekuensi Presentasi
Kategori 1.
17 – 20
28 15,13
Sangat Mudah 2.
15 – 17
55 29,73
Mudah
3. 13
– 15 66
35,67 Sedang
4. 11
– 13 27
14,59 Sulit
5. 4
– 11 9
4,86 Sangat Sulit
Jumlah 185
100 Lampiran 2; Data Induk Responden
Tabel 4.6 menunjukkan 185 siswa yang menjadi responden. Adapun gambarannya menunjukkan bahwa 28 siswa 15,13
menyatakan bahwa akses terhadap modal dengan kategori sangat mudah, 55 siswa 29,73 menyatakan bahwa akses terhadap modal
dengan kategori mudah, 66 siswa 35,67 menyatakan bahwa akses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI