HASIL PENELITIAN .1 Langkah-langkah Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak Tentang

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini, peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang terdiri dari: langkah-langkah pengembangan prototipe buku cerita anak tentang tradisi nglarung, deskripsi kualitas prototipe buku cerita anak tentang tradisi nglarung; peneliti juga akan menguraikan tentang pembahasan hasil prototipe. 4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Langkah-langkah Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak Tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan Prototipe buku cerita yang berju dul “Cerita Tradisi Nglarung” peneliti kembangkan dengan mengambil enam dari sepuluh langkah yang dipaparkan oleh Sugiyono 2012:298. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Potensi yang peneliti soroti adalah tentang tradisi nglarung sebagai salah satu tradisi Jawa khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Nglarung berasal dari kata “larung” yaitu membuang sesuatu ke dalam air sungai atau laut. Menurut Sunjata 2013:75, tradisi nglarung merupakan salah satu kegiatan budaya yang sampai sekarang masih diselenggarakan oleh masyarakat pendukungnya nelayan khususnya di daerah Bantul. Tradisi tersebut pada umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura, yaitu bulan pertama pada kalender Jawa. Tujuan pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berupa melimpahnya hasil tangkapan ikan, di samping bentuk persembahan kepada penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul Sunjata, 2013: 117. Masalah yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti tujuh anak usia 9-10 tahun di Prambanan, seorang anak di Purworejo, dan seorang anak di Pekalongan, peneliti mendapatkan data anak-anak tersebut tidak memahami makna dari tradisi nglarung. Kemudian, peneliti mendapatkan data dari analisis kebutuhan anak kelas IV di SD Kanisius Gowongan, Yogyakarta sejumlah 15 anak yang juga tidak memahami nglarung. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengembangkan buku cerita anak tentang tradisi nglarung dengan tujuan menanamkan pendidikan karakter serta anak-anak dapat memahami tradisi nglarung.

2. Pengumpulan Data

Peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara kepada tujuh anak di daerah Prambanan, Sleman, seorang anak di Pekalongan, dan seorang anak di Purworejo usia 9-10 tahun. Peneliti mendapatkan data anak-anak tidak memahami tentang nilai-nilai dalam tradisi nglarung. Peneliti juga mendapatkan data dari hasil analisis kebutuhan kepada 15 anak bahwa 60 anak tidak mengetahui arti tradisi nglarung yaitu kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura dengan menghanyutkan sesuatusesaji ke dalam air sungai atau laut, 54 anak tidak mengetahui nilai gotong royong dalam tradisi nglarung yang merupakan nilai kerjasama, dan 66 anak memerlukan buku cerita tradisi nglarung yang berisi penjelasan tentang tradisi nglarung. Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Pra-Penelitian untuk Anak No. Pernyataan Jawaban Probandus Presentase Ya Tidak Ya Tidak 1. Tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura dengan menghanyutkan sesuatusesaji ke dalam air sungai atau laut. 6 9 40 60 2. Tujuan dari tradisi nglarung adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang didapat para nelayan. 13 2 86 14 3. Sebelum melaksanakan tradisi nglarung para nelayan menghias perahu. 12 3 80 20 4. Setelah menghias perahu, para nelayan membersihkan lingkungan pantai. 13 2 86 14 5. Setelah membersihkan lingkungan, nelayan bergotong royong memasang tenda di tepi pantai. 7 8 46 54 6. Menjelang pelaksanaan tradisi nglarung para nelayan bersama-sama membuat tempat sesaji. 11 4 73 27 7. Para nelayan menyiapkan kelengkapan sesaji di mana segala macam sesaji tidak boleh basi dan harus baru. 10 5 66 34 8. Para nelayan mendoakan sesaji yang akan dilarung yang dipimpin oleh pemuka agama. 11 4 73 27 9. Para nelayan dengan gigih mendorong perahu yang digunakan untuk melarung. 11 4 73 27 10. Para nelayan melarung sesaji di tengah laut dan memperebutkan sesaji yang bertujuan untuk mendapatkan berkah. 5 10 33 67 11. Pada tradisi nglarung, para nelayan merefleksikan diri untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan. 9 6 60 40 12. Saya perlu buku yang berisi penjelasan tentang tradisi nglarung. 10 5 66 34 13. Buku tentang tradisi nglarung sebaiknya berupa buku cerita bergambar. 7 8 46 54 Peneliti memilih item nomor 1, 5, yang tidak setuju dengan pernyataan dan item 12 yang setuju dengan pernyataan untuk menunjukkan bahwa penelitian ini relevan untuk diteliti. Data tersebut menjadi pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan dalam menyusun prototipe buku cerita anak tentang tradisi nglarung. Prototipe buku cerita tersebut dapat dijadikan sebagai panduan bagi anak-anak supaya dapat memahami dan menyadari pentingnya melestarikan serta menghidupi tentang tradisi nglarung.

