6. Uji Coba Prototipe
Peneliti melakukan uji coba produk di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah
a. Uji coba produk di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum, Klaten,
Jawa Tengah.
Peneliti melakukan uji coba produk pada anak-anak umur 9-10 tahun di Klaten, pada tanggal 28-29 Desember 2015. Uji coba dilakukan disalah satu
rumah warga dengan mengumpulkan anak-anak dari sekolah minggu yang berjumlah 27 anak. Produk diuji cobakan kepada anak usia 9-10 tahun dengan
jumlah 10 anak. Peneliti memilih anak-anak sekolah minggu karena suasana lebih santai, anak-anak juga tidak merasa ada tekanan karena tidak ada tuntutan untuk
mendapat nilai. Mereka sangat antusias untuk hadir, menunjukkan anak-anak memiliki sifat positif untuk kegiatan. Buktinya, anak-anak datang lebih awal dari
waktu yang sudah ditentukan, dan berpenampilan rapi serta mau mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB diawali
dengan bernyanyi, bermain dan berkenalan. Kemudian peneliti mengajak anak untuk mulai membaca cerita yang ada dibuku cerita tradisi nglarung dan
memberikan beberapa penjelasan yang terkait dengan bacaan pada buku cerita. Kegiatan uji coba dibantu oleh pendamping PIA-PIR dari sekolah minggu namun
peneliti belum melibatkan pendamping secara penuh dan hal ini membuat anak- anak menjadi sedikit tidak terkondisikan. Selesai membaca anak-anak
mengumpulkan kembali buku cerita kepada peneliti, kemudian anak diberikan lembar refleksi bagi yang sudah selesai membaca cerita. Peneliti juga
mengingatkan kembali kepada anak-anak untuk datang lagi keesokan harinya di tempat dan waktu yang sama. Setelah kegiatan uji coba hari pertama selesai,
peneliti melakukan evaluasi agar hari kedua menjadi lebih lancar. Pada hari kedua peneliti mengawali kegiatan dengan berdoa dan bernyanyi
bersama dengan anak-anak serta pendamping PIA-PIR. Kegiatan dimulai pukul 10.00 di tempat yang sama di salah satu rumah warga di Dusun Kauman, Klaten.
Peneliti mengajak anak bertanya jawab mengenai apa yang sudah mereka lakukan di hari sebelumnya. Dengan tanya jawab, peneliti mendapat data bahwa anak-anak
yang usia 9-10 tahun, mereka sudah bisa memahami tentang tradisi nglarung melalui buku cerita. Kegiatan dilanjutkan dengan bernyanyi didampingi oleh
pendamping PIA-PIR. Uji coba produk hari kedua bisa dikatakan lebih berhasil daripada uji coba hari pertama, karena peneliti bisa lebih dekat dengan anak-anak
dan hasil yang didapat lebih memuaskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. Kegiatan uji coba prototipe di Dusun Kauman, Ngrundul,
Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.2 Deskripsi Kualitas Prototipe Buku Cerita Anak Tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan
Deskripsi kualitas prototipe buku cerita anak “Cerita Tradisi Nglarung” peneliti mendapatkan setelah mengolah kuesioner berupa refleksi untuk anak
terhadap kualitas buku tersebut. Lembar refleksi dibagikan kepada 10 anak di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah.
Pernyataan Jumlah
Responden Persentase
Jawaban Ya
Tidak Ya
Tidak
Setelah membaca buku Tradisi Nglarung saya memahami:
1. Tujuan Nglarung untuk mengucap syukur nelayan
atas hasil tangkapan ikan. 10
100
2. Makna Nglarung untuk memberikan sesaji kepada
penguasa laut. 8
2 80
20 3.
Perlunya para nelayan bekerja sama dengan cara menghias perahu yang akan digunakan untuk melarung.
8 2
80 20
4. Para nelayan bergotong royong membersihkan
lingkungan pantai sebelum mereka melakukan upacara Nglarung.
10 100
5. Para nelayan bersama-sama membuat sesaji yang akan
mereka letakkan di dalam perahu yang digunakan untuk melarung.
10 100
6. Sebelum sesaji dilarung, para nelayan berdoa
bersama untuk memohon keselamatan. 10
100
7. Para nelayan bersama-sama mendorong perahu ke laut
untuk melarung sesaji dan masyarakat berebut sesaji tersebut.
8 2
80 20
8. Sesaji yang didapat nelayan dengan cara berebut dibawa
pulang untuk memotivasi mereka bekerja dengan penuh semangat.
9 1
90 10
9. Buku cerita anak tentang tradisi nglarung membantu
saya mengerti arti dari tradisi nglarung. 10
100 10.
Buku cerita tradisi nglarung mendorong saya untuk menghormati tradisi .
9 1
90 10
Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Refleksi Anak
Dilihat dari tabel hasil analisis, peneliti mendapatkan data bahwa: sebanyak 100 anak memahami bahwa tujuan tradisi nglarung untuk mengucap
syukur nelayan atas hasil tangkapan ikan, 100 anak memahami para nelayan bergotong royong membersihkan lingkungan pantai sebelum mereka melakukan
upacara nglarung serta bergotong royong memiliki nilai kerjasama, dan 100 anak mengerti bahwa sebelum sesaji dilarung, para nelayan berdoa bersama dan
memohon keselamatan merupakan nilai ketuhanan. Berdasarkan data tersebut, prototipe buku cerita tentang tradisi nglarung membantu anak terhadap
pemahaman tentang tradisi nglarung yang berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan melalui cerita dan gambar.
4.2 Pembahasan