Salah satu tanaman yang menghasilkan minyak atsiri adalah daun sirih. Daun sirih mengandung 1-4,2 minyak atsiri. Minyak atsiri daun sirih terdiri
senyawa kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol, karbakrol, terpen, seskuiterpen, fenilpropan, dan tannin Moeljanto and Mulyono, 2003. Minyak
atsiri dari daun sirih mengandung 30 fenol dan beberapa derivatnya termasuk kavikol. Persenyawaan fenol ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan
minyak atsiri dari daun sirih juga dapat digunakan sebagai antijamur dan antioksidan Depkes RI, 2000. Kavikol memiliki daya bunuh bakteri lima kali
lebih besar dari fenol Sastrohamidjojo, 2004. Minyak atsiri daun sirih hijau mengandung fenol dan senyawa
turunannya. Salah satu senyawa turunannya adalah kavikol yang memiliki aktivitas bakterisida. Senyawa fenol berinteraksi dengan dinding sel
mikroorganisme akan terjadi perubahan struktur protein pada dinding sel bakteri dan meningkatkan permeabilitas sel sehingga pertumbuhan sel terhambat dan
menjadi rusak Moeljanto and Mulyono, 2003.
D. Monografi Bahan-Bahan
1. Karbopol 940
Karbopol atau carbomer gambar 1 adalah polimer sintetik asam akrilat yang memiliki berat molekul besar, berupa serbuk putih halus, berbau
khas, asam, dan higroskopis. Karbopol yang terdispersi dalam air akan membentuk larutan asam keruh dengan pH 2,8-3,2 tetapi tidak larut. Gel
karbopol yang tidak dinetralkan akan menurunkan viskositas karena ikatan
hidrogen pada struktur gel yang tidak dinetralkan mudah putus Rowe, Sheskey, and Quinn, 2009.
Gambar 1. Struktur umum karbopol 940 Rowe et al., 2009
Di dalam gel, karbopol dapat digunakan untuk mengontrol dan meningkatkan viskositas pada pH 3,5 sampai 11. Dispersi karbopol akan
meningkatkan viskositasnya seiring dengan peningkatan konsentrasi polimer Weiner and Bernstein, 1989.
Karbopol yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbopol 940 karena memiliki viskositas 40.000
– 60.000 cP pada 0,5 larutan dengan pH 7,5. Hal ini menunjukkan sifat karbopol 940 yaitu sebagai pengental yang
baik dengan viskositas yang tinggi serta dapat menghasilkan gel yang jernih Allen, 2002. Karbopol 940 digunakan sebagai bahan pembentuk gel pada
konsentrasi 0,5 – 2,0 Rowe et al., 2009.
2. Sorbitol
Humektan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sorbitol. Sorbitol gambar 2 merupakan cairan bening, bersifat higroskopis, berasa
manis, biasanya mele leh pada suhu sekitar 96˚C. Sorbitol mudah larut dalam
air, sukar larut dalam etanol, metanol, dan asam asetat Depkes RI, 1995.
Gambar 2. Struktur umum sorbitol Depkes RI, 1995
Sorbitol sangat tidak larut dalam pelarut organik. Sorbitol bersifat inert, tidak mengiritasi kulit, dan dapat bercampur dengan bahan tambahan
lainnya Loden, 2001. Range konsentrasi sorbitol sebagai humektan yaitu 0,5
–15 . Sifat higroskopis sorbitol lebih rendah dari gliserol Barel, Paye, and Maibach, 2009. Viskositas s
orbitol pada 25˚C adalah 190cP Smith and Hong, 2003.
3. Trietanolamin TEA