3. Desain Prototipe

Peneliti menyusun prototipe buku cerita pada sketsa awal dengan judul “Cerita Tradisi Nglarung”. Peneliti pertama-tama membuat cerita narasi secara singkat dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Peneliti hanya membuat sketsa dengan dua gambar. Kemudian peneliti dibantu oleh seorang desain grafis membuat sketsa gambar tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tradisi nglarung karena pada sketsa awal, gambar terlalu kecil dan kurang jelas. a b Gambar 1. Sketsa Awal Prototipe buku cerita ini terdiri dari 14 halaman yang berisi cerita dan gambar tentang rangkaian kegiatan tradisi nglarung. Cerita tersebut diperkuat dengan 11 gambar. Gambar 1 memuat percakapan antara Putra dan kedua orangtuanya sebagai tokoh dalam cerita mengenai tradisi nglarung. Gambar 2 memuat gambar masyarakat sedang melakukan tradisi nglarung. Gambar 3 memuat tentang percakapan Putra dengan ibunya sebagai penjelasan para nelayan sedang melakukan tradisi nglarung. Gambar 4 memuat penjelasan tentang tradisi nglarung. Gambar 5 memuat gambar nelayan sedang mengecat perahu mereka menurut ide dan kreativitas masing-masing. Gambar 6 memuat gambar nelayan dan masyarakat sekitar pantai sedang membersihkan lingkungan pantai dan memasang tenda. Pada gambar 7 memuat gambar macam-macam sesaji yang akan digunakan untuk melarung. Gambar 8 memuat gambar para nelayan sedang melakukan doa bersama untuk memohon keselamatan. Gambar 9 memuat gambar para nelayan dan masyarakat berjalan beriringan menuju pantai untuk menghanyutkan sesaji sambil mendorong perahu ke tengah laut. Gambar 10 memuat gambar nelayan dan warga membawa sesaji yang mereka dapat sewaktu kegiatan nglarung di tengah laut. Gambar 11 memuat gambar setelah kegiatan tradisi nglarung selesai, Putra dan kedua orangtuanya bergegas pulang kerumah. Peneliti juga mencantumkan kepustakaan yang terkait dengan tradisi nglarung dan pendidikan karakter kebangsaan. Bagian akhir prototipe terdapat biografi penulis. Berikut adalah gambar urutan isi dari prototipe buku cerita tentang tradisi nglarung yang dibantu oleh ahli desainer grafis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a b c d e f g h i j k l Gambar 2. Urutan isi prototipe buku cerita anak tentang tradisi nglarung

4. Validasi Prototipe

Validasi desain dilakukan satu kali oleh seorang ahli bahasa dan saastra FKIP program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hasil dari validator adalah 4. Berdasarkan tabel klasifikasi skor skala empat, maka prototipe yang dikembangkan peneliti masuk dalam kategori “ baik” sehingga layak diuji cobakan. Berikut merupakan hasil validasi prototipe oleh dosen. Tabel 8. Hasil validasi prototipe No. Item yang dinilai Skor Saran 1 2 4 5 1. Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.  Bedakan kata depan dan imbuhan Perhatikan konsistensi b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh anak-anak.  Cek komentar di buku. Perhatikan tanda baca 2. Format Penulisan a. Sesuai dengan kaidah penulisan buku cerita dan mewarnai.  b. Menggunakan kepustakaan yang sesuai dengan teori kebudayaan Jawa yaitu nglarung yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter kebangsaan.  3. Isi e. Memuat cerita tentang salah satu tradisi Jawa.  f. Memuat nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam cerita tentang tradisi nglarung.  g. Memuat gambar-gambar yang berkaitan dengan alur cerita tentang tradisi nglarung.  h. Memuat gambar-gambar yang menarik untuk anak usia 9-10 tahun.  Total 32:8 = 4

5. Revisi Prototipe

Peneliti melakukan revisi pada prototipe buku cerita, yaitu: Pertama, peneliti memperbaiki judul buku pada cover dan mengganti dengan ukuran huruf yang lebih besar. Kedua, peneliti memperbaiki tanda baca dan kesalahan pengetikan pada cerita. Berikut adalah perubahan cover buku cerita: Gambar 3. Perubahan cover sebelum dan setelah direvisi

6. Uji Coba Prototipe

Peneliti melakukan uji coba produk di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah

a. Uji coba produk di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum, Klaten,