PENDAHULUAN Penggunaan model proyek untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan karakter siswa - siswi kelas XI IPA pada pembelajaran gerak parabola di SMA Negeri 1 Maumere.

pengetahuan tidak dapat ditransfer atau dipindahkan begitu saja, karena setiap orang mengkontruksi pengetahuannya sendiri.

B. Hakekat Belajar

1. Pengertian Belajar Menurut Daryanto dan Rahardjo 2012:16 belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar seseorang akan diajak untuk dapat berinteraksi terhadap situasi yang dihadapinya, karena seseorang akan memahami situasi kesulitannya dengan belajar, kemudian akan mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapinya. Menurut Irham dan Wiyani 2014:116-117 belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan menetap disebabkan karena adanya interaksi belajar antara individu dengan lingkungan belajarnya. Hal ini menunjukkan adanya perubahan lain yang diperoleh orang dalam belajar, yaitu dengan perubahan tingkah laku secara permanen. Tingkah lakunya akan berkembang sesuai dengan cara menghadapi persoalan yang dihadapi dalam belajar. Hal ini juga dikemukakan oleh Surya 2004:7 bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal, yakni: 1 Belajar merupakan suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungan belajarnya. 2 Dalam belajar terjadi perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen 3 Hasil belajar ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan 4 Adanya peranan keperibadian dalam proses belajar antara lain aspek motivai, emotional, sikap dan sebagainya. 2. Komponen-komponen Belajar Menurut Sugiyono dan Hariyanto dalam Irham dan Wiyani 2014:119 komponen belajar mencakup: 1 Tujuan Belajar Suatu proses belajar selalu dimulai dengan adanya tujuan-tujuan tertentu dalam pembelajaran yang ingin diketahui oleh orang. Pada dasarnya orang akan mau mempelajari sesuatu jika sudah memiliki tujuan yang jelas dari apa yang dipelajarinya. 2 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran merupakan bahan yang akan dipelajari yang sudah tersusun rapi untuk dipelajari dan dikembangkan dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran tidak akan terwujud jika belum ada materi pembelajaran yang dipelajari. 3 Kondisi Siswa Hal ini sangat penting dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran akan berfungsi dengan baik apabila kondisi siswa dalam keadaan baik. Indikator kondisi siswa dalam keadaan baik adalah kesiapan siswa dalam menerima proses pembelajaran serta siswa selalu mencari tahu segala kesulitan yang dipelajarinya Tiga komponen belajar yang sudah diuraikan di atas merupakan komponen pokok dari suatu pembelajaran yang dapat membantu para siswa-siswi atau pembelajar untuk terus giat dalam belajar. Selain itu juga bagi para guru atau fasilitator untuk selalu memperhatikan komponen-komponen tersebut dalam pembelajaran.

C. Hakekat Fisika

1. Pengertian Menurut Carin dan Sund 1989, Fisika atau sains adalah salah satu jalan untuk berpikir agar bisa memahami dunia. Hal ini menunjukkan bahwa sains atau Fisika memiliki peran yang sangat penting bagi manusia agar bisa memahami segala fenomena dan kejadian-kejadian alam yang mungkin sulit diselesaikan dengan disiplin ilmu yang lain. Para ilmuwan disini bekerja sebagai orang yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam, eksperimen, observasi dan lain sebagainya. Menurut Gedgarve 2009, sains atau Fisika dalam bahasa latin artinya “untuk mengetahui”. Maka sains sebagai body of knowledge memiliki dua hal yang sangat penting, yakni sains sebagai produk dan sains sebagai proses. Rizzi 2012 dalam sebuah jurnal “Nature Physics, Modern and Ancient” menyebutkan bahwa Fisika merupakan pembelajaran segala hal tentang segala fenomena Fisika. Fisika mempelajari segala sesuatu yang terjadi di alam. Ketiga pemahaman di atas menunjukkan bahwa sains atau Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan sebagai ilmu yang sangat penting bagi manusia untuk bisa memahami dan mengetahui tentang dunia karena memiliki dua unsur penting dalam sains, yakni sains sebagi produk dan sains sebagai proses. 2. Cara Pembelajaran Fisika untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Belajar bukanlah menghafal, bahkan ini sudah diterapkan dari siswa sekolah menengah pertama. Belajar adalah bagaimana suatu pengetahuan atau ilmu tersebut dapat dikontruksi oleh si pembelajar, sehingga ilmu atau pengetahuan itu tidak dapat ditransfer begitu saja, karena setiap manusia memiliki kontruksi pengetahuannya masing-masing. Dalam konteks belajar, ini berarti siswa tersebut dapat mengalaminya sendiri bagaimana suatu pengetahuan itu dibentuk sehingga si pembelajar tersebut akan dengan mudah menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapinya. Cara pembelajaran Fisika untuk kalangan siswa Sekolah Menengah Atas tentunya memiliki cara yang berbeda dengan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama atau Sekolah Dasar. Seperti yang dijelaskan oleh Suparno 2013:15 bahwa untuk kalangan siswa-siswi SMA diharapkan siswa-siswi sudah bisa berpikir secara abstrak, meskipun pembelajaran melalui indera masih sangat dibutuhkan. Menurut Bertens 2005:1-2 salah satu cara belajar adalah memiliki strategi. Menurutnya setiap usaha besar yang dikerjakan oleh manusia memiliki tujuan tertentu. Untuk bisa mencapai keinginan yang kita kehendaki perlu strategi tertentu pula. Strategi disini sangat penting untuk mengatur bagaimana suatu tujuan tertentu dapat terpenuhi dengan baik. Strategi juga dapat dipahami sebagai suatu metode, karena metode merupakan jalan atau cara yang akan dilalui atau dilakukan untuk bisa mencapai tujuan tertentu. Dengan memiliki metode atau strategi tertentu usaha kita akan menjadi terarah dan akan memperoleh hasil yang sangat memuaskan. Contohnya dalam mempelajari nilai muatan per massa elektron em. Secara kasat mata kita tidak akan menemukan elektron dengan begitu saja, sehingga kemudian kita bisa menimbang berapa massa dari elektron tersebut dengan muatannya. Namun kita akan dapat menentukannya apabila kita sudah melakukan salah satu metode tertentu misalnya dengan praktikum untuk menentukan nilai perbandingan em tersebut. Metode belajar menurut Daryano dan Rahardjo 2012:148 adalah suatu cara atau teknik yang akan digunakan pengajar untuk mencapai tujuan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI MIA 1 PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI SMA NEGERI 1

0 4 19

Pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep gerak dan gaya pada siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Maumere

0 1 293

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X MIPA 6 DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 WONOSARI KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 19

PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BOYOLALI.

0 1 17

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR DAN KOGNITIF FISIKA SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIK KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO.

1 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI GERAK HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA N 1 BOYOLALI.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MPPKB) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA

0 0 7

Penggunaan Media Google Cardboard Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas XI IPA 3 SMA Negeri Kebakkramat - UNS Institutional Repository

0 0 17