Data DATA DAN ANALISA DATA

Tabel 4.6 Kategorisasi Pemahaman Awal Siswa Kelas XI IA3 Interval skor Kategori Frekuensi Prosentasi 63-75 Sangat Baik 50-62 Baik 37-49 Cukup 24-36 Buruk 5 17,86 11-23 Sangat Buruk 23 82,14 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa tentang gerak parabola pada umumnya sangat buruk dengan prosentase sebesar 82,14, dan sekitar 17,86 siswa masuk dalam kategori buruk untuk awal pemebelajaran gerak parabola. Jadi secara umum pemahaman awal siswa tentang gerak parabola adalah sangat buruk karena rata-ratanya hanya 21 lihat tabel 4.1 dan masuk dalam kategori sangat buruk.

1.2 Pemahaman Awal Siswa Kelas Kontrol XI IA4

Untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap pembelajaran maka perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana pemahaman awal siswa tentang suatu pembelajaran. Jumlah siswa yang dianalisis untuk kelas ini adalah sebanyak 30 siswa. Berikut tabel klarifikasi skor standar kemampuan siswa: Tabel 4.7 Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa Kelas XI IA4 Interval skor Kategori Frekuensi Prosentasi 63-75 Sangat Baik 50-62 Baik 37-49 Cukup 24-36 Buruk 3 10 11-23 Sangat Buruk 27 90 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa tentang gerak parabola pada umumnya sangat buruk dengan prosentase siswa yang bernilai sangat buruk adalah 90 sedangkan 10 siswa masuk dalam kategori buruk. Jadi secara umum pemahaman awal siswa tentang gerak parabola adalah sangat buruk karena rata-ratanya hanya 21,13 lihat tabel 4.3. Membandingkan nilai pretest kelas treatmen dan kontrol menggunakan uji t untuk kelompok independen pada aplikasi SPSS, diperoleh hasil seperti tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Hasil Uji t Kelompok Independent pretest kelompok treatmen dan kontrol Group Statistics Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Skor 1 30 21.1333 2.81294 .51357 2 28 21.0000 3.95343 .74713 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai uji t untuk kelompok independen adalah 0,147 dengan p = 0,884 α = 0,05, maka Ini berarti tidak signifikan, artinya tidak ada perbedaan antara kelas treatmen dengan kelas kontrol. Kemampuan kognitif awal kelas treatmen dan kelas kontrol sama dalam kategorisasi sangat buruk.

2. Membandingkan Nilai Pretest dan Posttest untuk Kelas Treatmen

2.1 Klasifikasi Hasil Posttest Kelas Treatmen Tabel 4.9 berikut ini merupakan hasil klasifikasi kognitif siswa belajar gerak parabola menggunakan treatment proyek. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Differenc e 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Skor Equal variances assumed .734 .395 .149 56 .882 .13333 .89624 -1.66206 1.92873 Equal variances not assumed .147 48.469 .884 .13333 .90662 -1.68909 1.95576 Tabel 4.9 Pemahaman Akhir Siswa Kelas XI IA3 Interval skor Kategori Frekuensi Prosentasi 63-75 Sangat Baik 50-62 Baik 37-49 Cukup 1 3,57 24-36 Buruk 15 53,57 11-23 Sangat Buruk 12 42,86 2.2 Penjelasan Hasil Klasifikasi Hasil yang diperoleh dari tabel di atas adalah 42,86 siswa sangat buruk, 53,57 siswa buruk dan 3,57 siswa cukup dan meannya 24,78. 2.2.1 Klarifikasi Data Dari tabel di atas adanya perkembangan kemampuan pemahaman para siswa tentang gerak parabola melalui proyek yang dikerjakannya. Pada awalnya hampir sebagian besar siswa berada dalam kategori sangat buruk pada pemahaman gerak parabola 82,14, tetapi setelah belajar menggunakan treatment proyek kategori sangat buruk hanya sekitar 42,86 dari jumlah siswa. Sekitar 53,57 siswa masuk dalam kategori buruk dan 3,57 siswa masuk dalam kategori cukup baik. 2.2.2 Uji t Kelompok Dependen Untuk mengetahui apakah treatmen proyek yang digunakan ini berhasil atau tidak, maka peneliti menganalisis nilai hasi pretest dan posttest dengan program SPSS lewat Uji t untuk kelompok dependen adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil analisis uji t nilai pretest dan Posttest kelas XI IA3. Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pretest 21.0000 28 3.95343 .74713 posttest 24.7857 28 5.02112 .94890 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 pretest – posttest - 3.7857 1 6.82781 1.29034 -6.43326 -1.13816 -2.934 27 .007

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI MIA 1 PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI SMA NEGERI 1

0 4 19

Pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep gerak dan gaya pada siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Maumere

0 1 293

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X MIPA 6 DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 WONOSARI KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 19

PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BOYOLALI.

0 1 17

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR DAN KOGNITIF FISIKA SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIK KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO.

1 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI GERAK HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA N 1 BOYOLALI.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MPPKB) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA

0 0 7

Penggunaan Media Google Cardboard Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas XI IPA 3 SMA Negeri Kebakkramat - UNS Institutional Repository

0 0 17