Manfaat Penulisan Menggali spiritualitas Santo Yohanes Paulus II sebagai sumber inspirasi bagi pelayanan katekis di zaman sekarang.

12 lebih menyoroti kisah hidup dan pelayanan sebelum terpilih menjadi Paus. Topik 4 lebih menyoroti kisah hidup, pelayanan dan perjuangan selama menjabat takhta suci, terutama penderitaan yang dialaminya karena justru itulah yang menjadi kekhasan dari keunggulan pelayanan St. Yohanes Paulus II. Topik 5 menyoroti hal-hal yang menarik dari pribadi St. Yohanes Paulus II yang mengungkapkan kebesaran dan keunggulan beliau. Sedangkan bagian kedua terdiri dari 4 topik yang menjadi sumber belajar utama dalam pembahasan bab-bab selanjutnya.

A. Mengenal Kisah Hidup dan Pelayanan St. Yohanes Paulus II

1. Kisah Hidup Sebelum Menjadi Imam

Leonora Wilson dalam buku kecil tulisannya yang berjudul Karol dari Polandia mengisahkan kehidupan masa kecil St. Yohanes Paulus II. Karol Wojtyla adalah nama lahir St. Yohanes Paulus II. Dalam bahasa Inggris Karol berarti Charles. Nama keluarga Karol adalah Wojtyla. St. Yohanes Paulus II lahir pada tanggal 18 Mei 1920 di sebuah kota kecil bernama Wadowice di Negara Polandia. Rumah Wojtyla terletak di Church Street No. 7. Keluarga Wojtyla bukanlah keluarga yang kaya. Rumah yang mereka tempati adalah sebuah rumah yang biasa-biasa saja Wilson, 2004: 6-7. Berdasarkan tulisan Leonera Wilson 2004:8-9 ayah Wojtyla adalah seorang tentara. Dalam benak Wojtyla, nantinya dia juga akan menjadi seorang tentara yang baik seperti ayahnya. Wojtyla mempunyai seorang saudara yang bernama Edmund berusia dua belas tahun lebih tua daripadanya. Setiap hari ayah Wojtyla akan berangkat kerja, Edmund berangkat ke sekolah, manakala Wojtyla PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 tinggal di rumah bersama ibunya. Ibu Wojtyla, nyonya Wojtyla tidak memiliki pekerjaan tetap. Wojtyla sejak usia dini sudah mendapat didikan yang sangat bagus dari ibunya dan belajar berdoa secara mandiri. Wojtyla sangat menyukai ketika ibunya bercerita tentang Allah, Yesus, Bunda Maria, dan tentang Gereja. Memasuki usia Sekolah Dasar yaitu tujuh tahun, Wojtyla bersekolah di sekolah militer yaitu sekolah khusus putra Wilson, 2004:14. Semenjak memasuki usia sekolah, Wojtyla semakin aktif dan semakin berkembang dalam banyak hal terutama bidang olahraga. Wojtyla dipanggil Lolek oleh teman- temannya. Tidak lama setelah ulang tahun yang kesembilan, Wojtyla mengalami kesedihan karena ibunya telah meninggal Wilson, 2004:16. Setelah selesai di sekolah militer, Wojtyla melanjutkan belajarnya di sekolah lain dan belajar lebih banyak tentang matematika, menulis dan ilmu pengetahuan yang lainnya Wilson, 2004:18. Wojtyla pun semakin pintar dan semakin aktif melaksanakan banyak kegiatan bersama teman-temannya. Namun baru saja setahun di sekolah baru ini, saudaranya Edmund mengalami sakit dan tidak kunjung sembuh. Saudaranya Edmund akhirnya meninggal Wilson, 2004:19. Leonora Wilson 2004:20-21 selanjutnya mengisahkan kebingungan Wojtyla dalam menentukan masa depannya. Setelah tamat dari sekolah menengah atas, Wojtyla masih belum jelas tentang masa depannya. Keinginannya untuk menjadi tentara sudah hilang. Selama masa ini Wojtyla sangat aktif datang ke Gereja untuk berdoa dengan harapan mendapat petunjuk akan mau jadi apa nantinya. Dalam hati Wojtyla terjadi pergulatan pilihan antara jadi bintang film PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI