informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di alam pikirannya dalam bentuk konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri”.
Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan media gambar adalah anak dapat memahami isi gambar, sehingga anak lebih termotivasi dan lebih tertarik
untuk membaca dan mengetahui isi cerita bergambar Sari, 2010:28.
2.1.5 Perkembangan Anak Usia 9-10 tahun
2.1.5.1 Psikologi Perkembangan Anak
Teori Piaget dalam Santrock 2011:27-28 menyatakan bahwa anak-anak secara aktif membangun pemahaman mereka mengenai dunia dan melalui empat
tahap perkembangan kognitif. Empat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget: 1 tahap sensorimotor 0-2 tahun, dalam tahap ini bayi membangun
pemahaman mengenai dunianya dengan mengkoordinasikan pengalaman- pengalaman sensoris dengan tindakan fisik dan motorik 2 tahap praoperasi 2-7
tahun, dalam tahap ini anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar 3 tahap operasi konkret 7-11 tahun, tahap ini anak-anak dapat
melakukan operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar secara logis dan diterapkan dengan contoh-contoh yang konkret 4 tahap operasi formal
11-15 tahun, dalam tahap ini individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.
Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas perkembangan anak usia 9- 10 tahun yang berada pada tahap operasional. Djiwandono 2002:73
mengemukakan bahwa anak-anak yang berada pada tahap operasional konkrit umumnya mampu berpikir logis, mampu konkrit memperhatikan lebih dari satu
dimensi sekaligus dan juga dapat menghubungkan dimensi ini satu sama lain,
kurang egosentris, dan belum bisa berpikir abstrak. 2.1.5.2
Tugas Perkembangan Anak Usia 9-10 tahun
Anak usia 9-10 tahun menurut Yusuf 2009:69 masuk dalam kategori tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun. Tugas perkembangan anak usia 6-12
tahun adalah sebagai berikut: a belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan. Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar dan
berlari semakin stabil, makin mantap dan cepat b belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. Hakikat tugas ini ialah
mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan, meliputi kebersihan, kesehatan dan keselematan diri; mengembangkan sikap positif terhadap jenis
kelaminnya pria atau wanita dan juga menerima dirinya baik rupa wajahnya maupun postur tubuh secara positif c belajar bergaul dengan teman-teman
sebaya. Yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya. Pergaulan anak di sekolah atau teman sebayanya
mungkin diwarnai perasaan senang, karena secara kebetulan temannya berbudi baik, tetapi mungkin juga diwarnai perasaan tidak senang karena teman
sepermainannya suka mengganggu atau nakal d belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Apabila anak sudah masuk sekolah, perbedaan
jenis kelamin akan semakin tampak. Dari segi permainan umpamanya akan tampak bahwa anak laki-laki tidak akan memperbolehkan anak perempuan
mengikuti permainan yang khas laki-laki, seperti main bola, kelereng, dan layang- layang.
Masih pada tugas perkembangan anak selanjutnya, yaitu e belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Salah satu sebab masa
usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima pengajaran. Untuk
dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya, paling sedikit anak harus tamat sekolah dasar SD, karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh
ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung f belajar mengembangkan konsep sehari-hari. Apabila kita telah melihat sesuatu,
mendengar, mengecap, mencium, dan mengalami, tinggalah suatu ingatan pada kita. Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep
tanggapan. Semakin bertambah pengetahuan, semakin bertambah pula konsep yang diperoleh. Tugas sekolah yaitu menanamkan konsep yang jelas dan benar.
Konsep-konsep itu meliputi kaidah-kaidah atau ajaran agama moral, ilmu pengetahuan, adat-istiadat dan sebagainya. Untuk mengembangkan tugas
perkembangan anak ini, maka guru dalam mendidikmengajar di sekolah sebaiknya memberikan bimbingan kepada anak untuk: 1 Banyak melihat,
mendengar, dan mengalami sebanyak-banyaknya tentang sesuatu yang bermanfaat untuk peningkatan ilmu dan kehidupan bermasyarakat. 2 Banyak membaca
buku-buku media cetak lainnya. Semakin dipahami konsep-konsep tersebut, semakin mudah untuk memperbincangkannya dan semakin mudah pula bagi anak
untuk mempergunakannya pada waktu berpikir. Tugas perkembangan berikutnya adalah g mengembangkan kata hati.
Hakikat tugas ini adalah mengembangkan sikap dan perasaan yang berhubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama moral disertai dengan perasaan senang untuk
melakukan atau tidak melakukannya. Tugas perkembangan ini berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-tidak boleh, seperti jujur itu baik, bohong itu
buruk, dan sebagainya h belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Hakikat tugas ini ialah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri dalam arti
dapat membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang bebas dari pengaruh orangtua dan orang lain i mengembangkan sikap yang
positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga. Hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap tolong-menolong, sikap tenggang rasa, mau bekerjasama
dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat orang lain dan menghargai hak orang lain.
2.2 PENELITIAN RELEVAN
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu. Adapun penelitian tersebut adalah:
Pertama, penelitian yang berjudul “Upacara Tradisional Sedekah Laut Di
Kabupaten Cilacap” yang ditulis oleh Norma Kusmintayu 2014. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: 1 hal-hal yang
mendasari diadakannya Sedekah Laut; 2 prosesi; 3 makna; 4 nilai-nilai kearifan lokal; dan 5 relevansi upacara tradisional Sedekah Laut dengan
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA dan SMK. Penelitian ini dilakukan di Pantai Karangbandung Pulau Nusakambangan, Pendopo Kabupaten Cilacap, dan
Pantai Teluk Penyu Cilacap. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI