Definisi operasional Jenis dan Rancangan Penelitian

2. Definisi operasional

a. Gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau adalah sediaan semi solid yang terbuat dari minyak atsiri daun sirih hijau menggunakan karbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humektan, berfungsi untuk menghilangkan bakteri di tangan. b. Minyak atsiri daun sirih hijau adalah minyak atsiri dari tanaman daun sirih hijau yang diperoleh dari CV. Nusa Aroma Tangerang. c. Gelling agent adalah pembentuk gel sebagai pengental, dan untuk menstabilkan. Pada penelitian ini digunakan karbopol 940 pada level rendah 1 gram dan level tinggi 4 gram. d. Humektan adalah bahan untuk memberikan kelembaban. Pada penelitian ini digunakan sorbitol pada level rendah 2 gram dan level tinggi 10 gram. e. Sifat fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik gel yang meliputi viskositas dan daya sebar. f. Stabilitas fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan gel dalam penyimpanan yaitu pergeseran viskositas dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari pada suhu kamar. g. Daya sebar adalah kemampuan sediaan untuk menyebar pada permukaan kulit setelah pemberian tekanan. Pada penelitian ini, nilai daya sebar yang memenuhi kriteria adalah 4-7 cm. h. Viskositas adalah besarnya tahanan suatu cairan yang ada pada gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau untuk mengalir. Pada penelitian ini, nilai viskositas yang memenuhi kriteria adalah 30-90 dPa.s. i. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas gel dalam penyimpanan selama 30 hari dengan viskositas gel setelah dibuat. Pada penelitian ini, sediaan gel stabil jika pergeseran viskositas tidak lebih dari 10 dari nilai viskositas sediaan gel 48 jam setelah pembuatan. j. Pergeseran daya sebar adalah persentase dari selisih daya sebar gel dalam penyimpanan selama 30 hari dengan daya sebar gel setelah dibuat. Pada penelitian ini, sediaan gel stabil jika pergeseran daya sebar tidak lebih dari 10 dari nilai viskositas sediaan gel 48 jam setelah pembuatan. k. Desain faktorial adalah metode optimasi untuk mencari efek dari berbagai faktor atau kondisi terhadap hasil penelitian. Desain faktorial juga digunakan untuk mengetahui efek dominan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas sediaan gel. l. Faktor adalah besaran yang berefek pada respon yang dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan dua faktor yaitu komposisi gelling agent karbopol dan humektan sorbitol. m. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor. Dalam penelitian ini digunakan dua level untuk masing-masing faktor, yaitu level tinggi dan level rendah. n. Respon adalah perubahan yang dapat diamati dan dinyatakan sebagai besaran yang dapat dikuantitasikan. Dalam penelitian ini, respon adalah hasil uji sifat fisik gel yang meliputi viskositas dan daya sebar serta hasil uji stabilitas gel yang meliputi pergeseran viskositas. o. Efek adalah perubahan respon sebagai akibat dari adanya variasi level dan faktor. Nilainya dihitung dari selisih antara rata-rata respon yang timbul pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah. p. Daya antibakteri gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau adalah kemampuan dari gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau untuk menghambat atau membunuh bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan dengan diameter zona hambat yang dihasilkan. q. Zona hambat adalah zona jernih disekeliling paper disk di mana tidak terdapat pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang menunjukkan adanya aktivitas antibakteri. C. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak atsiri daun sirih hijau CV. Nusa Aroma Tangerang, karbopol 940 kualitas farmasetis, sorbitol kualitas farmasetis, trietanolamin kualitas farmasetis, natrium metabisulfit kualitas farmasetis. Semua bahan tersebut diperoleh dari PT. Brataco Yogyakarta. Media Mueller Hinton Agar MHA, media Mueller Hinton Broth MHB, bakteri uji Escherichia coli yang diperoleh dari Balai Kesehatan Yogyakarta.

D. Alat Penelitian