Bidang Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Penganggaran Belanja Negara Pengelolaan Utang dan Optimalisasi Pembiayaan Anggaran

31 APBN dan APBD Tajuk Ekonomi Kebijakan anggaran dalam kebijakan untuk mengatur APBN agar sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, dan pada akhirnya akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.

1. Bidang Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP

Reformasi perpajakan, yang diharapkan dapat diterapkan pada 2005, akan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan objek dan subjek pajak, tarif dan klasifikasi atau strata tarif, serta prosedur dan administrasi perpajakan. Reformasi tersebut akan dilakukan melalui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, Undang-Undang PPN dan PPnBM, serta Undang- undang Ketentuan Umum Perpajakan. Sementara itu, kebijakan penerimaan negara bukan pajak PNBP akan lebih dititikberatkan pada upaya-upaya perbaikan sistem administrasi dan kebijakan dalam rangka meningkatkan kontribusi penerimaan SDA, bagian pemerintah atas laba BUMN, dan PNBP lainnya.

2. Penganggaran Belanja Negara

Di bidang belanja negara, kebijakan tahun 2005 lebih diarahkan pada langkah-langkah peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan belanja negara, serta penyempurnaan manajemen belanja negara. Langkah-langkah pembaharuan tersebut antara lain meliputi penganggaran terpadu, anggaran berbasis kinerja, kerangka pengeluaran berjangka menengah, dan standar akuntansi pemerintah. Perubahan-perubahan yang diterapkan adalah sebagai berikut. a. Melaksanakan sistem penganggaran secara terpadu, yaitu dengan menyatukan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pem- bangunan yang sebelumnya dipisahkan. b. Mengklasifikasi rincian belanja negara menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja, yang sebelumnya menurut sektor dan jenis belanja. Tujuan perubahan format tersebut antara lain: a. meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan belanja negara melalui: 1 minimalisasi duplikasi rencana kerja dan penganggaran dalam belanja negara, dan 2 meningkatkan keterkaitan antara keluaran output dan hasil outcomes yang dicapai dengan penganggaran organisasi. b. menyesuaikan dengan klasifikasi yang digunakan secara internasional.

3. Pengelolaan Utang dan Optimalisasi Pembiayaan Anggaran

Kebijakan yang ditempuh dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran, selama kurun waktu tiga tahun terakhir, pada dasarnya dititik- beratkan pada tiga strategi pokok, yaitu: a. peningkatan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri; b. penurunan stok utang secara bertahap; dan c. pemenuhan kewajiban pembayaran utang secara tepat waktu.

4. Penataan Kelembagaan Keuangan Negara