Organoleptis dan pH Pergeseran viskositas

Berdasarkan tabel IX, perbedaan antara viskositas teoritis dengan hasil verifikasi berbeda tidak signifikan p-value 0,05 dan daya sebar teoritis dengan hasil verifikasi memiliki perbedaan tidak signifikan p-value 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau yang dibuat telah sesuai dengan teoritis yang dihasilkan dari contourplot superimposed. Hal ini membuktikan bahwa formula optimum contourplot superimposed yang diperoleh dari persamaan desain faktorial menggunakan Design Expert 9.0.4 telah valid.

F. Stabilitas Fisik Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau

Stabilitas fisik gel terkait dengan keamanan dan penerimaan konsumen sehingga perlu dilakukan pengujian stabilitas fisik gel. Parameter stabilitas fisik gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau dilihat dari organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. Parameter tersebut diamati dan diukur perubahannya selama 30 hari setelah pembuatan gel, yaitu setiap periode waktu 48 jam, 9 hari, 16 hari, 23 hari, dan 30 hari.

1. Organoleptis dan pH

Selama masa penyimpanan 30 hari tidak menunjukkan adanya perubahan warna tekstur, dan bau. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan karbopol 940 dan sorbitol mampu menghasilkan sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau yang stabil secara organoleptis. Sediaan gel yang dibuat juga tidak terdapat pertumbuhan mikroba selama penyimpanan 30 hari. Hal ini menunjukkan bahwa antimikroba natrium metabisulfit, mampu mencegah pertumbuhan mikroba. Pengujian stabilitas pH dilakukan untuk mengetahui pergeseran pH selama 30 hari. Apabila pH sediaan tidak masuk dalam range kulit manusia maka akan menimbulkan sifat iritatif. Hasil menunjukkan tidak terdapat pergeseran pH selama masa penyimpanan 30 hari lampiran 6. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan karbopol 940 dan sorbitol mampu menghasilkan sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau yang stabil secara pH.

2. Pergeseran viskositas

Stabilitas viskositas perlu diamati untuk mengetahui penurunan nilai viskositas selama masa penyimpanan 30 hari. Penurunan viskositas ini terkait dengan kemudahan gel mengalir pada saat diaplikasikan. Gambar 13. Grafik stabilitas viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau selama penyimpanan 30 hari Berdasarkan gambar 13, menunjukkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka viskositas semakin menurun. Grafik tersebut menunjukkan setiap formula memiliki penurunan viskositas yang relatif konstan pada setiap waktu pengukuran. Penurunan ini terjadi disebabkan oleh faktor pH pada penelitian ini. Karbopol 940 dapat membentuk struktur matriks gel yang sempurna pada pH 7,7 Rowe, dkk., 2009, sedangkan pada penelitian ini pH sediaan 6 sehingga dapat terjadi sineresis yaitu molekul air yang terjebak dalam matriks dapat keluar dari matriks karena matriks gel belum terbentuk sempurna. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan viskositas. Uji analisis dilakukan menggunakan t-test, yaitu membandingkan penurunan viskositas pada jam ke-48 dengan penurunan viskositas pada setiap minggu. Hasil menunjukan bahwa sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau stabil selama masa penyimpanan 30 hari karena data memiliki penurunan viskositas yang berbeda tidak signifikan p-value 0,05 pada setiap perbandingan hingga minggu ke-4 lampiran 9. Kestabilan viskositas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau disebabkan karena adanya penggunaan karbopol 940 yang dinetralkan dengan trietanolamin. Karbopol yang telah dinetralkan lebih dapat mengontrol dan menjaga viskositas gel karena ikatan hidrogen pada struktur polimer karbopol yang telah dinetralkan lebih kuat dan tidak mudah putus Barry, 1983. Struktur polimer tersebut akan menjaga viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau agar tetap stabil. Penggunaan karbopol 940 dan sorbitol pada gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau mampu menghasilkan sediaan gel yang stabil secara viskositas.

3. Pergeseran daya sebar