Sekularisasi dan Sekularisme TANTANGAN DAN PELAYANAN KATEKIS ZAMAN INI

77 Direktorium Formatio Iman, 2014:19. Baik fundamentalisme maupun radikalisme sama-sama merusak dan mencemari keragaman, yang akhirnya menimbulkan kekacauan dan kerusakan kesejahteraan hidup bersama. Sementara globalisasi memunculkan budaya baru yang juga mempengaruhi kehidupan beragama umat. Fundamentalisme adalah sikap yang menganggap kelompok atau agamanya sendiri yang benar, karena itu tidak dapat bertoleransi dan berdialog dengan yang lain. Fundamentalisme agama memusatkan diri pada agamanya dan menutup diri terhadap keberadaan agama lain. Gerakan fundamentalisme agama adalah untuk menjadikan hukum agamanya sebagai hukum positif bagi semua orang Direktorium Formatio Iman, 2014:19. Radikalisme merupakan suatu gerakan untuk kembali kepada akar kepercayaan tetapi selalu berkecenderungan kemudian beralih kepada ideologi yang fanatik Direktorium Formatio Iman, 2014:19. Sikap dan tindakan fanatik dalam kenyataan tidak pernah memperbaiki agamanya sebaliknya mencemari agama yang bersangkutan. Dalam kehidupan berbudaya lokal muncul dan berkembang pula suatu budaya lain akibat globalisasi dan sekularisasi. Proses globalisasi dan sekularisasi menghapus batas-batas pemisah sehingga terjadilah pertemuan antara budaya populer dan budaya lokal atau tradisional Direktorium Formatio Iman, 2014:20. Budaya populer ini akhirnya masuk dalam kehidupan dan praktek-praktek kerohanian umat. Budaya baru ini menjadi tantangan baru bagi pelayanan karena jika tidak disikapi secara serius dan bijaksana akan menghapus nilai Injil yang sudah tertanam dalam kehidupan umat. Menghadapi globalisasi budaya yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 semakin masuk dalam kehidupan umat, Gereja kini dipanggil untuk melakukan evangelisasi kebudayaan Direktorium Formatio Iman, 2014:20.

6. Rusaknya Keutuhan Ciptaan dan Lingkungan Hidup

Rusaknya keutuhan ciptaan dan lingkungan hidup dapat dinilai sebagai kegagalan manusia dalam melaksanakan tugas untuk menjaga, memelihara dan melestarikan alam ciptaan Direktorium Formatio Iman, 2014:21. Akibat dari sekularisme yang melahirkan isme-isme lainnya seperti materialisme, konsumerisme dan egosentrisme alam menjadi objek untuk dikeruk kekayaannya demi memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga terjadilah pencemaran dan kerusakan alam ciptaan. Rusaknya lingkungan hidup mengakibatkan terjadinya bencana-bencana yang memperparah kerusakan alam ciptaan itu sendiri. Kesalahan fatal manusia adalah eksploitasi secara terus menerus namun tidak diimbangi dengan usaha penjagaan dan pelestarian alam. Gereja sesungguhnya sadar perlunya menumbuhkan sikap yang benar terhadap lingkungan hidup Direktorium Formatio Iman, 2014:21. Penjagaan dan pelestarian keutuhan lingkungan hidup tidak hanya semata-mata melaksanakan tugas dasar manusia tetapi demi kelangsungan alam dan kehidupan generasi penerus atau Gereja masa depan. Oleh sebab itu sangat mendesak bahwa alam yang tercemar dan rusak harus dipulihkan dan diselamatkan. Direktorium Formatio Iman 2014:16 menyebutkan “manusia harus menjalani pertobatan ekologis”. Hal ini tidak mudah karena perlu mengubah paradigma antroposentris PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI