Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan

27 APBN dan APBD Catatan: Perbedaan satu angka di belakang koma terhadap angka penjumlahan adalah karena pembulatan. Sumber: Departemen Keuangan, 2005 c Pertambangan umum 1 Iuran tetap 2 Iuran ekplorasi dan eksploitasi royalti d Kebutuhan 1 Iuran hak pengusaha hutan IHPH 2 Provisi sumber daya hutan PSDH 3 Dana reboisasi e Perikanan 2. Bagian pemerintah atas laba BUMN 3. PNBP lainnya a Pendapatan penjualan b Pendapatan sewa c Pendapatan jasa d Pendapatan bukan pajak dari luar negeri e Pendapatan kejaksaan dan peradilan f Pendapatan pendidikan g Pendapatan pelunasan piutang h Pendapatan lain-lain B. Hibah Jumlah 1.760,2 40,9 1.719,3 2.700,0 6,0 664,4 2.029,6 300,0 9.103,5 22.313,3 1.295,2 30,8 4.155,3 198,6 40,7 1.422,6 7.691,6 7.478,5 737,7 124.562,1 2.018,7 44,5 1.974,2 1.101,6 6,0 322,8 772,8 700,0 10.591,3 20.250,3 1.246,1 24,8 5.359,0 456,1 19,3 3.600,0 6.250,0 3.295,1 750,0 82.533,0 14,7 8,8 14,8 -59,2 - -51,4 -61,9 133,3 16,3 -9,2 -3,8 -19,4 29,0 129,6 -25,7 153,1 -18,7 -55,9 1,7 -33,7 Fokus t 1BKBL t VLBOQBKBL t JCBI

c. Hibah

Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang, dan jasa yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri yang tidak mengikat.

2. Sumber-Sumber Penerimaan Pemerintah Daerah

Penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan daerah bersumber dari: a. pendapatan asli daerah; b. dana perimbangan; c. pendapatan lain-lain. Adapun pembiayaan bersumber dari: a. sisa lebih perhitungan anggaran daerah; b. penerimaan pinjaman daerah; c. dana cadangan daerah; d. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.

a. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan asli daerah bersumber dari: 1 Pajak daerah Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang. Di unduh dari : Bukupaket.com Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XI 28 Tajuk Ekonomi Pengeluaran yang bersifat ekskausatif, yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang dapat langsung dikonsumsi atau dapat menghasilkan barang lain. Sumber: www.overclockerindo.com Pajak daerah dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. 2 Retribusi daerah Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 4 Pendapatan asli daerah lain-lain yang sah, meliputi: a hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; b hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; c jasa giro; d pendapatan bunga; e tuntutan ganti rugi; f keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; g komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan pengadaan barang dan jasa oleh daerah. Pendapatan asli daerah diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, serta untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

b. Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2000, perim- bangan keuangan antara pusat dan daerah dilakukan melalui dana perimbangan DP, di antaranya sebagai berikut. 1 Bagian Daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB, Pajak Penghasilan PPh Perseorangan, dan Sumber Daya Alam SDA. a Penerimaan negara dari Pajak Bumi dan Bangunan dibagi dengan imbangan 10 untuk pemerintah pusat dan 90 untuk daerah. b Penerimaan Negara dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dibagi dengan imbangan 20 untuk pemerintah pusat dan 80 untuk daerah. Parkir kendaraan merupakan salah satu pendapatan retribusi daerah. Gambar 2.3 Di unduh dari : Bukupaket.com 29 APBN dan APBD Analisis Ekonomi 2.1 Lakukan kegiatan berikut secara berkelompok. 1. Carilah data APBD daerah Anda di kantor Badan Pusat Statistik BPS. 2. Analisislah data tersebut dan berapa besar alokasi setiap pengeluaran pemerintah daerah? 3. Kumpulkan hasilnya kepada guru Anda untuk dipresentasikan di kelas. Fokus t 1FOFSJNBBOQFNFSJOUBIQVTBU t 1FOFSJNBBOQFNFSJOUBI daerah c Penerimaan negara dari sumber daya alam sektor kehutanan, sektor pertambangan umum, dan sektor perikanan dibagi dengan imbangan 20 untuk pemerintah pusat dan 80 untuk daerah. 2 Dana Alokasi Umum DAU Dana alokasi umum adalah dana yang bersumber dari pen- dapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU dialokasikan untuk: a provinsi, dan b kabupatenkota. Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dari pendapatan dalam negeri neto. Proporsi DAU antara provinsi dan kabupatenkota dihitung dari perbandingan antara bobot urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi dan kabupatenkota. 3 Dana Alokasi Khusus DAK Dana alokasi khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

F. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah

1. Pengeluaran Pemerintah Pusat

Belanja negara dan daerah dipergunakan untuk keperluan penye- lenggaraan tugas pemerintahan pusat dan daerah serta pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Belanja negara dan daerah menurut organisasi disesuaikan dengan susunan kementerian negara atau lembaga pemerintahan pusat. Belanja pemerintah pusat dikelompokkan sebagai berikut. a. Belanja pemerintah pusat menurut organisasi atau bagian anggaran. b. Belanja pemerintah pusat menurut fungsi. Rincian belanja negara dan daerah menurut fungsi, terdiri atas pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan, dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata, budaya, agama, pendidikan, serta perlindungan sosial. c. Belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja, meliputi: 1 belanja pegawai; 2 belanja barang; 3 belanja modal; 4 pembayaran bunga utang; 5 subsidi; Fokus t FMBOKBQFHBXBJ t 4VCTJEJ t FMBOKBIJCBI t FMBOKBCBSBOH Di unduh dari : Bukupaket.com