Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau terhadap

minyak atsiri daun sirih hijau yang digunakan. Minyak atsiri bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen udara, sinar matahari, dan panas karena terdiri dari berbagai macam komponen penyusun Gunawan and Mulyani, 2004. Minyak atsiri daun sirih hijau yang diperoleh dari CV. Nusa Aroma Tangerang tetap digunakan pada penelitian ini. Hal ini karena minyak atsiri daun sirih hijau yang diperoleh dari CV. Nusa Aroma Tangerang mengandung eugenol sebesar 14,8 dan kavibetol sebesar 11,4 untuk dapat menghasilkan aktivitas antibakteri lampiran 1. Menurut hasil penelitian Arambawela et al. 2005 bahwa minyak atsiri daun sirih hijau memiliki kandungan eugenol sebesar 9,72- 13,41 dan kavibetol sebesar 2,12-12,55 untuk menghasilkan aktivitas antibakteri .

B. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau terhadap

Escherichia coli Pengujian aktivitas antibakteri terhadap minyak atsiri daun sirih hijau pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi minyak atsiri daun sirih hijau dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Uji ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan seberapa banyak minyak atsiri daun sirih hijau yang akan ditambahkan ke dalam sediaan. Hasil uji diameter zona hambat ditunjukkan pada gambar 3. a b c d e f Keterangan : Hasil uji antibakteri minyak atsiri daun sirih hijau. a replikasi 1 konsentrasi 6-10, b replikasi 2 konsentrasi 6-10, c replikasi 3 konsentrasi 6- 10. Gambar 3. Hasil pengukuran diameter zona hambat minyak atsiri daun sirih hijau terhadap Escherichia coli Gambar 4. Diagram hasil pengukuran diameter zona hambat minyak atsiri daun sirih hijau terhadap Escherichia coli Pada gambar 4, menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi minyak atsiri daun sirih hijau, maka semakin besar diameter zona hambat yang dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan konsentrasi 1-10, pada konsentrasi minyak atsiri daun sirih hijau 1 - 3 tidak menghasilkan aktivitas antibakteri. Pada konsentrasi minyak atsiri daun sirih hijau 4 mulai menunjukkan aktivitas antibakteri dan kontrol pelarut tidak menunjukkan adanya zona hambat yang berarti bahwa pelarut etanol 96 yang digunakan tidak memiliki aktivitas antibakteri. Hal ini sesuai dengan penelitian Arambewela et al., 2005 bahwa minyak atsiri daun sirih hijau dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Analisis statistik ANOVA dilakukan dengan membandingkan diameter zona hambat pada setiap konsentrasi. Berdasarkan hasil analisis statistik, konsentrasi minyak atsiri 4 memiliki diameter zona hambat yang berbeda signifikan dengan konsentrasi minyak atsiri 5, sedangkan konsentrasi 5 berbeda tidak signifikan dibandingkan dengan diameter zona hambat pada konsentrasi minyak atsiri 6 dan 7 p-value 0,05. Konsentrasi minyak atsiri daun sirih hijau 5 dipilih agar menghasilkan aktivitas antibakteri yang lebih besar ketika diformulasikan dalam gel. Oleh karena itu, sebanyak 5 gram minyak atsiri daun sirih hijau ditambahkan dalam formula gel dengan volume 100 ml. Namun pada penelitian ini, dilakukan penambahan minyak atsiri daun sirih hijau sebanyak 10 gram pada setiap formula gel karena volume yang digunakan sebanyak 200 ml.

C. Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau