21
APBN dan APBD
Sumber: www.dpr.go.id
Penyusunan APBN dilakukan pemerintah pusat dan Dewan
Perwakilan Rakyat untuk membahas kebijakan-kebijakan
umum dan prioritas anggaran pembangunan.
Gambar 2.1
B. Penyusunan dan Penetapan APBN dan
APBD
1. Penyusunan dan Penetapan APBN
APBN disusun dengan tujuan dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengelola keuangan negara terdiri atas penerimaan dan pengeluaran
negara. APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak,
penerimaan bukan pajak, dan hibah. Belanja negara digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintah pusat dan pelaksanaan
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Belanja negara dapat diperinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.
APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara.
Penyusunan rancangan APBN berpedoman pada rencana kerja pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan negara. Dalam hal anggaran
yang diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam undang-undang tentang APBN. Sebaliknya,
anggaran yang diperkirakan surplus, pemerintah pusat dapat mengajukan rencana penggunaan surplus anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Pemerintah pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun anggaran berikutnya kepada Dewan
Perwakilan Rakyat selambat-lambatnya pertengahan bulan Mei tahun berjalan. Berdasarkan rancangan anggaran tersebut, pemerintah pusat
bersama Dewan Perwakilan Rakyat membahas kebijakan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap kementerian negara
atau lembaga dalam penyusunan usulan anggaran.
Dalam penyusunan rancangan APBN, menteri atau pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran dan pengguna barang menyusun
rencana kerja serta anggaran kementerian negara atau lembaga tahun berikutnya. Rencana kerja dan anggaran disusun berdasarkan prestasi
kerja yang akan dicapai dengan perkiraan belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun.
Rencana kerja dan anggaran tersebut disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan
rancangan APBN. Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada Menteri Keuangan sebagai bahan penyusunan
rancangan Undang-Undang tentang APBN tahun berikutnya.
Kompetensi Ekonomi
Diskusikan dengan teman sebangku Anda. Kapan perubahan
atau penyesuaian APBNAPBD dilakukan?
Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2003 pasal 11 ayat 5
menyatakan, belanja negara dirinci menurut organisasi,
fungsi, dan jenis belanja sehingga belanja negara tidak dibedakan
lagi menjadi belanja rutin dan pembangunan.
The Law Number 17 year 2003 article 11 section 5 states that,
the state expenditure is elaborated according to the organization,
function, and kinds of expenditure, hence the state expenditure is not
distinguished between routine and development expenditures.
Sumber: http:en.wikipedia.org
Liputan Ekonomi Economic Report
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XI
22
Pemerintah pusat mengajukan rancangan Undang-Undang tentang APBN, disertai nota keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya
kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada Agustus tahun sebelumnya. Dewan Perwakilan Rakyat dapat mengajukan usul yang mengakibatkan
perubahan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam rancangan Undang-Undang tentang APBN.
Pengambilan keputusan oleh Dewan Perwakilan Rakyat mengenai rancangan Undang-Undang dilakukan selambat-lambatnya dua bulan
sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan. APBN yang disetujui oleh DPR terperinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program,
kegiatan, dan jenis belanja. Jika Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Undang-Undang, pemerintah pusat dapat melakukan pengeluaran
setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.
2. Penyusunan dan Penetapan APBD