Filsafat Kontruktivisme LANDASAN TEORI
Cara pembelajaran Fisika untuk kalangan siswa Sekolah Menengah Atas tentunya memiliki cara yang berbeda dengan siswa-siswi Sekolah Menengah
Pertama atau Sekolah Dasar. Seperti yang dijelaskan oleh Suparno 2013:15 bahwa untuk kalangan siswa-siswi SMA diharapkan siswa-siswi sudah bisa
berpikir secara abstrak, meskipun pembelajaran melalui indera masih sangat dibutuhkan.
Menurut Bertens 2005:1-2 salah satu cara belajar adalah memiliki strategi. Menurutnya setiap usaha besar yang dikerjakan oleh manusia memiliki
tujuan tertentu. Untuk bisa mencapai keinginan yang kita kehendaki perlu strategi tertentu pula. Strategi disini sangat penting untuk mengatur bagaimana suatu
tujuan tertentu dapat terpenuhi dengan baik. Strategi juga dapat dipahami sebagai suatu metode, karena metode merupakan jalan atau cara yang akan dilalui atau
dilakukan untuk bisa mencapai tujuan tertentu. Dengan memiliki metode atau strategi tertentu usaha kita akan menjadi terarah dan akan memperoleh hasil yang
sangat memuaskan. Contohnya dalam mempelajari nilai muatan per massa elektron em. Secara kasat mata kita tidak akan menemukan elektron dengan
begitu saja, sehingga kemudian kita bisa menimbang berapa massa dari elektron tersebut dengan muatannya. Namun kita akan dapat menentukannya apabila kita
sudah melakukan salah satu metode tertentu misalnya dengan praktikum untuk menentukan nilai perbandingan em tersebut.
Metode belajar menurut Daryano dan Rahardjo 2012:148 adalah suatu cara atau teknik yang akan digunakan pengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode belajar antara lain:
1 Kesesuaian dengan tujuan yang akan dicapai
2 Waktu yang diperlukan
3 Kelengkapan fasilitas
4 Jenis dan karakteristik pembelajaran.