Neraca Pembayaran Defisit Neraca Pembayaran Surplus Neraca Pembayaran Seimbang

63 Perekonomian Terbuka Dalam melakukan pembayaran dengan LC terdapat beberapa langkah-langkah sebagai berikut. 1 Perjanjian tentang cara pembayaran dengan LC oleh importir dan eksportir. 2 Importir membuka LC dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan LC. 3 Jika permohonan tersebut disetujui, kemudian LC ditandatangani oleh bank. Dengan demikian, bank akan menjamin pem bayaran kepada eksportir. Sebaliknya, importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank. 4 Dengan ditandatangani permohonan LC tersebut, kredit telah tersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir. 5 Kemudian bank Issuer tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of LC kepada eksportir, kemudian confirming bank membubuhkan namanya pada LC tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran LC. 6 Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut. 7 Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh Confirming bank dikirimkan kepada Issuing bank. 8 Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank, barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ke tempat importir setelah menandatangani trust receipt. 9 Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing bank. Dengan demikian, selesailah pembayaran dengan menggunakan LC.

e. Private Compensation

Private compensation adalah penyelesaian utang piutang suatu negara dengan membentuk negara lain.

4. Jenis-Jenis Neraca Pembayaran

a. Neraca Pembayaran Defisit

Neraca pembayaran defisit adalah neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah transaksi pembayaran luar negeri transaksi debet lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri transaksi kredit.

b. Neraca Pembayaran Surplus

Neraca pembayaran surplus adalah neraca pembayaran yang menunjukkan transaksi debet lebih kecil dibandingkan transaksi kredit.

c. Neraca Pembayaran Seimbang

Neraca pembayaran seimbang adalah neraca pembayaran yang menunjukkan transaksi debet sama dengan transaksi kredit. Untuk memahami neraca pembayaran surplus dan neraca pembayaran defisit, perhatikanlah contoh 4.1 dan 4.2 berikut. Kompetensi Ekonomi Mengapa neraca pembayaran Indonesia selalu dikatakan seimbang, padahal kenyataannya selalu defisit? Diskusikan dengan teman sebangku Anda. Di unduh dari : Bukupaket.com Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XI 64 Keterangan: Pada Contoh 4.1, diperlihatkan bahwa realisasi ekspor tahun 2002 di atas realisasi impor tahun 2002 sebesar 60.000 yard. Hal ini berarti neraca pembayaran negara X mengalami surplus sebesar 47.500 yard yaitu stok nasional + pinjaman akomodatif. Pada Contoh 4.2, diperlihatkan bahwa realisasi ekspor negara X berada di bawah realisasi impornya sebesar 20.000 yard. Untuk itu negara X akan mengirimkan surat berharga pengakuan mempunyai hutang sebesar 20.000 yard ke negara pengekspor. Berdasarkan contoh dan keterangan tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1 Penurunan terhadap stok nasional akan menyebabkan terjadinya neraca pembayaran defisit, Adapun kenaikan pada stok nasional akan menyebabkan neraca pembayaran surplus. 2 Jika kelebihan impor atas ekspor ditutupi dengan menggunakan pinjaman, berarti neraca pembayaran mengalami defisit. Dalam hal ini, perlu diperhatikan yaitu, untuk menutupi kelebihan impor atas ekspor tersebut negara yang bersangkutan menggunakan pinjaman otonom maka tidak akan memengaruhi defisit. Namun, jika untuk menutupi kekurangan tersebut negara yang bersangkutan menggunakan pinjaman akomodatif akan memengaruhi defisit. 3 Defisit total dihitung dengan cara menambahkan besarnya peneri- maan stok nasional dan pinjaman akomodatif. 4 Surplus total dihitung dengan cara menjumlahkan kenaikan stok nominal dengan pinjaman akomodatif. Contoh 4.1 Neraca Pembayaran Negara X Tahun 2002 untuk Komoditi Tekstil Realisasi ekspor tahun 2002 100.000 yard Realisasi impor tahun 2002 40.000 yard Kelebihan yang diperhitungkan sebagai neraca perdagangan 60.000 yard Persediaan nasional stok nasional 35.000 yard Pinjaman yang masuk dengan sendirinya 12.500 yard otonom Pinjaman yang diperhitungkan dengan kelebihan impor pinjaman akomodatif 12.500 yard Sisa - - Neraca Pembayaran Negara X Tahun 2002 Komoditi Tekstil Realisasi ekspor tahun 2002 + 80.000 yard Realisasi impor tahun 2002 - 100.000 yard Kekurangan yang diperhitungkan sebagai neraca perdagangan - 20.000 yard Pinjaman + 20.000 yard Sisa - - Contoh 4.2 Kompetensi Ekonomi Diskusikan dengan teman sebangku Anda. Apa sisi baik dan buruk dari setiap neraca pembayaran? Di unduh dari : Bukupaket.com 65 Perekonomian Terbuka

D. Kebijakan Perdagangan Internasional

Semakin berkembangnya hubungan antarnegara, beberapa negara akan mengalami keadaan yang kurang menguntungkan bagi indus tri dalam negerinya karena kurang mampu bersaing di pasaran internasional. Berkenaan dengan hal tersebut, negara-negara perlu melakukan proteksi, yaitu kebijaksanaan untuk melindungi perekonomian dalam negerinya. Proteksi tersebut, di antaranya dilakukan dengan melakukan kebijaksanaan sebagai berikut.

1. Penetapan Tarif

Tarif bea adalah suatu pembebanan atas barang yang melintasi daerah pabean. Pungutan tarif diadakan untuk membatasi kebebasan perdagangan dan mengisi kas negara, dengan alasan untuk melindungi industri-industri yang baru tumbuh. Jenis-jenis tarif, di antaranya terdiri atas tarif bea ekspor, bea transito, dan bea impor. a. Bea ekspor, dikenakan terhadap barang yang diangkut ke negara lain. Di Indonesia, pemerintah menetapkan tarif ekspor sebesar 0 tujuannya tidak lain untuk meningkatkan ekspor, agar harga barang ekspor dapat bersaing dengan produk sejenis di luar negeri. b. Bea transito, dikenakan terhadap barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan barang tersebut tujuan akhirnya adalah negara lain. Contoh ekspor tekstil dari Indonesia ke Jepang, diangkut melalui Singapura. c. Bea impor, dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dari negara lain. Tarif Impor Kurva 4.1 Fokus t Tarif t Kuota t 4VCTJEJ Berdasarkan Kurva 4.1, kebijakan tarif dapat dijelaskan sebagai berikut. Sebelum tarif diberlakukan, harga berada pada titik OP, produksi dalam negeri pada titik OQ 1 , jumlah permintaan pada titik OQ 4 , dan jumlah yang harus diimpor adalah Q 1 Q 4 . Jika negara mengenakan tarif impor terhadap suatu barang, akan berpengaruh pada hal-hal sebagai berikut. a. Pengaruh tarif terhadap harga berdampak pada naiknya harga barang yang dikenakan tarif, yaitu dari OP menjadi OP 1 Price Effect. b. Pengaruh tarif terhadap konsumsi mengakibatkan berkurangnya konsumsi masyarakat yang ditunjukkan oleh daerah DEF atau OQ 4 menjadi OQ 3 Consumption Effect. P 1 B A D F C E d s a b P Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Pengaruh Tarif Impor Di unduh dari : Bukupaket.com