Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

b Apabila pilihannya benar tetapi alasannya kurang tepat mendekati benar maka akan memperoleh nilai 4 empat. c Apabila pilihannya benar tetapi alasannya salah dan yang tidak menuliskan alsan terhadap pilihan maka akan memperoleh nilai 3 tiga. d Apabila pilihannya salah dan prosesnya hampir mendekati benar, maka akan memperoleh nilai 2 dua. e Apabila pilihannya salah dan alasannya salah poinnya 1 satu. f Poin satu 1 juga berlaku untuk apabila pilihannya salah dan tidak ada alasan. g Tidak menjawab poinnya 1 satu. 2. Soal esay Jumlah soal test esay ada satu 1 soal dan skor maksimum nilainya adalah 25 poin sehingga total poin untuk soal esay adalah 25 poin. Berikut pedoman penilaiannya: a Hanya menulis kembali soal yang diberikan maka akan mendapatkan nilai 125 dari skor untuk tiap soal atau mendapat poin 1 ; b Hanya mengerjakan setengah bagian dari penyelesaiannya akan mendapatkan point setengah dari skor max untuk nomor tersebut yaitu 15; c Jika mengerjakan hanya tiga perempat bagian akan memperoleh nilai 20; d Mengerjakan semua dan pada hasil akhirnya bernilai salah karena kesalahan perhitungan kalkulator, dinilai prosesnya jika kesalahan hanya pada perhitungan secara matematis, maka mendapatkan point 25; e Mengejakan semua soal dan hasil akhirnya bernilai benar, maka mendapatkan poin 25.

H. Validitas

Hasil penelitian dapat ditentukan valid atau tidaknya dilihat dari instrumen yang digunakan dalam penelitian baik atau tidak. Baik disini maksudnya apakah sudah bisa mengukur apa yang diharapkan peneliti dalam melakukan penelitian. Apabila suatu instrumen yang digunakan tidak valid maka hasil yang diperoleh juga diragukan. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau content validity. Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas isi apabila isi dari instrumen yang digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang ingin diukur. Validitas instrumen soal ditunjukkan pada kisi-kisi soal Tabel 3.1.

I. Analisisis Data

1. Mengetahui Peningkatan Pengetahuan kognitif siswa-siswi a. Uji pretest untuk kelas kontrol dan kelas treatmen Uji ini digunakan untuk melihat apakah tingkat pengetahuan awal kelas treatmen dan kelas kontrol sama, Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan uji t kelompok independent dan perhitungan menggunakan program SPSS. 1. Klasifikasi Pretest Kelas XI IA3 Kelas Treatmen Untuk kelas XI IA3 skor maksimumya adalah 75 sedangkan skor minimumnya adalah 11, maka dibuat tabel untuk kategorisasi secara umum sebagai berikut: Tabel 3.4 Kategorisasi Nilai Kognitif Kelas Treatmen. Interval skor Kategori Frekuensi Prosentasi 63-75 Sangat Baik 50-62 Baik 37-49 Cukup 24-36 Buruk 11-23 Sangat Buruk 2. Klarifikasi Hasil Kelas XI IA4 Kelas Kontrol Untuk kelas XI IA4 skor maksimunya adalah 75 sedangkan skor minimumnya adalah 11, maka dibuat tabel untuk kategorisasi secara umum sebagai berikut: Tebel 3.5 Nilai Kategorisasi Kognitif Kelas Kontrol. Interval skor Kategori Frekuensi Prosentasi 63-75 Sangat Baik 50-62 Baik 37-49 Cukup 24-36 Buruk 11-23 Sangat Buruk b. Membandingkan pretest dan posttest pada kelas treatmen untuk melihat peningkatan kognitif siswa dengan menggunakan proyek dengan menggunakan uji t untuk kelompok yang dependen. c. Membandingkan hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol untuk melihat peningkatan kognitif siswa dengan menggunakan metode yang konvensional dengan menggnakan uji t untuk kelompok dependen. Rumus uji t kelompok dependen : t rel = ̅ ̅ √ ∑ ∑ Rumus uji t kelompok independen : a. Untuk N1= N2 t= ̅ ̅ √ b. Untuk N1 ≠ N2

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI MIA 1 PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI SMA NEGERI 1

0 4 19

Pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep gerak dan gaya pada siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Maumere

0 1 293

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X MIPA 6 DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 WONOSARI KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 19

PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BOYOLALI.

0 1 17

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR DAN KOGNITIF FISIKA SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIK KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO.

1 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI GERAK HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA N 1 BOYOLALI.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MPPKB) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA

0 0 7

Penggunaan Media Google Cardboard Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas XI IPA 3 SMA Negeri Kebakkramat - UNS Institutional Repository

0 0 17